24 || SFY 💞 ||

943 71 6
                                    

Malam ini Boboiboy sendirian lagi. Tapi dia merasa cukup senang bisa menghabiskan waktu dengan fang siang tadi. Sejak kepulangan fang sore tadi, Boboiboy tak pernah berhenti memikirkan tentang tawaran fang untuk melihat kembang api bersama-sama. Sebenarnya niat fang tadi ingin menginap dirumah Boboiboy malam ini, namun tiba-tiba fang mendapatkan panggilan dari Mak nya yang mengharuskan fang pulang dan tak jadi menginap.

Boboiboy hanya memaklumi nya, mungkin itu urusan keluarga?

"Haa...." Boboiboy menghela nafas untuk kesekian kali nya. Mata nya mengantuk tetapi pandangan nya tak bisa lepas dari melihat kalung liontin kupu-kupu yang fang berikan dulu.

"Kenapa aku merasa tidak siap?" Gumam boboiboy bingung seorang diri, Tubuh nya yang berbaring di kasur dihadapkan menyamping kearah jendela. Dengan kamar Boboiboy yang gelap membuat sinar bulan terlihat cukup jelas masuk melewati jendela yang terbuka. Boboiboy menatap bulan di langit malam yang terlihat cukup indah, andaikan fang ada disampingnya sekarang

"Besok ya?....." -boboiboy

.

___

*Rumah fang

Dikamar nya, sama seperti Boboiboy, fang tak dapat tidur dan hanya memandangi bulan sambil duduk di meja belajar dan menompang dagu nya bosan. Fikiran nya terus terfikir tentang ucapan Mak nya saat dia pulang tadi.

Flashback on

Fang yang terpaksa tak jadi menginap dirumah Boboiboy karna mendapatkan panggilan penting dari Mak nya. fang berjalan malas-malasan masuk kedalam rumah lalu menutup pintu. Tepat saat fang berbalik, Mak nya sudah ada didepan muka membuat fang seketika tersentak. Nampak sekali Mak fang menatap fang dengan sangat tajam.

"H-halo Mak?" Ujar fang gugup. Dia merasa seperti sedang di analisis oleh Mak nya sendiri.

"Fang darimana?"

"Rumah kawan"

"Kawan itu perempuan atau lelaki??"

"Eehh...lelaki" fang tersenyum aneh sebab tatapan tajam lurus dari Mak nya. Adakah dia berbuat hal yang salah? Kenapa Mak nya sampai seperti itu?

"Ohhh...." Mak fang mulai menjauh membuat fang bisa bernafas lega, tapi itu hanya sebentar setelah fang menyadari kalau tatapan Mak nya tetap sinis mengarah pada fang. Fang jadi rasa kurang nyaman

"...Mak kenapa?" Tanya fang takut-takut.

"Hm? Tidak apa.......Mak hanya rasakan kalau fang  sembunyikan sesuatu dari Mak" ucapan sinis penuh tekanan itu sampai membuat fang sampai berundur. Fang kemudian berfikir sejenak untuk mengingat hal yang pernah dia lakukan, mungkin saja dia melakukan kesalahan tanpa disadari. Namum sekeras apapun fang berfikir, dia tak menemukan satu pun jawaban nya.

"Tapi fang tidak sembunyikan apapun dari Mak" bela fang lagi, kali ini dia mendekati Mak nya yang tengah duduk disofa ruang tamu. Mak fang kemudian berbalik, menatap tajam fang yang berdiri dibelakang sofa.

"Fang Fikir Mak tidak tau?, Saat kawan  kamu datang dan menginap hari lalu, Mak melihat sesuatu di leher nya, itu adalah kalung milik Mak kan?? Tapi seingat Mak....hari itu fang meminta kalung itu untuk diberikan kepada pacar fang kan? Tapi kenapa kalung warisan itu malah ada dileher kawan lelaki fang itu hah?! Dan dari situ Mak baru tersadar sesuatu....."

Fang menelan air ludahnya karna ketakutan.

"Fang suka laki-laki kah??" -mak fang

Flashback off

Mengingat kejadian tadi, fang langsung menenggelamkan muka nya pada lipatan tangannya dimeja. Dia sudah tertangkap basah, dan wajah Mak nya tadi juga sangat mengerikan, itu sudah menjelaskan betapa tidak terima nya kalau fang menyukai sesama jenis.

Someone For You 💞 (Fangboy fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang