[8/10]

1K 124 8
                                    

.

.

Karena ban truk meledak...

Pagi ini begitu cerah, mendukung hati [Name] yang ikut berbunga-bunga ketika ia membuka pintu rumah dan menemukan Halilintar di sana.

Sejak berkomitmen, ada satu rutinitas yang suka mereka lakukan. Yaitu berangkat bersama ke sekolah.

[Name] sudah naik, siap merasakan hembusan angin, namun berujung heran ketika Halilintar tak kunjung menjalankan kendaraannya. "Kenapa?" tanyanya.

"Pegangan [Name], nanti jatuh," kata sang kekasih datar.

[Name] memberi senyum segaris. Kode di dalam sebuah perhatian. Ia paham benar apa yang diinginkan Halilintar.

[Name] mengalungkan lengannya di pinggang Halilintar. "Sudah."

Dengan begitu barulah sang lelaki bisa menjalankan kendaraan. Halilintar melirik spion, ada sebuah truk melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi dari belaakang. Berbaik hati, ia berpindah ke lajur kiri untuk membiarkan truk itu lewat.

Dhuar!

Tapi ban belakang truk tersebut malah meledak persis di hadapannya. Halilintar tersentak, menghentikan motor merahnya spontan. Suara keramat, mirip dengan balon. Ia sungguh menbencinya. Ini membuat bayangan masa lalu terbesit. Sebuah mimpi buruk.

'Ayo main! Balon ini imut.'

Dhar!

Teman sekolah dasarnya meletupkan sejumlah balon di hadapannya. Tak cukup, juga mendorongnya ke kolam berisi balon berbagai warna.

Dhar!

Balon pertama mengenai rambutnya dan meledak. Kepalanya yang baru berumur 5 tahun itu terasa seperti disengat seratus karet gelang. "He-hentikan." Traumanya mulai menghampiri.

Bayangan panik teman-temannya hilang, digantikan oleh gelap. Tiba-tiba suara lembut seorang perempuan berbisik di telinganya. "Tenanglah, Hali. Jangan takut, aku ada di sini."

Halilintar mengedip sadar, layar hitam tadi menghilang. Pandangan dunia nyata mengambil dirinya. Mereka berdua berpelukan di tepi trotoar ditutupi motor spot merah miliknnya.

Ia membalas dengan pelukan yang lebih erat. Napas dan detak jantungnya masih tidak beraturan. Ia sungguh takut. Letupan ban berarti letupan balon juga.

Beruntungnya ia memiliki [Name] di sisinya. Yang memeluknya tanpa dipinta untuk memberi kekuatan. Suaranya candu, perhatiannya yang bikin rindu.

Rasa sayangnya kian bertambah.  Gadisnya itu selalu tahu apa yang paling ia butuhkan tanpa berkata-kata. 

Beberapa menit mereka habiskan dengan posisi seperti itu. Halilintar melepas pelukan, jarinya berupaya menyingkirkan butiran air yang entah kapan hadir di ujung matanya.

"Sudah lebih baik?" [Name] bertanya khawatir.

Dari sekian banyaknya kali [Name] mendengar kasus phobia, baru kali ini [Name] menyaksikan dan menenangkan penderitanya secara langsung. Jujur ia takut salah langkah.

"Perlu sesuatu?" 

"Perlu kasih sayangmu."

"Kasih sayangnya sudah habis dimakan buaya."

Krik krik

Hening.

"Aku baru tahu es batu bisa nangis," goda [Name].

Halilintar melarikan pandangannya ke arah lain, menyembunyikan rona merah di pipinya. Hilang sudah citra coolboynya akibat ketakutan akan benda karet kenyal itu. Meresahkan. "Ck."

"Kamu gak bakal mutusin aku hanya karena aku takut balon 'kan?" tanyanya tiba-tiba overthinking.

[Name] menggeleng, tertawa kecil seraya mengusap-usap kepala sang kekasih. "Mana mungkin aku nyia-nyiain kesempatan menjalin hubungan dengan es batu elemental. Lagian aku sudah tahu semua tentang kamu sebelum kita jadian."

"Semua manusia punya ketakutan dan kekurangan, Hali. Termasuk kita berdua."

Halilintar cukup mengangguk. Kemudian ia mengecek jam tangan. Pukul 07.29. Sungguh tanggung jika harus menuju sekolah, hanya tersisa 1 menit sebelum masuk. "Udah telat, kita jalan-jalan aja."

Bonus ~>

"Apa-apaan menebar keromantisan di jalan raya?!" -Taufan & Thorn.

"Gila, postingan sopir truk tadi viral sampai negara tetangga!" -Solar.

"Dasar orang kasmaran, tidak tahu tempat." -Gempa.

"Mau romantis di hotel, dong!" -Blaze.

"Gak modal banget pelukan di jalan raya kayak anak hilang." -Ice.

"Berisik, jomblo."

...aku jadi harus menunjukkan kelemahanku di hadapan [Name].
__________________________

Satu kata untuk chapter ini?

_

Maaf, seribu maaf aku terlambat memublikasikan cerita ini🙏

Hamba dilanda writerblok (?) Ditambah lagi sedang PTS.

Syukurnya semua sudah selesai, tinggal menunggu hasil🗿

Syukurnya semua sudah selesai, tinggal menunggu hasil🗿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27 September 2022
Tertanda : insan berhati beku

My Cool Darling || Boboiboy Halilintar [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang