[3/10]

1.6K 185 1
                                    


Niat hati berkata jujur...

Angin sepoi-sepoi menerbangkan surai hitamnya. [Name] tengah menyantap nasi goreng sembari merenung di sudut kantin.

Belakangan ini kami berdua sibuk, kapan bisa ngedate? batinnya lesu.

Sudah beberapa bulan mereka pacaran tapi masih belum ada niat berkencan di luar sekolah. [Name] sudah bosan dengan latar kantin sekolah.

Kemarin ia melirik media sosial. Banyak pasangan memosting gambar mereka berkencan di bioskop, restoran atau taman. Itu sukses membuatnya iri sesaat.

Jderr!

Kilatan putih vertikal menarik atensinya. Rupanya sekarang sedang hujan deras, petir pun ikut serta ke dalamnya. Nampaknya cuaca mengizinkannya galau.

Halilintar nongol dari belakang. Di tangannya ada nampan berisi makanan. Ia lalu mengambil duduk di samping [Name].

"Makan apa?" tanya [Name] sembari menatap kekasihnya. Sekedar basabasi.

Dibenaknya terbesit rasa heran. Tumben Halilintar datang sendirian. Biasanya Trio Troublemaker mengekor di belakangnya untuk menganggu.

"Tengok sendiri." Halilintar mengarahkan dagunya ke nampan makanan.

Jadilah mereka makan dengan damai, tiada yang membuka mulut saat makan. Yang satu canggung, yang satu sedang berpikir.

Tiada kaca tiada lada, [Name] tiba-tiba mengarahkan sendoknya ke Halilintar seraya mengukir senyum imutnya. "Nah, lumpia basah."

Jder!

Gemuruh petir mengguncang. Halilintar merasa darahnya sempat berhenti berjalan. Jantung sang pacar sedang jedag-jedug di dalam sana. [Name] barusan tersenyum?!

Dengan gugup Halilintar menerima suapan kekasihnya sambil menurunkan lidah topinya. Diri ini tidak bisa menahan rona pink menjalari pipi.

"G-gak dikeringin dulu?" Ia menyeletuk asal sembari melirik sana sini. Bagus, kantin sedang sepi. Jadi tidak ada yang melihat senyum indah malaikat milik [Name] selain dirinya.

Cukup lama Halilintar menatap meja sambil makan. Takut melihat senyum [Name] lagi. Bisa-bisa ia singgah ke rumah sakit karena terlalu ngefly.

[Name] meletakkan alat makannya. Halilintar pikir kekasihnya sudah selesai tetapi begitu dilihat, makanannya masih tersisa setengah.

[Name] mendorong piring miliknya ke arah Halilintar. "Suapin, dong."

Sungguh jarang melihat [Name] manja seperti itu. Tidak membuang kesempatan emas, ia mengiyakan.

Sembari menyuapi [Name], riak datar mulai mengambil alih wajahnya.

"[Name]...."

"Um?"

"Aku benci sama kamu."

Empat kata itu mampu membuat kekasihnya berhenti mengunyah. [Name] yang awalnya memasang muka imut tersentak.

"Apa maksudmu?" lirihnya bersiap-siap kecewa. Bukankah kemarin kakak kelasnya yang menyatakan cinta? Kenapa ada kata benci yang terselip diantara kasih sayang?

"Aku benci karena kamu terus-terusan buat jantungku berdebar kencang."

"...."

"Uh, [Name]?"

Bonus~>


"Haish! Tutup mata [Name]! Tidur! Besok sekolah."

"Hali baka! Aku jadi lupa gimana caranya tidur."

.

.

.

...apa aku terlalu berlebihan?

______________________________

Hai! Tidak telat 'kan?

<(ÒvÓ)/

Aku minta maaf karena lupa taruh banner di chap sebelumnya🙏

Anyway, semangat berperang dengan realita!

31 Juli 2022

31 Juli 2022

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Cool Darling || Boboiboy Halilintar [✔]Where stories live. Discover now