Sihir Austin

300 36 0
                                    


Sebelum membaca, anda semua harus memberi Vote terlebih dahulu. Jan lupa Koment :3
------------------------------------------

"Aku akan ikut dengan anda, tuan putri" ujar Karl.
"Aku terserah pada Tuan putri" kata Austin.
"Aku sih, gak masalah" kata Thana.

"Baiklah" kesal Austin yang tidak dilihat Thana.
"Terima kasih kak Austin" kata Thana sambil tersenyum.

"Itu..bukan apa-apa" Austin pun terpana oleh senyuman crushnya.

Ctakk

"Astaga.." terlihat pelayan yang terkejut dengan keberadaan mereka bedua.

"Ahh, halo" kata Thana. Tentu saja pelayan tersebut terkejut karena melihat putri yang sudah lama hilang. Wujudnya Thana kek normal ya.

Pelayan tersebut lari meninggalkan dua orang tersebut.

"Padahal aku hanya menyapa" kecewa Thana.
"Itu karena kau menakuti pelayan tadi" ujar Karl.

"..."

Disisi Pelayan tersebut

"Tuan putri...yang mulia!!" teriak Pelayan tersebut.
"Astaga Seth, apakah kau masih harus diajarkan sopan santun" kata Lily terkejut melihat Seth lari-lari sambil berteriak.

"Lily, tuan putri..."
"ADA APA DENGAN TUAN PUTRI ATHANASIA, APA DIA TERLUKA??!!" potong lily.

"Ya ampun Lily, biarkan... aku ..berbicara.." kata Seth ngos-ngosan.
"Ya, katakanlah pelan pelan" kata Lily masih dalam keaadaan jantung disco.

"Aku..melihat tuan Putri Airthana.." kata Seth.
"Apa? Bukankah ini berita bagus?! Dimana kau melihatnya?" kata Lily senang.

"Aku melihatnya di ruang tunggu" jawab Seth.
"Aku akan memberitahu yang mulia tentang ini" ujar Lily.

"Baiklah,... Aku akan istirahat sejenak..hah" lelah Seth.

Gantian Lily yang teriak-teriak sambil lari ke tempat Athy dan Claude berada.

Brakkk
"Tuan putri..yang mulia!!" teriak Lily.
"Ada apa lili?" tanya Athy.

"Kau ini seperti tidak punya sopan santun ya" tajam Claude.
"Maafkan saya yang mulia, tapi saya ada kabar bagus untuk anda" -Lily.

"Apa itu" tidak peduli Claude.
"Tuan putri kembali.." kata Lily tersendu.

"Tapi..aku kan memang sudah kembali" kata Athy.
"Maksud saya, tuan putri Airthana!!" seru Lily.

"Dimana dia sekarang?" tanya Claude.
"Tuan putri ada diruang tunggu" jawab Lily.
"Ayo kita kesana sekarang"

Disisi Mc kita sekarang

"Aku akan kembali" kata Karl.
"Ehh?? Kenapa?" tanya Thana.
"Aku kesini hanya ingin menemanimu saja" jawab Karl.

"Begitu.." sedih Thana.
"...lagi pula, aku masih harus menjaga hutan" kata Karl.

"Iya..dadahh" kata Thana melambaikan tangan.
"Ya, aku akan sering mengunjungimu" kata Karl.

Sringg

"Apa mengunjungi?" heran Thana.
"Memangnya aku akan diterima ya?" gumam Thana.

Brakk

'Kaget anj' batin Thana yang jantungnya lagi joged joged.

"Ana?" kata Athy terjejut tak percaya melihat apa yang dia lihat.

"Ma-maaf mengganggu" kata Thana.
"..."

Canggung sekali.

"Apakah kalian tidak senang aku ada disini?" tanya Thana menahan tangis.
"Ahh, tidak bukan itu" gugup Claude.

'Anj salah dengarkah gua?' batin Thana.
"Papa.." Panggil Athy.
"Apa" datar Claude.

"Apakah boleh Ana tinggal di istanaku?" tanya Athy.
"Terserah kau saja" -Claude.

"Yeyy" senang Athy lalu memeluk Thana.
"Baiklah kalau begitu, ayo kita ke istana Ruby :D" ajak Athy.

"Tung-" Thana sudah ditarik oleh Athy.
'Apasi, gak reti meneh aku' batin Thana.
____________________
_____________________________
Tbc
Mohon maaf karena lama Up ya.
Sekali lagi mon maap, saya lupa up yang ini :v
See you The New Chapter.
Dadahhhhh 👌👌

I Became Athanasia's Sister [Wmmap x Readers]Where stories live. Discover now