'Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah...'

Tut.

"Ish Galang kemana sih?!" kesalnya.

'Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif...'

"Ck, kemanasih ini orang?!!!"

"Non, mau saya anter aja?" Pak Beni menghampiri Echa yang terlihat kesal.

Gadis itu menggeleng, "Ngga deh pak aku tunggu Galang aja."

"Kalo mau dianter panggil bapa ya di pos,"

Echa mengangguk pelan.

Sesekali ia melirik jam yang melingkar ditangan nya seraya menghela nafas.

"Yaallah masih pagi udah bikin kesel aja," gerutu Echa.

Gadis itu mondar mandir tidak jelas, akhirnya ia menghela nafas panjang seraya berjalan kearah pos.

"Pak Beni boleh anterin aku?"

"Eh bisa non ayo," Echa mengangguk sebelum itu pak Beni menyeruput kopinya.

Di perjalanan tak henti-henti gadis yang berstatus ketua Altra itu menggerutu kesal.

"Non udah sampe," saking kesalnya dengan cowok itu sampe melamun.

"Makasih ya pak, Echa masuk dulu."

Hampir telat. Untung saja sebelum bel berbunyi 5menit lagi Echa sudah sampai.

"Tumben siang?" tanya Lea.

"Galang gak jemput," jawabnya singkat.

Lea mengubah duduknya, diikuti Chika dan Dera yang kepo.

"Ada masalah?" Chika bertanya.

Echa menghembuskan nafasnya, "Ngga. Cuma tadi pagi nomor nya gak aktif, yaudah gue berangkat sama pak Beni."

"Lowbat kali cha," sahut Dera.

"Masa dia lupa buat charger,"

"Mungkin aja sih, soalnya Ragil sering gitu" ucap Chika.

"Tau ah pokoknya gue badmood banget,"

Lea mengelus bahu teman sebangkunya, "Sabar ya."

0o0

"Makasih ya udah bawa aku kerumah sakit,"

Galang diam.

"Turun!"

"Loh kok disini? lagian sekolah kita kan sama kak,"

"Gatau diri banget jadi cewek," ketus Galang.

"Tapi ini masih jauh dari sekolah, lagian udah telat kita bolos aja yuk kak!"

"Turun sekarang," tekan cowok itu sampai lehernya mengetat.

"Kak please kaki aku----"

ONLY MINE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang