Part 20 •Kantor Dev•

Start from the beginning
                                        

"Sekertaris baru?" tanya Ram.

"Iya, Sita sudah dipecat."

Ram tertawa, "Bagaimana jika Anna sepertinya?"

"Semoga tidak, aku tidak ingin mengeluarkan banyak uang untuk ini semua." Dev membuka laptopnya lagi, dan berbincang singkat dengan Ram.

"Kenapa tidak adikmu?"

Ram menaikkan kakinya diatas kaki lainnya, "Prem sakit, dia terlalu fokus bekerja. Alhasil, kesehatannya menurun." tangan Ram bergerak memainkan beberapa barang di meja Dev.

"Dia sangat ambis dalam bekerja," Ram mengangguk setuju.

"Benar, seakan dia akan sekarat jika tidak bekerja."

Ceklek!

Ram menoleh, ia tersenyum miring melihat siapa yang datang. "Cantik."

Mendengar pujian anak Veer, Dev ikut melirik. Ia melihat dari atas sampai bawa, "Not bad."

"Ini file dan salinannya pak, ada lagi?" gadis ini adalah Anna, nada bicaranya cukup datar.

"Cantik, siapa namamu?" Anna melirik Ram malas, siapa yang tidak kenal dengan anak Veer yang terkenal nakal, genit, pencandu pesta, dan playboy.

"Anna Trivedi, dan saya sudah tahu nama anda." jawaban itu membuat senyum Ram muncul.

"Ram ini kantorku, jangan buat Leela mengomeli aku." ucap Dev.

"Kau bisa pergi Anna, dan jangan biarkan ada yang masuk." sekertaris tadi mengangguk dan pergi.

"Berbeda dengan Sita, bukan?" Ram menaik turunkan alisnya, Dev berdeham.

---

Diluar kantor Dev, tampak mobil merah yang sudah tak asing. Dan benar, itu adalah mobil Alia. Dia keluar dari mobil, gadis itu melihat kekanan dan kirinya.

"Ini kantor Dev? Aku harap benar, Pari itu memberikan alamat yang tak jelas. Mana ada orang memberikan alamat seperti itu," omel Alia.

Parineeti memang memberikan alamat yang cukup singkat, dan terkesan kurang jelas; kantor putih dekat sekolah, searah jalan kerumahnya. Hanya itu, tanpa nama jalan ataupun nama perusahaan Dev, sekarang adik Rahul harus berubah menjadi detektif. Dan Alia merasa perusahaan ini paling mendekati alamat yang Pari berikan.

"Hai cantik, sedang apa kau disini?" tanya seorang pria yang sudah tak asing lagi bagi semua, pria itu adalah Ruhaan. Yang menyapa Alia dengan senyum manis.

Alia menoleh, ia membalas senyum Ruhaan. "Aku ingin menemui Dev, dia meninggalkan jaketnya dirumah."

"Dirumah? Apa kakak kemarin menginap dirumahmu?" Ruhaan bertanya dengan nada penasaran, jiwa kepo-nya meronta.

"Iyaa, dia pergi kerumah karena permintaanku, setelah itu dia menginap juga karena permintaanku." Alia menjelaskannya sembari berjalan masuk, ia berjalan beriringan dengan Ruhaan yang menampilkan wajah syok.

Didalam banyak yang tersenyum pada Ruhaan, terutama para gadis. "Pak Ruhaan, apa kabarmu?" tanya salah satu pegawai yang sangat manis menurut Alia.

"Aku akan selalu baik, jika kau selalu tersenyum padaku." jawab Ruhaan yang akan mendekati pegawai itu, sebelum 3 langkah Ruhaan ambil, Alia terlebih dahulu menyeretnya.

MERE PYAAR KA RANGWhere stories live. Discover now