preng

706 101 0
                                    

Pencet dulu bintang yang ada dilangit,g

Yang ada dibawah maksudnya.






































"Sunoo???"

Cepat cepat jungwon berlari kearah Utara karena mendengar suara Teriakan namun sepertinya ditahan oleh sang pemilik.

"SUNOOOO!" Teriak jungwon mengelisir seluruh area dengan pandangannya.

Namun disisi lain sunoo yang tadi berhasil kabur dari orang orang yang membekab mereka disebuah pos penjaga yang kosong kini sudah dibekab lagi karena sunoo ingin meneriaki nama ayahnya.

"Diam atau ayahmu saya bunuh pake ini," ucap pria itu menunjukkan sebuah pistol kepada bocah yang baru berumur lima tahun itu.

Isakan sunoo tertahan oleh bekapan yang ada dimulutnya. Pria itu membawa sunoo kebalik tembok untuk cepat cepat dibalikkan lagi kedalam pos yang sementara ini untuk tempat mereka mengancam oknum yang bernama Park jisung.

Kembali lagi kemereka berempat yang sudah lelah mencari orang yang ada dipikiran mereka saat ini. Mobil yang jisung kenakan tadi sudah ditemukan oleh jeongwoo yang letaknya berada dibawah pohon yang cukup rindang. Mereka yakin jika jisung dan anak anak masih berada diarea sekitaran mall ini.













....










"Kamu temannya Park jeongwoo! Katakan dimana letak berkas penting itu!"

Jisung dipukul untuk yang kesekian kalinya didepan para anak anak. Jisung tidak bisa melawan karena tangan dan kakinya diikat kekursi yang sedang ia duduki saat ini.

"Bodoh, itu berkas negara untuk apa saya memberi tahunya kepada kalian para dedemit," Usai mengucapkan kalimat itu satu tinjuan mendarat diperutnya.

"PAPA! HIK-HIKS," teriak shotaro dari jauh sana.

Ingin rasanya jisung membakar mereka hidup hidup karena melakukan kekerasan didepan anak anak yang masih dibawah umur.

Seorang wanita maju dan menampar pipi kanan jisung.

'Agrr! Si bangsat ini,' ringis jisung dalam hati. Sebenarnya tamparan itu tidak semenyakitkan dari pada tamparan yang diberikan chenle kepadanya jika ia sedang main kasar🥨🌚.

Ape si

"Kasih tau atau anak anak itu saya sendera kepasar gelap,"

"Waras lo bilang gitu ke brigjen?" Tanya jisung tidak menyangka.

"Saya tidak takut jika anda saya bunuh disini,"

Dor!

Wanita itu menembakkan pistol kearah jisung, lebih tepatnya kearah kepalanya.

Kepala jisung meluncurkan derasnya air berwarna merah membuat semua anak anak terdiam melihatnya. Heeseung tidak berkutik dimana ia melihat jisung yang tegang karena kepalanya menerima sebuah huntaman peluru besi.

Kepala jisung tertunduk. Tidak ada tanda pernapasan dipunggunya. Shotaro pingsan disusul oleh anak anak lainnya. Bersamaan dengan itu tiba tiba jendela dan pintu pintu pos tertutup dengan sangat kuat.

Lampu menjadi kelap kelip membuat penglihatan beberapa teroris itu terganggu.

Satu detik cahaya lampu menyinari dan wanita itu melihat jisung yang ada dikursi tadi menghilang. Ia mundur kaget dan satu detik kegelapan datang pada saat itulah seseorang dari belakang menyayat lehernya dengan secepat kilat, ia pun terjatuh karena darahnya mengalir dengan sangat deras.

Semua teroris itu mendapatkan perlakuan yang sama hingga kini seseorang yang sudah mencampakkan pisau yang ada ditangannya itu berdiri angkuh melihat banyaknya orang dewasa kini sudah kehilangan nyawa akibat sayatan panjang yang ada dileher mereka.

"I-i-ini sebabnya k-kalian harus menyerahkan berkas itu----" teroris itu menjatuhkan tangannya dan mati setelah menunjuk pria yang berdiri dengan darah yang mengalir diarea pelipisnya.

"Cih, lo kira ini gak sakit," jisung mengambil peluru yang menancap dikeningnya dan pergi menghilang sembari membawa beberapa anak anak itu.
































Tbc.
For tumberclosis

KOMPLEK R.S.U | BXB | TREASURE X ENHYPEN X NCTOù les histoires vivent. Découvrez maintenant