mimpi

711 93 11
                                    












"Hah!?" Jay bangkit dari tidurnya dengan keringat yang sudah membasahi permukaan keningnya.

Nafasnya tersenggal lalu cepat cepat ia meminum air putih yang ada dinakas sampingnya.

"Kamu kenapa kak?" Tanya jungwon usai keluar dari kamar mandi dan sekarang ia sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk putih kecil.

"Sunoo mana?!" Panik Jay.

Jungwon mengerutkan alisnya bingung, jelas jelas sunoo berada disamping jay yang tertidur dengan pulas.

"Itu sunoo disamping kamu," Tunjuk jungwon jengah dengan dagunya.

Jay menoleh kesamping dengan cepat lalu bernafas lega, ia pun menoleh kejungwon. "Aku mimpi aneh banget tadi, masa jisung bisa bunuh orang,"

"Lah? Siapa aja bisa bunuh orang kali," ucap jungwon.

Jay pun berdiri dan duduk disamping jungwon yang lagi duduk disofa kamar.

"Mimpi aku itu gini," ia pun berubah serius. "Jadi kalian itu ada kekuatan, terus kaya nyimpan berkas gitu, tapi aku gak tau kalian nyimpan berkas apa,"

"Udah udah, itu cuman bunga tidur doang kok," jungwon tersenyum mengelus pipi Jay.

"Eungghh..." sunoo terbangun.

"Udah sana, mandiin sunoo aku mau kerumah ka junkyu dulu," Jay mengangguk dan menggendong sunoo kemar mandi.

Jungwon memakai pakaian rumahnya berjalan menuju kerumah junkyu untuk meminta beberapa kertas avs.

"Dimimpi tadi jungwon sama junkyu otw nugas, terus jaehyuk sama jeongwoo balek," guman Jay disela sela memandikan sunoo.

Jay pun menggeleng kuat melupakan mimpinya pas tidur tadi.







....



Usai berberes beres, mandiin sunoo, terus masak, Jay dan antek-antek ngumpul diteras rumahnya asahi. Rumah asahi emang gede banget setelah rumah chenle, tapi rumah-rumah yang lain gak kalah gede gede juga kok.
Mereka duduk bergelarkan tikar ratusan yang haruto bawa dari rumahnya.

Ini renjun lagi ngupasin buah salak untuk anaknya, sungchan. "Nih makan, kasih juga sama taro,"

Sungchan mengangguk lalu memberi setengah potong salaknya ke shotaro yang duduk disamping chenle.

"Keknya cina kw udah nge claim mantu," ciwir haruto. Yang lain terkekeh.

Ini juga doyoung ikutan nongki karena tadi ditarik sama mashiho.

Doyoung melirik kesekitar, rumah sepupunya ini rapih banget, banyak nuansa nuansa jepangnya gitu.

"Kalian kerja?" Tanya doyoung, ada yang menggeleng dan ada yang mengangguk.

Jay ingat dimimpinya kalo dia itu agen. Anjay kece bat emang, batin Jay.

"Aku ngelola sanggar karate punya suaminya jay," jawab nicolas, iya ni jupun udah balek dari rumah mertua.

"Suami kita kembar," jelas Jay melihat raut bingung doyoung.

"Oooo...."

"Terus kak Jay?" Tanya doyoung lagi.

"Gue si cuman hidup berbekalkan harta suami," jawabnya enteng, yah Jay ini bukan orang kere, bapaknya ceo btw.

"Oiya, lo gak akur ya sama laki lo?" Tanya haechan tiba tiba, doyoung tampak terdiam kemudian mengangguk.

"Yah, kalian pasti tau dari asahi, gimanapun aku udah pasrah aja," jawab doyoung.

Haruto menepuk bahu doyoung, "lo kuat, perjodohan emang bukan hal yang gampang,"

KOMPLEK R.S.U | BXB | TREASURE X ENHYPEN X NCTDove le storie prendono vita. Scoprilo ora