Laki-laki itu pun langsung kembali menjalankan motornya, dan langsung di ikutin oleh ketiga sahabat Aska yang lain.

...

Fayra dan sahabat Aska sudah sampai di depan SMA lentera bangsa, Fayra langsung turun dari jok motor Jay tak lupa mengucapkan terimakasih.

"Kak makasih ya" Ucap gadis itu tak lupa memberikan senyum hangat pada keempat sahabat Aska tersebut.

"Oh iya Ra, nanti pulang Lo di jemput Rion ya, kita nanti agak telat urus acara Aska buat tanding basket Minggu depan." Ucap El.

"Nggak usah kak, biar aku nanti cari angkot aja." Jawab Fayra.

"Udah nggak papa Ra, santai aja sama kita mah." Sahut Gavin.

"Tau nih, kaya sama siapa aja sih Ra." Ucap Jay.

"Nanti gue kabarin Ra." Ucap Rion.

Fayra mengangguk, "iya kak, kalian hati-hati ya." Ucap Fayra.

Setelah itu keempatnya langsung menjalankan motornya meninggalkan SMA lentera bangsa menuju sekolah mereka, begitu pun Fayra yang juga mulai melangkahkan kakinya masuk.

"Ra" panggil seseorang yang membuat langkah Fayra tertunda, gadis itu menoleh dan melihat siapa yang memanggilnya.

"Iya kak, kenapa?" Tanya Fayra.

"Tumben sendiri, temen Lo mana?" Tanya Ilham.

Laki-laki yang menyapa Fayra tadi adalah Ilham, orang yang beberapa hari ini terus gencar mengejarnya.

"Oh Feli, udah duluan kayanya." Jawab Fayra.

"Oh" sahut Ilham sembari menganggukkan kepalanya.

"Yaudah gue temenin ya." Lanjut Ilham.

"Nggak usah kak, lo duluan aja." Ucap Fayra.

"Nggak papa sekalian." Ucap Ilham lagi.

Karena malas berdebat akhirnya Fayra hanya menganggukkan kepala tanpa membuka suara lagi.

...

"Serius Lo Fel, wah bisa-bisanya Lo nggak ngasih tau gue." Teriak Fayra dengan heboh pada sahabatnya itu.

"Shuttt, nggak usah teriak-teriak!" Sentak Feli dan langsung menutup mulut Fayra dengan kesal.

"Trus gimana? Lo sama kak El jadian?" Tanya Fayra dengan muka yang amat sangat penasaran.

"Nggak lah! Gila aja Lo," Jawab Feli.

"Yang bener Lo Fel? Apa Lo bohongin gue?" Tanya Fayra lagi.

"Ngapain gue bohongin Lo ege, gue cuma jalan doang sama tuh si El. Kaga minat gue Ama dia, bocah banyak bacot gitu. Mending gue nunggu kak William." Jawab Feli.

"Sadar Lo Fel, kak William tuh dah punya cewek.  Nggak baik nungguin punya orang," Ucap Fayra.

"Ya nggak papa lah, kan gue ngga ganggu tuh hubungan, gue cuma nunggu kak William kembali jomblo doang" Jawab Feli dengan entengnya.

"Idih, nggak baik kaya gitu Fel. Mending sama kak El tuh, nganggur. Lagian kak El nggak jelek-jelek amat Fel." Ucap Fayra lagi.

"Nggak-nggak, ogah gue Ama tuh orang." Ucap Feli lagi.

"Udah deh Fel terserah Lo, awas Lo nanti jilat ludah sendiri."

"Kaga bakal Ra, cinta gue nggak akan pernah berpaling dari kak William."

"Iya in biar cepet kelar."

"Nah gitu dong" jawab Feli tak lupa diakhiri tawa ringan oleh Feli.

Keduanya pun lanjut mengobrol dan bercanda.

...

Fayra duduk di halte bersama Ilham, sebenarnya laki-laki itu sudah memaksanya untuk pulang diantar olehnya saja, tapi Fayra terus menolaknya.

"Ra beneran nggak mau bareng gue aja? Cowok Lo blom Dateng juga dan ini udah mendung," Ucap Ilham kesekian kalinya.

Fayra menggeleng, "lo duluan aja kak, bentar lagi temen gue Dateng" ucap Fayra.

" Nggak Ra gue temenin Lo aja," ucap Ilham lagi.

Fayra pun hanya mengangguk, gadis itu juga kurang nyaman dengan keberadaan Ilham yang menemaninya di sini.

Gadis itu berharap Rion segera sampai agar dia bisa segera pulang. Bukan apa-apa, hanya saja Ilham ini orang yang terkenal di SMA-nya gadis itu takut dia nanti akan menjadi bahan pembicaraan siswi-siswi di SMA-nya ini.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya Rion sampai juga, Fayra pun langsung mengembangkan senyum dan mulai melangkah mendekati Rion.

"Kak gue duluan. Makasih," ucap Fayra tanpa menunggu tanggapan dari Ilham, Rion sudah kembali menjalankan motornya meninggalkan SMA tempat Fayra mencari ilmu.

"Lo mau ke markas dulu apa langsung pulang?" Tanya Rion pada Fayra yang berada di belakangnya.

"Ke markas dulu aja kak," jawab Fayra.

Rion hanya mengangguk menanggapi ucapan Fayra dan keduanya kembali hening hingga motor sport Milik Rion memasuki pekarangan markas aodra.

Kita dan Takdir (On Going)Where stories live. Discover now