BAGIAN DUA BELAS

5.4K 407 85
                                    

Tidak terasa hari sudah mulai gelap. Sabrina kini merasakan kepalanya sudah tidak lagi sakit. Begitu juga dengan tubuhnya sudah lebih baik.

"Nona Sabrina, Anda sudah bangun?" ucap seorang wanita paruh baya yang ditugaskan oleh Sean untuk menjaganya. Wanita itu biasa membersihkan rumah setiap hari saat Sabrina dan Sean sudah berangkat ke kantor.

"Bibi, terima kasih sudah menjaga saya. Sekarang saya merasa lebih baik."

"Sama-sama, Nona. Tadi Tuan Sean berpesan agar Nona makan malam lebih dulu, minum obat dan kembali beristirahat," kata wanita itu.

Sabrina sedikit bertanya-tanya, kemana sebenarnya Sean pergi? Apa masalah pekerjaan hingga sampai sekarang belum juga kembali?

"Baik, Bi."

**

Sean masih duduk di samping Miska yang tengah tertidur. Dia lalu memastikan apakah Miska benar-benar sudah nyenyak atau belum. Miska masih memegang lengannya kuat, seolah tidak ingin ditinggalkan.

Perlahan Sean melepaskan genggaman Miska meski wanita itu sedikit terusik. Obat pereda nyeri yang diberikan Sean rupanya memiliki efek kantuk sehingga Miska pun tertidur lagi.

"Saya harus pulang, Miska, saya harap kamu baik-baik saja di sini."

Dia membawa Miska pindah dari hotel ke Penthouse miliknya. Suami Miska akan terus mencari keberadaan Miska dan akan mudah ditemukan jika tetap di hotel.

Sean keluar dari tempat itu setelah baru saja dia dikabarkan pihak hotel bahwa ada seorang pria yang mencari-cari Miska.

"Pasti itu suaminya."

**

"Pak kita mau ke mana lagi?" tanya supir pribadi Sean.

"Pulang saja," jawab Sean singkat.

"Baik."

"Jangan beritahu Sabrina tentang ini."

"Baik."

Pikiran Sean berkecamuk, antara ingin menolong Miska atau lepas tangan. Tapi melihat keadaan Miska yang kacau membuat hati nuraninya tidak tega. Apalagi dulu Miska adalah seseorang yang berarti di hatinya.

Aulia :

[Sean Oppa, apa benar Kak Brina sakit?]

[Ne, tapi sudah ditangani dokter. Tidak perlu cemas.]

[Kakak melarang aku untuk datang. Tapi aku cemas. Aku ingin beritahu Oppa, dia kalau sakit sering mengigau. Dia juga suka makan kue coklat kalau demam.]

[Ne.]

***

"Mas Sean kok belum kembali, ya? Apa urusannya masih lama?"

Sabrina tertunduk sambil memainkan jari-jemarinya karena bosan sendirian di rumah. Pelayan yang menyiapkan kebutuhannya sudah pulang karena dia yang mempersilakan.

"Sudah mendingan?"

Suara itu membuat Sabrina langsung mendongak. Sean muncul di depannya tanpa terdengar suara orang membuka pintu.

My Korean Husband (Oh Sehun)Where stories live. Discover now