BAGIAN TIGA

5.3K 486 157
                                    


Sabrina masih syok mendengar tugas dari Sean yang tidak umum itu. Ia sampai tidak sadar sudah berdiri tepat di depan pintu ruang kerjanya.


“Surprise!”

“Astaga, ada apa ini?” ujar Sabrina kaget begitu masuk dia disambut oleh teman satu divisi yang memberikannya kejutan semacam pesta kecil-kecilan.

Ini pasti untuk merayakan pertama kali dia masuk kerja setelah menikah. Oh, tidak, sungguh ini sebenarnya tidak perlu dilakukan, pikirnya. Apalagi tidak lama lagi Sabrina juga akan pindah dari perusahaan Sean.

“Selamat datang, Nyonya Lee!” sorak ketiga teman Sabrina sambil mengenakan topi pesta dan juga meniup pluit kertas.

Mereka semua heboh, tampak gembira kecuali Sabrina yang justru terlihat kikuk tidak tau harus bereaksi seperti apa.

“Fira, Keisya, Nadine, ini semua kerjaan kalian?”

“Iya, dong. Kenapa? Kaget, ya?” sahut Fira lalu memeluk Sabrina disusul oleh Nadine dan Keisya.

“Selamat, ya, Sabrina kita udah nggak jomlo lagi. Kengen banget tau,” kata Nadine.

Sabrina tersenyum pada ketiga teman sekantornya itu. “Makasih, ya, tapi seharusnya nggak perlu repot gini.”

Sabrina melihat ke meja kerjanya, di sana sudah ada sepotong kue bertuliskan selamat menikah dengan hiasan sederhana yang tampak manis.

“Ya ampun, kalian beli kue segala?”

“Iya, dong, Brina. Lo gimana sih, kok keliatannya nggak seneng gitu?” tegur Keisya.

“Mana mungkin aku nggak seneng? Aku seneng, kok.” Sabrina menatap wajah temannya satu persatu. “Makasih, ya. Semoga kalian juga bahagia selalu.”

“Oke! Sekarang kita simpan dulu kuenya karena kita mau denger cerita dari lo, Na!” ucap Keisya tak sabar ingin tau bagaimana menjadi Nyonya Lee yang diidamkan banyak karyawan wanita lain. Ya, suami Sabrina itu sangat populer di kalangan para karyawan wanita.

“Bener! Kamu tuh diem aja nggak cerita. Gimana, sih, Sajangnim kita itu? Gimana rasanya jadi istri oppa ganteng, Na! Cerita, dong,” desak Nadine yang disetujui teman lainnya.

Teman-temannya juga menyukai Sean diam-diam. Sabrina tahu hal itu. Mereka ikut senang sewaktu tahu dia akan menikah dengan Sean meski baru percaya setelah undangan dibagikan.

Sabrina tidak tau harus menceritakan apa. Sekarang dia sangat bingung dan memilih untuk mengalihkan pembicaraan.

“Nanti malam ada acara makan malem bareng?”

“Ih, Brina! Kan kita lagi tanya kok malah ngomongin itu, sih?” ucap Fira kesal.

***

Milka mengetuk pintu ruangan Sean sambil melingkarkan senyum ramahnya seperti biasa. Meskipun Sean tidak menatapnya sama sekali, Milka tidak pernah berhenti berharap suatu saat Sean akan menatapnya.

“Pak Sean, di depan ada orang yang bernama Rian mencari Bapak,” kata Milka.

Sean mengangkat wajahnya. Ia ingat nama yang disebutkan Milka barusan. Jadi, pria itu benar-benar menginginkan uang? Menarik. Sean ingin tahu seperti apa orang yang pernah menjadi kekasih Sabrina itu.

My Korean Husband (Oh Sehun)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz