MERE PYAAR KA RANG

YOU ARE READING

Random

Kehancuran hidup dari masa lalu, merubah seluruh hidupku sekarang, dengan kehadirannya. __Dev Malhotra__ Seseorang yang pernah menjadi saksi kehancuran masa lalu saudaraku, kini kembali kedalam hidupku. __Alia Sharma__ ~✿✧✿ ~ Alia adalah adik dari R...

#acak #adishra #adityaroykapur #antagonis #balasdendam #bollywood #crime #dishapatani #india #kareenakapoor #kisahcinta #misteri #mystery #pembunuhan #penjahat #sahabat #salahpaham #shraddhakapoor #sidharthmalhotra #sitara #takdircinta #tarasutaria #tekateki #villain #youngadult

Part 18 •Bertemu•

Start from the beginning

by Naaaaa_bolly

"Mempertemukan siapa Alia, Roohi?" ulangnya.

"Dua sahabat yang sudah lama terpisah, apa kau tidak keberatan?" Paro mulai menggenggam tangan Rahul.

"Untuk apa aku keberatan, aku saja tak mengenal mereka." Paro dan Alia saling menatap, mendengar jawaban Rahul, Alia sempat ragu untuk mempertemukan mereka.

'Apa aku harus membawa Devu kesini? Atau lain waktu saja?' bimbang Alia.

"Kakak, aku akan berganti baju." selama berjalan kearah kamarnya, Alia dihantui rasa bimbangnya. Harus mengajak Dev atau tidak?

Bahkan sampai dia berganti pakaian, dia juga masih terus memikirkan hal itu.

"Aku akan bertanya langsung pada Devu, mungkin dia bisa membantu menjawab kebimbangan yang aku rasakan."

Alia mulai menyalakan ponselnya, membuka aplikasi WhatsApp dan mencari nama Dev. Saat menemukannya, tanpa membuang waktu dia mulai mengirim pesan.

Devuu
online

{Apa aku mengganggu?}

{No, why?}

{Bisa kau datang
kerumah-ku?Besok sore}

{Bisa, tapi aku tidak tahu
alamatnya.Memangnya
ada apa?}

{Aku akan mengirimnya
besok, tidak ada hal penting}

{Kau mau membohongi
diriku?Katakan, ada apa?}

{Ingat, setelah Rahul aku
adalah kakakmu}

{Tapi, kau adalah
cinta masa kecilku,
jadi aku bukan adikmu}

{Dasar, kau ini
tidak pernah berubah}

{Kau ingat, siapa first
kissmu?}

{Aku ingat, bocah
perempuan yang
baru berusia 15 tahun}

{Bagus, jadi kau bukan
kakakku. Dan kau harus
datang kemari besok}

{Jam berapa?}

{Setelah terapimu, kau
besok akan terapi
dengan Dokter Pari}

{Kau kemana?}

{Aku tidak mau dengan
Dokter lain, aku mau
kau}

{Besok aku cuti, apa
kau kira aku tidak
perlu cuti?!}

{Kenapa tidak lusa?
Kenapa besok?}

{Aku inginnya besok}

{Baiklah, aku akan
datang}

{Jangan telat, ingat itu.
Awas saja jika kau telat}

{Jika aku ingat, aku
besok memiliki
banyak pekerjaan}

{Kau ini!!}

{Aku sudah bilang,
kau tidak boleh bekerja
selama beberapa hari}

{Tapi Pari mengizinkan,
lagipula besok kau
bukan Dokterku}