"Ja..." Suguru kembali menatap Kuroo dengan Kuroo yang melakukan hal yang sama.

"Sampai jumpa di final." Tangan kanan keduanya saling menunjuk satu sama lain.

"Omong-omong... Pacarmu cantik," bisik Suguru sebelum meninggalkan Kuroo.

Kuroo dengan sedikit terkejut menoleh ke belakang ke arah [name] yang ikut kebingungan karena ditatap Kuroo yang ada di depannya tiba-tiba.

"B-baiklah. Ayo kita masuk. Pertandingan akan segera dimulai." Kuroo mengalihkan pandangan dengan sedikit gugup.

Penuh dengan sorakan penonton, gymnasium yang digunakan untuk pertandingan kali ini terlihat sangat ramai dan dipenuhi teriakan antusiasme para penonton. Maklum saja, pertandingan ini adalah pertandingan terakhir yang menjadi penentu siapa yang akan menjadi wakil terakhir Tokyo. Tentu banyak siswa dari masing-masing sekolah yang semakin gencar memberi semangat kepada tim sekolah mereka ataupun tim kesayangan mereka.

Pertandingan berlangsung sengit. Saling kejar mengejar poin terjadi. Di tambah sedikit kelicikan dari tim Nohebi semakin membuat tim Nekoma harus tetap tenang dan tidak gegabah.

"Aitsu!" geram Yamamoto.

"Tenangkan dirimu, Yamamoto. Jangan sampai terpancing," kata Kuroo mengingatkan.

Menjelang akhir pertandingan, atmosfer penuh tekanan mulai terasa. Tim Nekoma masih berusaha mencetak poin untuk memenangkan pertandingan. Semua pendukung masing-masing tim juga ikut bersorak semakin keras.

Beberapa kali Suguru mengolok-olok Yamamoto juga Lev agar konsentrasi keduanya terpecah dan kemarahan mereka terpicu. Di tambah Yaku yang mengalami cidera di saat-saat genting membuat pertahanan Nekoma dalam bahaya setelah keluarnya sang libero dari lapangan.

Dan dengan dorongan dari para senpai serta kata-kata dari [name] waktu itu, Shibayama bisa dengan percaya diri dan berani mengambil alih posisi Yaku. Ia memang belum sehebat Yaku, namun ia akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk tetap menjaga bagian belakang agar semuanya tetap terhubung.

Di sisi tribun pendukung Nekoma, kedua gadis yang merupakan saudara dari anggota tim Nekoma terlihat beberapa kali membicarakan tentang sikap tim Nohebi.

"Mereka sengaja melakukannya," gumam Alisa. Kakak Lev tersebut nampak mengetuk pelan dagu lancipnya, sedikit berpikir sembari mata emeraldnya mengarah ke lapangan.

"Benar." Akane yang berada di sebelahnya mengangguk setuju.

"Itu memang rencana mereka. Sebenarnya, Nohebi memiliki gaya bermain yang mirip dengan Nekoma. Tapi juga sedikit berbeda. Nekoma cenderung mengambil keuntungan dari kepanikan tim lawan yang mereka ciptakan, sementara Nohebi, mereka akan membuat tim lawan menghancurkan diri mereka sendiri oleh pancingan-pancingam tim mereka," jelas Akane sembari tetap memandang lapangan yang ada di depan mereka penuh fokus.

Gadis manis berambut jahe bergelombang tersebut juga sibuk mengamati di sela-sela teriakan penyemangatnya kepada tim Nekoma. Akane adalah adik Yamamoto sekaligus leader tim supporter Nekoma yang masih berada di tingkat SMP. Keantusiasannya ketika tim sang kakak bertanding menjadikannya berinisiatif menjadi leader supporter tiap kali Tim kakaknya bermain.

"Aku tetap berharap Kuroo-san bisa menjaga ketenangan tim," sahut Alisa.

[name] yang berada di belakang keduanya ikut menguping pembicaraan dua gadis tersebut. Diam-diam ia juga berdoa semoga tim Nekoma tak terpancing oleh tim Nohebi dan justru menghancurkan formasi tim Nohebi.

***

Satu persatu para penonton mulai meninggalkan kursinya dan melangkah keluar gymnasium. Nekoma akhirnya keluar sebagai juara setelah pertandingan yang melelahkan.

Be Mine [Kuroo Tetsurou x Reader] ✅Where stories live. Discover now