17. BASKET

55 64 11
                                    

Tok! Tok! Tok!

"Pasti itu Haikal" Ucap Dinda yang langsung pergi menuju ke arah pintu.

"Selamat pagi Tuan Putri" Goda Haikal.

"Gak usah merayu gue juga kali" Ucap Dinda.

"Btw, lo kesini mau jemput gue?" Tanya Dinda.

"Ya jelas dong. Gue kesini mau jemput lo biar kita berangkat sekolah bareng. Biar semua Siswa-Siswi SMA Pelita Bangsa tau bahwa lo itu udah resmi jadi pacar gue" Ucap Haikal.

"Yaudah, kalau gitu gue bawa tas dulu yah" Ucap Dinda langsung masuk untuk mengambil tasnya.

Haikal berkaca ke arah spion motor merapihkan rambut dan juga pakaian sekolah yang dia pakai.

"Ganteng juga yah gue, ya jelas gue ganteng lah. Kalau gak ganteng mana mungkin Dinda nerima cinta gue" Ucap Haikal ke dirinya sendiri.

"Let's go! Kita berangkat ke sekolah" Ucap Dinda dengan menutupi pintu rumahnya.

"Let's go! Tuan Putri" Ucap Haikal dengan menaiki motor miliknya.

Mereka berdua pun akhirnya berangkat untuk menuju ke SMA Pelita Bangsa.

"Sas, gue teriak nih" Ucap Reygan.

"Buat apa lo teriak? Nanti di sangka orang gila" Ketus Saskia.

"Nih, dengerin yah" Ucap Reygan yang langsung berteriak memanggil nama yang diboncengnya itu.

"SASKIA! LO GADIS CANTIK YANG PERNAH GUE TEMUI" Teriak Reygan.

"LO JUGA GADIS CANTIK YANG BISA MEMBUAT GUE BAHAGIA" Teriak Reygan kembali.

"Diem, Rey. Lo gila yah" Ucap Saskia.

"Malu tau diliatin banyak orang, nanti mereka kira gue dibonceng sama orang gila" Ucap Saskia kembali.

"Tapi dengan gue teriak kayak gitu bikin lo bahagiakan?" Tanya Reygan seakan merayu Saskia.

"Apaan sih lo gak jelas banget! Cepat naik motornya, nanti takut kayak dulu lagi dihukum karena telat masuk sekolah" Ketus Saskia.

"Yaudah, lo pegangan. Gue mau ngebut nih bawa motornya" Reygan pun langsung melajukan motornya dengan cepat.

••••••

"Eh, bentar deh. Perasaan gue udah lama ini gak pernah liat lagi Enjam deh" Ucap Guntur.

"Enjam udah pindah sekolah" Ucap Reygan.

"Lah, kapan? Kenapa gue gak tau yah" Ucap Guntur.

"Lo gak tau karena terlalu kudet" Ucap Luthfi dengan menaikkan alis sebelah kanannya dan tertawa.

"Tau nih lo, Gun! Kudet amat" Ucap Haikal.

"Dasar teman-teman gue yang paling haram lo pada" Ketus Guntur yang membuat semua teman-temannya itu tertawa.

Tanpa disadari ternyata mereka kedatangan dua gadis cantik yang satu milik Haikal dan yang satunya milik Reygan.

"Jangan tertawa lo pada, liat tuh kita kedatangan dua gadis yang amat sangat cantik" Ucap Guntur.

"Widih! Hati-hati ya, takut ditikung sama teman dekat kita" Ucap Luthfi seakan nyindir ke arah Guntur.

"Eh, bentar. Jangan salah paham! Gue bilang mereka berdua cantik itu bukan karena gue cinta, melainkan ya emang mereka berdua cantik lah selain cantik ya apa lagi? Ganteng" Ucap Guntur memperjelas kata cantik.

"Lo ngomong apa sih, Gun! Suka gak jelas lo" Ucap Dinda.

"Udah biasalah, daripada kita disini mending kita ke kantin aja" Ajak Haikal dengan langsung mengajak pacarnya itu pergi ke kantin.

"Daripada kita disini, mending kita ke arah lapangan aja. Gue pengen liat lo main basket" Ucap Saskia dengan jelas.

"Yaudah, gue ajak Luthfi boleh?" Tanya Reygan.

"Boleh, yaudah ayo" Ajak Saskia dengan menarik tangannya Reygan dan juga tangannya Luthfi.

"Udah biasa deh gue ditinggal sendiri. Yang satu ke kantin, yang satunya ke lapangan, dan yang satunya juga diajak ke lapangan. Tapi kenapa gue gak diajak sih?" Tanya Guntur ke dirinya sendiri.

"Liat nih, gue masukin bola basketnya ke dalam ring" Reygan pun langsung memasukkan bola basketnya itu ke dalam ring.

"Yeay, bola basketnya masuk ke dalam ring" Teriak Saskia seakan merasa bahagia dengan melihat Reygan yang berparas ganteng itu memasukkan bola basketnya ke dalam ring.

"Nih, Luth" Reygan menyerahkan bola basketnya itu ke arah Luthfi.

"OMEGOD! Gak nyangka banget gue, ternyata lo pinter juga ya main basketnya" Ucap Saskia.

"Ya jelas dong, gue gitu loh. Udah ganteng jago basket lagi" Reygan berucap seperti itu seakan merayu Saskia.

"Bukan hanya lo aja yang ganteng, Luthfi teman lo aja ganteng menurut gue" Ucap Saskia.

"Tapi lebih ganteng gue kan?" Tanya Reygan seakan merayu lagi Saskia.

"Apaan sih lo, ngarep banget" Ucap Saskia dengan berjalan pergi meninggalkan Reygan.

"Tapi emang benarkan apa yang gue bilang" Ucap Reygan kembali tetapi Saskia tidak mendengarkan itu.

"Lah, kok Saskia malah pergi" Ucap Luthfi.

"Dia mau masuk ke kelas katanya" Ucap Reygan.

"Seriusan lo?" Tanya Luthfi.

"Rey, lo peka dikit kek. Kalau menurut gue, Saskia itu udah cinta sama lo" Ucap Luthfi.

"Gue juga cinta sama Saskia" Ucap Reygan.

"Ya udah tunggu apa lagi? Lo tinggal bilang langsung apa susahnya sih" Ucap Luthfi seakan geram dengan kepekaan temanya itu.

"Kalau misalkan gue ajak Saskia dinner dan langsung bilang cinta itu bagus gak menurut lo?" Tanya Reygan.

"Nah, itu yang Saskia tunggu-tunggu dari dulu. Ya kalau menurut gue sih bagus" Ucap Luthfi.

"Kalau menurut gue sih ya, lo itu harus menyatakan cintanya ditempat yang pertama kali kalian ketemu. Waktu itu lo pernah bilang bahwa lo bisa kenal dia itu karena tanpa sengaja ketemu di taman" Ucap Luthfi kembali.

Reygan hanya menganggukan kepalanya itu seakan menjawab. "Iya".

"Tapi lo sama teman-teman yang lainnya harus bantuin gue nyiapin apa yang harus ada" Ucap Reygan.

"Tanpa lo berkata seperti itu pun, gue sama teman-teman udah siap melakukan apa yang terbaik buat lo" Ucap Luthfi.

"Kalau boleh tau, emang lo mau kapan bilang cinta sama Saskia nya?" Tanya Reygan.

"Gue mau sih sekarang" Ucap Reygan.

"Seriusan nih, sekarang? Kalau iya serius biar gue bilang ke teman-teman" Ucap Luthfi.

"Iya, gue serius" Ucap Reygan.

"Nanti pulang sekolah, gue coba bilang sama Saskia" Ucap Reygan kembali.

"Oke! Yaudah kalau gitu kita kembali ke kelas sebelum bel masuk" Ucap Luthfi.

Akhirnya mereka berdua pun berjalan menuju ke arah kelasnya.

••••••

REYGAN MAHARDIKA [SUDAH TERBIT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن