The Kidnapping

72 4 5
                                    

Inggris

Seorang pemuda dengan rambut jahe duduk sambil menopang wajahnya menggunakan tangannya. Manik pirusnya menatap kertas yang ditinggalkan Indiana di meja dengan tatapan malas.

"Ugh, kita tidak mungkin terus menunggu kan? Ini benar-benar buang-buang waktu." Keluhnya dengan wajah yang semakin cemberut.

Profesor masih sibuk mengutak-atik alat ciptaan barunya. Mendongakkan kepalanya sebentar untuk melihat ke pintu di mana beberapa menit sebelumnya Jean keluar sana untuk mengambil beberapa makanan.

"Setidaknya kita bisa makan terlebih dahulu." Ucap profesor yang kembali pada pekerjaannya.

Sikap acuhnya itu sontak membuat Luke semakin kesal. Dia berdiri dan mondar-mandir di ruangan sambil menyilangkan tangannya.

Dia merasa tidak tahan dengan kebosanannya dan langsung pergi tanpa benar-benar disadari profesor.

____________________________________________________________________________

"Mana mungkin aku akan tetap menunggu sampai waktu yang tidak ditentukan." Gerutu Luke yang saat ini berjalan-jalan di kota. Tepatnya di tempat yang sangat sepi, terlebih di malam hari itu. Dia memang sengaja mencari tempat yang tidak terlalu ramai untuk menenangkan diri. Dia semakin merindukan kakeknya akhir-akhir ini.

"Lagipula, Indiana sama sekali belum menemukan hal apapun sampai saat ini. Aku jadi tidak yakin kami bisa menemukan kakek tepat waktu." Gumamnya sedih.

Dia terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri sehingga tidak menyadari sosok yang sedari tadi mengikutinya bersembunyi di balik tembok.

Sosok itu mulai mendekatinya tanpa suara.

Luke merasakan perasaan tidak enak dan menyadari kehadiran orang lain di dekatnya. Dia membalikkan badannya tepat saat sosok itu menutup setengah wajahnya dengan kain putih yang sudah disiapkannya.

Luke berusaha memberontak melepaskan diri, tangannya mencakar-cakar berusaha menyingkirkan tangan yang mengekangnya. Aroma kuat kloroform mulai memenuhi penciumannya dan membuat kepalanya pusing. Matanya terasa sangat berat dan seluruh tenaganya seakan telah disedot habis dari tubuhnya. Kedua tangan yang sebelumnya memberontak telah jatuh lemas di sisinya, kelopak matanya menutup dan dia benar-benar tak sadarkan diri.

____________________________________________________________________________

Indiana menghambur masuk ruangan dengan membanting pintunya terbuka kuat-kuat. Membuat sang profesor yang sejak tadi di dalam nyaris melompat kaget.

Profesor menatap Indiana yang terengah-engah karena berlari dan terlihat sangat … Khawatir? Panik? Gelisah? Entah yang mana, namun ekspresinya tidak mengenakkan. Profesor langsung tahu ada hal buruk yang akan disampaikannya.

Jean yang pertama pulih dari keterkejutannya langsung menanyakan apa yang ada dalam pikirannya.

"Ada apa, Indiana? Apa telah terjadi sesuatu?" Tanyanya sambil mengerutkan kening.

"Aku ingin memastikan kalian semua masih berada di sini. Tadinya aku pergi ke suatu tempat untuk memastikan hal dan-"

Indiana terhenti saat menyadari sesuatu. Dia menyadari kehadiran di ruangan itu tidak lengkap. Anak itu. Luke. Indiana baru sadar bahwa Luke tidak ada di sana bersama mereka.

Time Traveler Luke [WHUMP]Where stories live. Discover now