Good Things

53 5 1
                                    

"Lihat! Sudah kucoba berkali-kali tetap saja hasilnya mengecewakan!" Luke mendesah panjang sambil mengusap keringat di keningnya.

Jean berdiri di belakangnya dengan tangan bersilang. "Menghasilkan sebuah alat yang berfungsi dengan baik memang tidak mudah, Luke. Bersabarlah dan coba lagi."

"Ugh! Aku seharusnya tahu aku memang tidak bisa melakukan apa-apa dengan benar." Luke melangkahkan kakinya keluar dengan perasaan kesal.

"Hei— Luke! Kau mau pergi ke mana?!" Jean yang ditinggalkan begitu saja hanya bisa mendecakkan lidah dan ikut melenggang keluar.

.

.

.

.

.

.

Luke berjalan sambil menendang-nendang kerikil di sepanjang jalannya. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku dan wajahnya cemberut.

"Aku memang tidak berguna." Dia bergumam saat rasa kesalnya terhadap diri sendiri semakin menjadi-jadi. Dia jadi sangat emosional akhir-akhir ini.

Luke hanya menatap ke bawah dan tidak memperhatikan sekitar saat seorang anak laki-laki berlari ke arah yang berlawanan dan sepertinya tidak menyadarinya hingga berakhir menabraknya. Baik anak laki-laki yang lebih kecil itu maupun Luke sama-sama terjatuh.

"Aduh …!" Luke mengusap pantatnya yang mendarat di tanah. Dia mengangkat kepalanya dan melihat anak laki-laki di depannya yang juga masih terduduk. Luke seketika merasa bersalah melihat anak itu mengusap sikutnya yang tampaknya sedikit tergesek.

"M-maaf …." Luke bangkit dan membantu anak itu berdiri.

"Tidak apa-apa. Aku yang tidak berhati-hati. Maaf." Anak itu sedikit menampilkan senyum setelah membersihkan pakainya yang terkena tanah.

"Yah, sebenarnya aku yang tidak melihat—"

Luke diinterupsi oleh suara lain yang memanggil anak itu untuk segera kembali bermain.

"Ah, aku pergi dulu!"

Luke tidak sempat mengatakan apa-apa lagi saat anak itu berlari pergi ke arah teman-temannya yang menunggu. Dia mengernyitkan dahinya melihat pemandangan itu, yang entah kenapa alasannya, dia pun tidak tahu.

Luke hanya berdiri di sana sebentar sebelum kembali berjalan.

______________________________________

.

.

.

.

.

"Kau tahu? Luke bersikap sangat aneh. Dia seperti tidak biasanya." Jean menumpahkan curhatannya di depan profesor yang tengah memakan sepotong kue coklat.

"Dia seperti, sangat mudah menyerah. Tidak biasanya dia seperti itu." Jean menghela napas dan menopang dagunya dengan tangannya.

"Apa mungkin ada sesuatu yang mengganggunya?" Jean berkata pelan saat pada akhirnya dia mengistirahatkan kepalanya di atas meja.

______________________________________

Luke terus berjalan tanpa tujuan sampai dia memutuskan untuk berhenti di depan sebuah air mancur dan membalikkan badannya secara tiba-tiba.

Time Traveler Luke [WHUMP]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum