Chapter 15

38 9 0
                                    

Melody selalu merasa Luna memiliki cara pikir yang unik dan menarik, berbeda dengan kebanyakan orang pada umumnya. Hal inilah yang menjadikan Luna sebagai salah satu orang yang Melody sukai serta kagumi sebagai seorang teman.

Contoh dari sikap unik dan menariknya ini adalah saat mereka selesai pelajaran Herbologi hari itu. Ketika anak-anak Gryffindor dan Ravenclaw kelas empat keluar dari rumah kaca, mereka berpapasan dengan anak-anak kelas lima Gryffindor dan Hufflepuff yang akan menggunakan rumah kaca itu selanjutnya.

Luna yang hidungnya tercoreng tanah dan rambutnya digelung di atas kepalanya langsung melesat ketika dia melihat Harry. Matanya semakin menonjol karena bersemangat dan anting-anting lobak jingganya bergoyang dengan liar.

Luna menarik napas dalam-dalam dan kemudian berkata tanpa basa-basi, bahkan tanpa berkata halo, "aku percaya Dia Yang Namanya Tak Boleh Disebut telah kembali dan aku percaya kau berduel dengannya dan lolos darinya."

"Eh—oke." Kata Harry salah tingkah.

Tak jauh di belakang Harry, terlihat Parvati dan Lavender yang terkikik sembari menunjuk-nunjuk telinga Luna. Tersinggung, Melody langsung menatap keduanya dengan tajam sehingga mereka pun diam.

"Kau boleh tertawa," kata Luna, suaranya meninggi, rupanya mengira Parvati dan Lavender menertawakan apa yang dikatakannya dan bukan apa yang dipakainya, "tapi dulu orang-orang juga tidak percaya Blibbering Humdinger dan Snorkack Tanduk-Kisut itu ada."

"Nah, mereka benar, kan?" kata Hermione tak sabar. "Tak ada yang namanya Blibbering Humdinger dan Snorkack Tanduk-Kisut."

Luna melempar pandang menghina kepadanya dan pergi, disusul oleh Chere yang bergumam, "tunggu, aku bisa jelaskan. Hermione tidak bermaksud jahat padamu."

Sementara itu kerumunan orang di sekitar mereka pun ikut tertawa bersama Parvati dan Lavender.

"Apakah kau keberatan tidak menyinggung perasaan sahabatku?" tanya Melody tajam kepada Hermione. "Aku tahu kau mungkin benar, tapi setidaknya tidak perlu melukai perasaannya dengan mempermalukannya di depan umum."

Hermione mengerjap, "aku tidak—"

"Kau sebaiknya minta maaf pada Luna." Kata Melody, tersenyum tipis sambil menepuk bahu kanan Hermione dan berjalan melewatinya.

Melody berjalan cepat menyusul Chere dan Luna tanpa menoleh kepada Hermione lagi. Untungnya dia bisa menyusul mereka yang sudah memasuki kastil, diikuti oleh Daniel dan Pierre—Ginny tidak bersama mereka karena dia pergi dengan Michael.

"Jujur saja kukira kau akan memarahi Hermione lebih dari itu." Kata Pierre. Kelihatannya dia terkesan Melody tidak marah-marah kepada Hermione.

"Tadinya mau," kata Melody muram, "tapi kalau kulakukan, maka aku tidak akan berbeda dengannya."

Daniel tersenyum, "kau melakukan hal yang tepat." Katanya.

"Hermione refleks, tapi dia tidak bermaksud jahat," kata Chere bersungguh-sungguh. "Dia dan kau hanya punya pandangan yang berbeda mengenai banyak hal, Luna."

"Dia perlu belajar lebih banyak lagi kalau begitu." Kata Luna.

"Ya... yeah, ya..." kata Chere, mengangguk-angguk pelan.

"Sudahlah~ kalian baru saling mengenal, ada ketidaksamaan itu wajar. Seiring waktu jika kalian menghabiskan waktu bersama lebih banyak, aku yakin kalian akan jadi akrab." Hibur Daniel.

Chere tersenyum penuh terima kasih kepada Daniel, "Daniel benar. Kalian pasti akan jadi akrab!" katanya.

"Kita tidak ada kelas sampai malam, kan?" kata Pierre sambil memeriksa jadwal pelajarannya. "Aku akan pergi ke perpustakaan untuk mulai mengerjakan PR."

Melody Potter and the Order of the PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang