prolog

3.7K 435 59
                                    

Inget, plagiat bukan hanya sebatas tulisan sama. Plagiat bisa mencatok ide dan asal cerita yang di tulis dalam alur berbeda.

Tertulis di kertas hukum sayang, berani plagiat? Kawa gak akan segan pake pihak lain jika masih kecolongan^^
.
.
.
.
.

Bagaimana jika Izana sebenarnya punya saudari kembar?

Haha!!lucu! Lucu sekali jika kalian tau bahwa Kurokawa Karen menyembunyikan anak itu sedari bayi dan tak mengizinkan baik Emma maupun Izana untuk menemui nya.

Kurokawa (name) nama nya. Seorang gadis kecil yang hidup bersama Karen di saat Karen membuang dua anak lain nya.

Bukan kenapa. (Name) tak salah tapi karen yang salah, ia terlalu terobsesi pada putri angkat yang bukan darah daging nya itu dan ingin menjadikan nya orang terbaik di masa depan.

Benar, sama seperti Izana. Anak itu bukan anak kandung Karen namun sejak bayi ia telah terlahir sebagai bayi perempuan yang cantik jelita.

Ketika awal Karen melihat nya datang dengan Izana yang masih bayi ia yang awal nya emosi langsung berhenti dan menjadi begitu memperhatikan (name).

Hingga tanpa sadar akal licik nya muncul. Dia tak begitu menyukai Izana, dia berpikir jika bayi perempuan itu tak pantas bersama kakak kandung nya jadi karena itu lah Karen rela menyembunyikan anak itu di tempat lain.

Di tempat lain lalu membesarkan nya dengan kehangatan yang sangat besar.

Karen menyayangi (name), kasih sayang nya seimbang dengan Emma. Tapi ketahuilah, Karen tak bisa menjaga Emma tapi ia bisa menjaga (name) karena sebuah alasan.

Anak itu special. Sangat jenius dan pintar dalam segala hal. Karen bisa mendapatkan uang dari hasil perlombaan yang di menangkan (name). Jadi sebenarnya Karen menyayangi (name) sekaligus menyayangi kegunaan nya.

Ibu yang aneh. Ah, bukan ibu kandung lagian_-

"Bukan kah kau sudah keterlaluan?"ucap seseorang pada seorang wanita bersurai pirang yang terlihat duduk sembari mengaduk teh di cangkir nya.

Ya, itu Karen. Karen bergeming, nampak menghela nafas sembari berkata"aku tak bisa menjaga Emma. Lagi pula anak itu ada di tempat ayah nya"

Wanita yang menjadi lawan bicara nya terlihat menekuk alis nya tak terima"kau memasrahkan putri mu pada sakurako yang kau lukai! Karen ayo lah..bahkan kau membuang Izana ke panti asuhan"

Karen bergeming, menyalakan sebatang rokok di tangan nya kemudian berkata enteng "Dia bukan anak ku, hanya anak dari mantan suami ku dan istri pertama nya"

Wanita itu mendengus, menatap kesal ke arah Karen kemudian berkata "lalu (name)?"mata Karen melebar, mengepalkan tangannya dengan erat kemudian menjawab

"Dia putri ku. Jangan membawa bawa nama nya yang tak memiliki dosa apapun di sini."ucap Karen setengah menggertakkan gigi nya

Wanita itu menggelengkan kepalanya pasrah"kau bilang kakak kandung anak itu bukan anak mu tapi kau begitu mengakui nya. Kau aneh kadang kadang"ucap nya

Karen melirik, mendengus geli lalu berkata"ya ya, terkadang sesuatu yang lebih baik adalah yang terbaik"

Karen bergeming, melunturkan senyum manis nya lalu menghela nafas gusar"jika kau berkata aku terlalu melebih lebih kan (name) kau salah. Lagipula mereka mengejar ku, aku tak bisa membuat anak itu dalam bahaya"

Wanita itu terdiam, menatap sendu ke arah Karen kemudian bertanya "lalu apa yang akan kau lakukan?aku akan membantu mu"

Karen Tersenyum tipis, menyerahkan sebuah berkas berisi surat adopsi kemudian memaksakan senyuman nya dan berkata

"Tolong jaga putri kesayangan ku Hanagaki, tolong jaga dia untuk ku"

"?!"
.
.
.
.
.
Kulit Tan, manik anggrek, dan Surai putih yang di ikat twin tail dengan hairpin kupu kupu berwarna ungu yang menghiasi nya. Nampak seorang anak perempuan dengan kaos putih juga rok pendek berwarna hitam itu tengah menatap polos ke arah Seorang wanita yang tak lain adalah Karen.

Karen berjongkok, memeluk anak itu sembari mengelus kepala nya yang hanya mampu mengedipkan mata nya polos.

Dia hanya seorang anak kecil. Dia pasti berpikir jika ibu nya akan pergi kerja. Seperti biasa nya, di setiap pagi ibu nya itu pasti akan memeluk nya dan pamit kerja.

Ibu nya pasti melakukan kebiasaan nya itu kan?

Karen melepas pelukannya, memegang bahu anak itu sembari tersenyum dengan beberapa tetes air mata yang terjatuh.

"(Name)...kau harus tetap di sini sampai ibu pulang. Mengerti?"(name) kecil terdiam, mengedipkan mata nya lalu mengangguk paham.

Yah, anak yang tidak banyak bicara dan cenderung pendiam memang hanya lengket pada ibu nya Seorang.

"...mama mau kemana?"tanya si kecil

Karen terdiam, mematung sembari menggigit bibir dalam nya sendiri. Oh ayolah!Karen kau harus bisa! Kau bahkan melepaskan putri kandung mu dengan perasaan enteng tapi kau tak mampu melepaskan harta mu begitu saja?!

Wanita itu memaksakan senyuman nya, mengecup pipi (name) yang memejamkan sebelah mata nya dengan pipi gembul yang sedikit tertekan oleh ciuman Karen

Wanita itu terkekeh, mengelus kepala anak itu kemudian berkata"mama hanya pergi mengambil banyak barang. Mama akan kembali nanti"

(Name) mengangguk. Karen pun bangkit lalu melambaikan tangan nya dan pergi dari sana meninggalkan sosok (name) yang diam di tempat sampai Seorang wanita datang mengajak nya masuk ke dalam rumah.
.
.
.
.
.
"....dia siapa Takemicchi?"seucul bocah bersurai hitam dengan manik merah itu mengintip dari balik dinding. Menatap seorang anak perempuan berusia di atas nya tengah duduk sembari merenung sendirian.

Seorang anak bersurai hitam dengan manik kebiruan nampak ikut mengintip, pipi nya ikut memerah dengan manik berbinar lalu berbisik pada teman nya"dia kakak ku. Sekarang aku punya nee san kau tau kaku Chan!"

Wajah anak itu nampak terkejut "hah?lalu kenapa dia merenung sendirian di situ?"ucap kakucho kecil bertanya

Takemichi kecil terdiam, mengedipkan mata nya lalu bergerak menyeret kakucho yang tersentak kemudian menghampiri (name) kecil yang menoleh pada mereka.

"......"(name) yang sedikit menunduk dengan pipi bersemu. Haha anak yang pemalu dengan orang baru.

"Nee Chan!ini teman ku kaku Chan!"ucap Takemichi riang. Yah, mereka sudah tau satu sama lain

(Name) Tersenyum kaku. Mengangguk ketika melihat kakucho menatap nya dengan mata berbinar binar "kakak mu sangat cantik Takemichi!"

(Name) tertawa kaku. Haha dia mengerti, meski masih kecil anak ini terlalu pintar".....aku tak tertarik dengan bocah ingusan"wajah kakucho memerah. Merasa malu karena tertolak dalam sekejap kemudian berkata kesal

"Kau pasti menyukai ku di masa depan!"

'lah kok malah gini?'batin Takemichi yang memegangi sebuah botol berisi sianida siap mencekoki kakucho jika ia ingin menyentuh kakak cantik nya.

(Name) mengedipkan mata nya, tertawa kecil kemudian menjawab"aku tak tertarik dengan anak yang lebih pendek dari ku"
.
.
.
.
.
.
"Lihat saja! Aku akan tumbuh lebih tinggi dari mu!"

TBC
Cinta monyed yah Ucok^^
Jangan lupa vote nya Minna (人 •͈ᴗ•͈)

(END)Izana lost Twin sister Where stories live. Discover now