‘Yah ketahuan, memang yang bicara bukan Bot Zero, Bot ini nggak bisa bicara.’
‘Terus siapa yang bicara?’ desak Auri, merasa gemas pada obrolan yang berputar-putar.
‘Aku pengendali Bot Ze—’
“Oh, jadi lo yang udah nyiptain Bot ini?”
“Ck!” Stella berdecak sebal, melotot pada Auri. “Lo mundur, biar gue aja yang ngomong, dari tadi lo motong omongan terus, heran deh.”
“Nee.” Auri menunduk patuh, berjalan mundur beberapa langkah dan membiarkan Stella berhadapan dengan Bot Zero yang sekarang sedang menampilkan emoji senyum terpaksa.
‘Tolong perhatikan kalimatku ya, aku hanya pengendali, bukan pencipta Bot ini.’
“Ya terserah, gue nggak peduli!” sahut Stella, acuh. “Gue cuma mau balik ke badan gue sekarang, lo cukup kasih tau caranya gimana.”
‘Ah, kamu nggak mau aku ceritakan dari awal? Tentang sejarah Bot Zero, tentang cara kerja Bot Zero, tentang kenapa Bot Zero bisa muncul di abad 21? Nggak penasaran, kah?’
“Sama sekali nggak, to the point deh.”
“Gue penasaran.” Auri tiba-tiba mengacungkan tangannya, membuat Stella mendesah frustasi.
“Baiklah, aku akan menceritakan semuanya. Sejarah Bo—”
“Stop please stop! Oke, gue juga penasaran tapi bisa nggak kita skip bagian sejarahnya, langsung aja ke cara kerja si Bot Nol ini dan gimana caranya biar semua balik lagi jadi normal.”
‘Boleh aja, tapi Stella kamu kayaknya nggak suka sejarah, ya.’
Seseorang tolong bawa Stella pergi, dia tidak sanggup berada di sini, terjebak bersama robot menyebalkan dan cewek konyol semacam Auri. Di sini sepertinya hanya dia saja yang normal.
‘Seperti yang aku bilang, Bot Zero itu bisa menukar jiwa seseorang, misalnya si A yang bertukar jiwa dengan si B, dengan begitu si A bisa merasakan hidup sebagai si B dan sebaliknya. Biasanya setelah beberapa periode, mereka bisa kembali ke raga masing-masing, tentu atas kesepakatan bersama. Tapi, Bot yang masih dalam masa percobaan ini membuat kekacauan, banyak orang yang menukar jiwanya dengan orang lain dan enggan kembali ke raga sendiri setelah merasa sangat nyaman.
Di abad 23, semua Bot Zero ini harus dikembalikan ke perusahaan pembuat dan dilarang penggunaannya. Tapi entah bagaimana caranya, Bot Zero versi Alfa yang ada di depan kalian saat ini malah tersesat ke masa lalu, ke masa kalian di abad 21. Setelah bersusah payah aku akhirnya bisa memegang kendali Bot ini. Tapi, semuanya sudah terlambat, Bot ini sudah membuat jiwa kalian tertukar.’
“Kenapa jiwa gue sama Auriga bisa ketuker? Kita kan nggak bikin kesepakatan buat saling bertukar jiwa atau badan atau apalah itu?” tanya Stella.
‘Yaah, sebenarnya untuk bertukar jiwa, nggak perlu ada kesepakatan, Bot Zero bisa langsung menukar jiwa orang lain atas dasar perintah majikannya. Yang aku katakan tadi, kalau dua jiwa yang tertukar itu mau kembali ke raga asli, barulah dibutuhkan kesepakatan bersama.’
“Berarti gue sama Stella tinggal bikin kesepakatan aja, kan, biar bisa balik ke tubuh asli kita? Yash, kuy Stella kita sepakat dulu.” Auri tiba-tiba menarik kesimpulan dengan semangat menggebu, gadis itu tidak sabar ingin kembali ke kehidupannya sebagai Auriga.
‘Anoo … sebenarnya untuk kasus kalian nggak sesederhana itu.’
“Hah?” beo Auri dan Stella berbarengan.
‘Sudah aku bilang, kan, ada sesuatu yang salah di sini. Coba kalian ingat lagi, salah satu dari kalian bukan majikan Bot Zero, nggak ada yang memerintahkan Bot Zero untuk menukar jiwa kalian. Tapi, secara ajaib, jiwa kalian bisa tertukar begitu, kayaknya Bot Zero ini error. Aku nggak yakin kalau kalian bikin kesepakatan semuanya bakal langsung kembali normal.’
Bahu Auri terkulai lemas mendengar penjelasan itu.
“Masa bodoh, ayo kita coba dulu,” kata Stella.
“Siap,” timpal Auri. “Kita bikin kesepakatan, terus abis itu pejamin mata okay?”
“Okee.” Stella mengangguk.
Sementara kedua cewek itu sibuk, gambar mata di layar Bot Zero mengerjap-ngerjap, menunggu apa yang akan terjadi.
“Gue Auriga Aliyyara, setuju buat balik ke badan gue sekarang,” ujar Auri dengan wajah serius.
“Gue Auri Stella juga setuju buat balik ke badan gue.”
Lantas keduanya sama-sama memejamkan mata sambil berpegangan tangan dan berdiri berhadapan.
‘Hm, entah kenapa kalimatnya aneh,’ gumam si Bot Zero.
Beberapa menit kemudian, Auriga dan Stella membuka matanya lantas melotot tidak percaya pada apa yang mereka lihat.
-o0o-
Kritik dan sarannya dong untuk part ini
Duh gaje banget yaa kayaknya wkwkwk
Apa gw harus tambahin tagar scifi di cerita ini?🤣🤣
Yaaah terlepas dari itu, sekali lagi jangan lupa vote ya gaes, follow gw juga kalau mau
Follback, dm aja
See u in next part 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Wrong [END]
General Fiction"Gue bakal selalu lindungin lo." - Auri. "Jadilah pengkhianat, jangan patuhi perintah atasan lo. Kali ini biarin gue yang lindungi lo." - Liam Dominic. -o0o- Auriga sangat menyukai alam. Bahkan gadis itu lebih banyak menghabiskan waktunya di alam be...
Part 10 - Bot From Future
Mulai dari awal
![Something Wrong [END]](https://img.wattpad.com/cover/316806724-64-k165023.jpg)