BTY - 3

7K 1.2K 232
                                    

"Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Lisa pada Bambam, dia membawa segelas teh hangat ditangannya dan Bambam hanya menepuk bahunya.

"Terserah, hampiri saja dia dan berikan teh hangatnya, kau bisa mengajaknya berbincang kalau dia ingin berbicara denganmu, kalau tidak, awasi saja sampai dia selesai sarapan, aku akan berada di dapur untuk memakan sarapan juga, hampiri saja aku jika sesuau terjadi." Ucap Bambam, Lisa hanya bisa menghela nafasnya begitu rekan kerjanya kemudian meninggalkannya.

Berbeda, bagi Lisa ini sangat berbeda, dia tidak terbiasa menjadi bodyguard yang seperti ini, biasanya dia hanya akan menjaga idol dari kerumunan penggemar yang terlihat seperti zombie, bukan melayani seorang gadis cengeng dengan gelas di tangannya.

Namun setelahnya Lisa menghampiri Jennie yang ternyata duduk di ruang keluarga, dia duduk di lantai beralaskan karpet bulu dengan piring berisi sarapannya di atas meja, tatapannya fokus pada MacBook nya yang berisikan tontonan film Korea.

"Emm, Miss Kim, Ini tehnya." Ucap Lisa pelan, dia menurunkan tubuhnya dan meletakkan secangkir teh hangat itu ke samping Jennie.

Lisa memperhatikan Jennie yang tidak bergeming, matanya masih sedikit berair dan hidungnya memerah, Lisa sebenarnya tidak menyangka jika suara Bambam berhasil membuat atasannya ini menangis dan Bambam tidak terlihat bersalah sama sekali dengan apa yang terjadi barusan.

Lisa kemudian mengambil secarik tissue dan menyodorkannya ke hadapan Jennie, hal itu membuat Jennie kemudian menoleh, dia menggunakan tangan kirinya untuk menjeda tontonannya.

"Apa?" Tanya Jennie, Lisa bingung sekarang namun setelahnya Jennie mengambil tissue dari tangan gadis yang disebut sebagai bodyguardnya, dia menyeka matanya yang masih terasa sedikit basah.

Lisa sedikit mundur dengan lututnya, sesuai arahan Bambam, dia harus menjaga Jennie tapi dia akan membuat jarak diantara mereka.

"Menyebalkan." Gerutu Jennie, dia mengucek mata kanannya, pagi-pagi suasana hatinya sudah dibuat berantakan oleh pria asal Thailand itu.

"Aku yakin Bambam tidak bermaksud seperti itu, dia juga mengatakan padaku untuk meminta maaf padamu, Miss Kim." Ucap Lisa, dia tidak tahu kenapa mulutnya berhasil mengeluarkan kalimat itu padahal Bambam tidak mengatakan seperti itu.

Jennie yang mendengar itu menggelengkan kepalanya, dia menatap Lisa, "tidak, kau berbohong, Bambam tidak akan pernah sudi mengucapkan kata maaf, dia menyebalkan!" Ucap Jennie lagi dengan penekanan di akhir kalimatnya, dia kemudian menarik nafasnya kasar, seperti ingin menangis lagi.

"Hemm, ya baiklah, anggap saja aku yang mewakili Bambam untuk meminta maaf, makan saja sarapanmu, jangan menangis lagi." Ucap Lisa pelan, dia sangat menjaga nada bicaranya agar terdengar lembut.

Lisa hanya memperhatikan Jennie yang kini memundurkan tubuhnya sampai tersandar ke sofa, dia tiba-tiba menunduk, mengucek kedua matanya, membuat Lisa sedikit panik sekarang, gadis cengeng ini menangis lagi?

"Jangan menangis." Ucap Lisa lagi, kenapa ada orang bisa menangis tanpa alasan seperti ini?

Lisa menjadi canggung sekarang, dia kemudian menggeser tubuhnya, mengambil satu lembar tissue lagi dan memberikannya pada Jennie, "mereka jahat denganku, mereka terus memarahiku." Ucap Jennie tiba-tiba dengan suaranya yang tersengal.

"Bambam?" Jennie mengangguk, dia melepaskan tangannya dan mengambil tissue yang diberikan Lisa, menyeka air matanya.

"Mereka sering memarahiku dan melarangku keluar rumah, aku ingin pergi ke pusat perbelanjaan, kau bisa menemaniku?" Tanya Jennie, Lisa sedikit bingung sekarang, apa hal itu di ijinkan?

BELONGS TO YOU - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang