BTY - 2

7.2K 1.2K 264
                                    

Pagi ini, di dalam sebuah kamar berukuran sedang itu, Lisa tengah merapikan kemeja putih yang akan menjadi pakaian kerjanya, dia yang sudah tampak fresh pagi ini tengah mengancing satu per satu kancing kemejanya dengan bibirnya yang membuat senandung asal.

Cukup menyebalkan karena seharusnya dia bisa tidur lebih lama hari ini, dia jadi iri pada Seulgi yang pasti masih terlelap di kamarnya sedangkan dia malah harus mendapatkan pekerjaan tambahan.

Tapi baiklah, mari lupakan tentang itu, Lisa mencintai pekerjaannya jadi dia tidak masalah meski harus menerima pekerjaan tambahan sesuai permintaan atasannya, lagipula, Lisa langsung menerima bayaran dari Park Sajangnim kemarin, dua setengah juta won untuk satu bulan, itu jumlah yang cukup banyak untuk mengawal satu orang.

Lisa mengambil jas yang di gantung di belakang pintu kamarnya, Eomma nya akan mempersiapkan pakaian kerjanya setiap hari dan itu juga berlaku pada Irene, mereka tetap dua putri kecil di mata ibu kandung mereka.

Gadis jangkung itu melipat jas nya dan meletakkannya di sela-sela lengannya, setelahnya dia berjalan keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah, Eomma dan Unnie nya pasti sudah menunggu disana untuk sarapan bersama.

"Morning~" sapa Lisa ceria, dia melihat Eomma nya tengah meletakkan sebuah panci di tengah-tengah mereka, dia kemudian menghampirinya dan sedikit menunduk untuk mengecup pipi ibu kandungnya.

Di keluarga mereka, Lisa sebagai anak bungsu menjadi satu-satunya yang tertinggi di banding Irene ataupun Eomma nya, gen ayahnya sangat diturunkan olehnya, sedangkan Irene, dia lebih mengikuti ibu kandung mereka.

"Duduklah, makan." Ucap Eomma Bae, Lisa sedikit memajukan bibirnya karena Irene tidak menyapanya dan fokus pada ponselnya, namun setelahnya dia mengambil tempat untuk duduk di samping kakak kandungnya.

"Unnie." Panggil Lisa, dia sedikit memiringkan kepalanya dan mengecup pipi kakaknya.

"Kenapa mengabaikanku?" Tanya Lisa dramatis, Irene meletakkan ponselnya, dia hanya sedang mengecek email dari pekerjaan nya.

"Tidak ada yang mengabaikanmu sayang, Unnie hanya mengecek ponsel sebentar, morning." Balas Irene lembut, dia menangkup kedua pipi adiknya, membuat Lisa kemudian mengerutkan hidungnya lucu

"Kalian berdua ini.. sudahlah, cepat sarapan atau kalian bisa terlambat." Ucap Eomma Bae, dia sedikit menggelengkan kepalanya karena kedua putrinya ini terkadang terlalu romantis di hadapannya.

Lisa dan Irene hanya mengeluarkan kekehannya, keduanya kemudian megambil mangkuk, menu sarapan hari ini adalah nasi dengan sup ayam serta beberapa side dish khas Korea, banchan.

"Kau akan bekerja dirumah perdana Mentri itu hari ini?" Tanya Irene sambil melirik Lisa sekilas.

"Hemm, aku sudah tahu dimana alamatnya dan Sajangnim mengatakan mereka sudah memberiku akses." Jawab Lisa, Eomma Bae kemudian duduk di hadapan kedua putrinya.

"Ini hari pertamamu bekerja disana, Unnie akan mengantarmu kalau begitu." Lisa yang mendengar itu berdecak, dia bukan anak sekolahan yang tidak berani mengunjungi tempat baru.

"Tidak perlu Unnie, aku bisa sendiri." Tolak Lisa dengan rengekannya, "biarkan saja Lisa sendiri, jangan khawatir." Balas Eomma Bae sambil menyendokkan sup ke mangkuknya.

"Tidak, aku tetap harus tahu bagaimana suasana kera dan lokasi nya, ya itu pasti berada di perumahan elite tapi aku tidak ingin adikku di jebak oleh orang lain." Balas Irene posesif, Lisa kemudian menghela nafasnya.

"Aku tidak ingin diantar Unnie, aku bisa sendiri, jangan khawatir, aku akan mengabarimu jika aku sudah sampai nanti." Ucap Lisa, dia mengambil satu suapan besar agar sarapannya cepat habis jadi dia bisa pergi terlebih dahulu tanpa Irene yang membuntuti nya.

BELONGS TO YOU - JENLISA [G×G]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ