"Ada apa?" Tanya Seulgi yang ikut panik, Lisa kemudian menoleh pada sahabatnya di sampingnya, "aku lupa sajangnim memanggilku untuk keruangannya saat istirahat jam makan siang sedari kemarin." Seulgi yang mendengar itu ikut melotot.

Mengabaikan bos mereka? Itu masalah besar, tidak ada yang lebih mereka takuti daripada bos besar perusahaan ini, meski ramah, tapi pria itu sedikit menyeramkan jika sudah marah.

"Sepertinya kau harus pergi kesana, sekarang." Balas Seulgi, Lisa langsung kembali menyimpan ponselnya di saku celananya dan menyambar jasnya untuk kembali di pakai.

"Kau bisa pulang terlebih dahulu, jangan menungguku!" Ucap Lisa, dia langsung berlari keluar dari ruang istirahat mereka begitu saja.

"Haish, dia mencari masalah." Balas Seulgi, dia ikut bangkit untuk mengambil tas ransel nya yang tergantung, bersiap untuk pulang setelah melewati hari yang melelahkan.

---

Lisa berlarian pada lorong koridor perusahaan menunju ruangan bos besar alias pemilik JPY Entertainment, nafasnya sedikit terengah, dalam hati dia mengutuki kebodohannya, bagaimana dia bisa lupa jika dia mendapatkan perintah dari atasannya?

Pantas saja kemarin dia merasa seperti melupakan sesuatu tapi dia tidak bisa mengingatnya dan memutuskan untuk tidur, ternyata ini rupanya, untung saja tadi ibu jarinya membawanya untuk menggulir layar ponsel sampai menemukan pesan dari atasannya.

Lisa menghela nafas panjang dan mengatur nafasnya begitu dia sampai di hadapan ruangan pemimpin perusahaan, dia berusaha menenangkan dirinya sendiri sebelum kemudian mengetuk pintu tiga kali dengan lembut.

Tangan gadis jangkung itu meraih gagang pintu dan membukanya, Lisa sedikit memasukkan kepalanya dari celah pintu untuk mengintip, atasannya ada di sana dengan iPad di tangannya.

"Sore, sajangnim." Sapanya ramah, Lisa kemudian masuk ke dalam ruangan besar yang terasa begitu dingin itu dan menutup pintu, sepertinya ada lima buah AC di dalam ruangan ini sampai bulu kuduk Lisa langsung naik, begitu pikirnya.

"Ah Lisa, kau sibuk sekali sampai tidak sempat datang kemari kemarin, duduklah." Pria bermarga Park itu menggeser iPad nya kesamping, dia menggunakan tangannya untuk mempersilahkan Lisa untuk duduk.

"Maaf, sajangnim." Balas Lisa sambil membungkuk sopan, dia kemudian menarik kursi hitam itu dan duduk di sana.

"Kenapa Sajangnim memintaku untuk datang kemari?" Tanya Lisa setelahnya, pria yang berusia hampir lima puluh tahun itu kemudian berdehem sebentar.

"Aku membutuhkan bantuanmu, dan sepertinya hanya kau yang bisa membantuku jadi kau harus menyanggupinya." Lisa mengulum bibirnya sebentar, hal pertama yang tidak dia suka dari atasannya ini, sedikit memaksakan kehendak.

"Aku akan berusaha semampuku, Sajangnim." Balas Lisa sopan, dalam hati dia berharap atasannya ini tidak memberinya perintah yang sulit.

"Aku mempunyai pekerjaan lain untukmu, selama tiga bulan kau tidak akan menghandle Itzy, aku akan mengatur orang lain untuk menggantikan mu sementara." Lisa yang mendengar itu manggut-manggut kecil.

Well, sebagai bodyguard yang sudah bekerja lebih kurang dua tahun dan karena ada banyak idol dari perusahaan ini, Lisa sudah biasa di pindahkan dari satu grup ke grup yang lainnya.

"Tapi hanya kau sendiri yang akan aku pindahkan karena aku hanya butuh satu orang, kau harus berpisah dengan Seulgi sebentar, apa kau keberatan?" Lisa menggeleng, ya meski dalam hati dia keberatan, Seulgi sudah menjadi seperti belahan hatinya dalam urusan pekerjaan.

"Kau yang terbaik." Balas Park Sajangnim senang, dia kemudian mengambil iPad nya yang menunjukkannya pada Lisa.

"Ada perdana mentri yang terkena skandal perselingkuhan, ya, dia mengakui jika dia memang benar berselingkuh dan keluarganya sedikit berantakan sekarang, orang-orang menyerangnya karena selama ini dia terlihat begitu harmonis dengan putri dan istrinya." Jelas Park Sajangnim sambil menunjukkan artikel yang tengah menjadi trending topik disana.

BELONGS TO YOU - JENLISA [G×G]Where stories live. Discover now