Is she...?

471 87 13
                                    

"Selamat pagi....semuanya abis ini tolong langsung ke ruang meeting ya, ada yang mau saya omongin."

Semua karyawan termasuk Winar dan Yuniar, juga Gisa yang kebetulan ada disana langsung menoleh ke arah suara, itu Bossnya, beliau baru pulang dari meeting bersama JM. Semua orang diruangan itu mengangguk, ada juga yang berseru mengucapkan iya atau sekedar membalas sapaan Boss mereka.

"Waduh, ini jadi kan kerja samanya? Perasaan gue agak-agak gak enak." Seru Yuniar sesaat setelah punggung Bossnya itu menghilang dari ruang kerjanya. Winar mengangkat bahunya tanda tak tau.

Ia juga merasa sedikit gugup sekarang, bagaimana jika JM menolak kerja sama ini? Bagaimana jika dirinya dipecat? Jadi pengangguran? Diusir dari apartmentnya? Wah sungguh, ia harus berhenti terlalu paranoid sepertinya. Kepalanya terasa pusing memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang bahkan sepertinya mustahil untuk terjadi.

"Win! Ayo!" Winar tersentak kala mendengar seruan kencang dari temannya, ia segera berdiri dan berlari menyusul Yuniar yang sudah berada di luar ruangan.

"Kenapa lo? Pucet amat," ucap Yuniar sembari merangkul bahu Winar. Ia mengerang kesal lalu melempar tangan panjang temannya itu dari bahunya, itu berat.

"Takut gue, kalo gagal bisa dipecat." Yuniar terkekeh kecil lalu kembali merangkul gadis yang lebih pendek itu. Ia tidak peduli jika Winar memberinya tatapan tajam sekalipun.

"Perasaan gue gak enak tapi gak segaenak itu si, jadi aman. Gak bakal ada yang dipecat kok."

Winar menghela nafas lemah, ia tentu tidak bisa mempercayai temannya itu begitu saja, tapi mungkin dengan sedikit percaya setidaknya pemikiran positif muncil di kepalanya.

"Iye dah, moga aja."



"Oke, kita mulai aja ya meetingnya." Semua karyawan yang ada disana mengangguk menanggapi ucapan Bossnya.

"Jadi, saya disini mau membicarakan sedikit tentang meeting yang tadi saya hadiri bersama perwakilan dari JM Corp mengenai kerja sama antar perusahaan yang akan kita mulai. Tidak ada kendala sama sekali dan saya bersyukur karena itu."

Winar menghela nafas lega kala mendengar kalimat terakhir Bossnya, benar ucapan Yuniar, tidak akan ada yang dipecat.

"Dari meeting tadi kami akhirnya menyetujui beberapa kesepakatan, selain kerja sama dan keuntungan yang sama rata, juga akan ada beberapa perwakilan dari JM untuk melakukan kunjungan kesini. Satu atau dua orang akan bekerja dari sini sebagai penambah kekurangan karyawan selama kita mencari calon karyawan baru yang sesuai. Dan saya berharap kalian bisa menyambut mereka dengan baik, terlebih yang akan berada disini, mungkin untuk sebulan atau dua bulan."

Semua orang yang ada disana mengangguk mengerti. Senyum puas tergambar jelas di setiap wajah mereka begitupun Winar. Ia merasa bangga karena ia tau kesepakatan terjadi karena dirinya.

"Jadi untuk beberapa Minggu kedepan kalian fokus cari pelamar kerja yang sesuai kriteria. Untuk kunjungan akan diadakan 2 Minggu lagi, kalian persiapkan diri dan jaga nama baik perusahaan. Mengerti?"

"Mengerti, Bu!" Seru semua orang dengan kompak. Bossnya itu mengangguk senang lalu mulai menjabarkan setiap hal yang ia dapat dari meeting tadi.

Beberapa menit mereka terdiskusi dan sedikit bercengkrama ringan, akhirnya meeting selesai. Winar tersenyum puas sembari berjalan kembali menuju meja kerjanya.

"Kan kata gue juga apa, aman," ucap Yuniar dengan menepuk-nepuk bahu kanan Winar pelan, Winar terkekeh lalu mengangguk setuju. Ia terlalu takut tadi.



__2 minggu kemudian__

"Guyss siap-siap! Orang JM mau kesini bentar lagi!" Teriak Gisa di tengah-tengah pintu masuk ruangan.

「UNEXPECTED FACT」-KMJ x YJM-Where stories live. Discover now