Penasaran

546 85 6
                                    

(Rin centered)

Winter is talking...

"Rin, kita udah mainin misi kamu seminggu tapi aku masih belom tau yang kamu ambil tuh apaan."

Rinaya Jinan Maharani, gadis berambut hitam panjang itu terkekeh kecil kala mendengar teman game barunya menanyakan hal yang ia tebak sudah ingin gadis itu tanyakan sejak awal mereka bertemu.

Sudah seminggu keduanya melakukan misi bersama dan dari hari ke hari keduanya semakin dekat dengan obrolan yang semakin banyak, kini Winter juga sudah tidak segan-segan menggunakan aku-kamu setiap kali mereka mengobrol.

Rina tentu tidak masalah, ia malah senang mendengarnya, itu membuat keduanya terasa lebih dekat. Meskipun tak ayal, Rina sering merasakan detak jantungnya semakin cepat kala mendengar gadis di sebrang sana melontarkan kata 'kamu' dengan begitu lembutnya.

Ia berdehem sebentar lalu tangannya meraih mic pada headphone yang dengan setia terpasang di kepalanya agar lebih dekat. Sebelum berbicara ia pastikan suaranya sedikit lebih halus dari suara yang biasa ia keluarkan.

The Rocket Puncher...

"Kenapa emangnya?"
"Kamu udah cape ya? Gak papa kok kalo mau berenti."

Winter...

"Uhhukk! Uhukk!"

Rina tertawa mendengar Winter terbatuk-batuk seolah apa yang ia ucapkan adalah hal mengejutkan. Sedikit ia merasa iba kala mendengar batuk gadis itu belum berhenti juga, rasanya ia ingin menepuk-nepuk punggung Winter pelan disana.

Winter...

"Kok malah kesana si....aduh perih banget tenggorokan gue."
"Ekhem! Nggak yaa, cuma penasaran aja."

Rina lagi-lagi dibuat tertawa mendengar gumaman kecil Winter yang masih ia dengar jelas.

The Rocket Puncher...

"Minum lagi sana, biar gak perih."
"Aku becanda aja kok, maaf bikin kamu sampe keselek gitu haha."

Winter...

"Jahat banget malah ketawa huuu."

Ia kembali tertawa untuk entah keberapa kalinya, sungguh ia suka teman barunya itu. Seminggu sejak mereka berkenalan dan Rina tidak pernah melewatkan seharipun tanpa tertawa lepas mendengar gadis di sebrang sana dengan beberapa kerandomannya.

The Rocket Puncher...

"Iya iya, maaf. Abisnya kamu lucu banget, masa gitu aja sampe keselek si."

Winter...

"Ya aku kaget, aku nanya apa, kamu nanya apa, kan jadi keselek akhirnya."
"Nanti kalo aku udah lawan musuh yang ini, jangan buru-buru diambil itemnya, aku pengen liat dulu."

Ah Rina bisa dengan jelas membayangkan wajah cemberut Winter di otaknya, aneh bukan? Ia bahkan tidak tau bagaimana wajah gadis itu. Rina tertawa menyadari kebodohannya sendiri.

The Rocket Puncher...

"Kan becanda doang ih."
"Iyaa nanti gak aku ambil dulu, lagian kenapa si kepo banget deh."

Entah ia tidak menyadarinya atau apa, tapi Rina tersentak kala mendengar suara yang keluar dari mulutnya sendiri, kenapa terdengar sok imut? Pikirnya. Dapat ia rasakan pipinya menghangat dan saat itu pula ia bersyukur teman onlinenya itu tidak bisa melihat wajahnya. Ia malu.

Kekehan kecil dapat ia dengar dari headphonenya, alunan suara lembut itu benar-benar sukses membuat pipinya semakin panas.

Winter...

「UNEXPECTED FACT」-KMJ x YJM-Where stories live. Discover now