WAH?!

504 89 17
                                    

(sedikit note, bacanya sambil online ygy + timestampnya kacangin aja, okehhh😉👌)

Drrttt....Drrttt...

Winar terduduk di kasurnya, mengucek matanya sebentar lalu segera meraih handphone yang berada di bawah bantalnya. Memang setiap hari ia akan memasang alarm agar tidak terlambat bekerja, hanya getaran saja karena ia termasuk seorang light sleeper. Winar bisa bangun bahkan hanya karena sentuhan kecil di pipinya.

Matanya mulai menelisik setiap sisi layar handphonenya hingga sebuah notifikasi membuatnya terdiam.

you've got a new email

Winar segera membuka kunci ponselnya dan mengetuk notif tadi, matanya membulat seketika kala membaca rentetan kata yang ada disana.

"ANJING SUMPAH?!"

Dugh!

"Aduh anjing! Tangan gue."

Winar menoleh ke kasur di sebelahnya, dilihatnya Rania tengah terduduk dengan mengusap lengannya yang ia tebak tadi sempat terkena kepala kasur. Wajahnya meringis kesakitan lalu mendelik kesal pada dirinya.

"Ngapain lo teriak-teriak gitu hah? Masih pagi ya anjir." Winar menunjukkan senyum lima jarinya lalu memberikan tanda peace pada gadis itu.

"Maaf maaf, gue kaget abis liat email." Rania menatapnya bingung lalu beranjak mendekat pada kasurnya. Winar segera menyodorkan handphonenya pada Rania, membiarkan gadis itu melihat pesan yang baru saja ia baca.

"Anjir beneran diterima? Selamat, brou! Gak jadi pengangguran juga akhirnya lo."

"Hehe makasih makasih, kalo kaya gini kan tenang dikit idup gue."




"KAK GIS! KAK GISAAA! LIAT WOYYY LIAT GUE DAPET APA!" Winar berlari penuh antusias memasuki ruangan kerjanya yang kebetulan telah diisi oleh seniornya, Gisa. Tangannya dengan semangat mengangkat benda kotak kecil itu ke udara dengan senyuman yang begitu lebar.

"Apaan?" Gadis itu mengambil handphonenya dan membaca apa yang ada di layarnya dengan pelan. Sesaat matanya terbelalak kaget dan menatap Winar tak percaya.

"Ini beneran? SUMPAH ANJIR???" Ia mengangguk antusias layaknya seekor anak anjing, senyum lebar tak pernah luntur di wajahnya.

"Gue juga kaget tadi pagi baca itu, perusahaan kita gak jadi bangkrut hah!" Winar tersenyum bangga dengan menyilang lengannya di depan dada, semua usahanya ternyata tidak sia-sia, ia beruntung.

"Udah kasih tau Boss?" Winar mengangguk, ia sudah memastikan Bossnya itu melihat email yang ia dapat.

"Udah, disuruh bikin laporannya terus ntar tinggal rapat." Seniornya itu mengangguk mengerti, lalu memberikan handphonenya kembali.

"Yokk dah gue bantu! Biar cepet juga." Ia kembali memberikan senyuman lebarnya lalu mengangguk cepat.

"Oke laporannya udah selesai, Win?" Winar mengangguk dengan senyuman lebarnya, "Sudah, Bu. Saya sudah kirim copyannya ke email ibu." Bossnya itu mengangguk lalu melihat file yang Winar kirimkan ke emailnya.

"Hmm...oke. Besok kita meeting dulu ya, jam 9, gak boleh ada yang telat karena jam 11nya saya harus meeting sama perusahaan ini." Winar mengangguk, ia pastikan semuanya tidak akan telat.

"Baik, Bu." Bossnya itu mengangguk dan mengisyaratkan dirinya untuk kembali ke ruang kerjanya. Senyuman tak pernah hilang sepanjang dirinya kembali menduduki kursi kerjanya.

"Gimana, Win?" Winar menoleh ke arah suara, itu Yuniar, teman kantornya. Ia tersenyum lalu memberikan kedua jempolnya pada gadis itu.

"Besok ada meeting jam 9, lo ingetin yang lain ya, Yun. Gue masih harus selesaiin beberapa kerjaan dulu." Temannya itu mengangguk semangat, "Oke, gampang."

「UNEXPECTED FACT」-KMJ x YJM-Where stories live. Discover now