Bab 10 - Bertemu Alfian

9.9K 1.4K 48
                                    

Sudah ada ebooknyua di  PLAYBOOK yaaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah ada ebooknyua di  PLAYBOOK yaaa... silahkan merapat....

Bab 10 – Bertemu Alfian


Waktu sudah menunjukkan pukul dua siang. Azka merasa bosan berada di dalam kantornya. Padahal, selama ini dia tidak pernah merasa seperti ini. Pikirannya tak bisa jauh dari sosok Namira. Wajah sendu perempuan itu sepanjang pagi ini entah kenapa terbayang-bayaang di dalam pikiran Azka.

Sialan! Apa yang sudah terjadi dengannya?

Azka meraih ponselnya, membuka-buka kontaknya, kemudian dia tak bisa menahan diri untuk tidak menekan tombol panggilan pada nomor Namira.

Panggilannya berdering, namun Namira tak juga mengngkatnya. Dimana perempuan itu? Azka mencoba menghubunginya lagi dan lagi, lalu pada akhrinya, panggilan Azka baru di angkat pada percobaan ke empat.

"Kemana saja kamu?" tanya Azka saat panggilannya diangkat oleh Namira.

"Aku baru selesai mandi," jawab Namira, "Ada apa?" tanyanya kemudian.

"Minta antar Amar datang ke kantorku, bawain makan siang," perintah Azka dengan sesuka hatinya.

"Kamu belum makan siang?" tanya Namira kemudian.

"Belum, nggak sempat," jawab Azka.

"Baik, kalau gitu aku siapkan makan siangnya, biar nanti diantar Amar."

"Kamu juga harus ikut!" Azka berkata cepat. Azka tak mendengar reaksi apapun dari Namira. "Kenapa? Nggak mau?" tanya Azka kemudian.

"Uuum, aku nggak pernah ke kantor kamu."

"Maka dari itu, sekarang datanglah," ucap Azka lagi.

"Baiklah kalau begitu," Namira terdengar begitu patuh.

Sebenarnya, Azka ingin lebih lama berbicara dengan Namira, tapi dia tidak tahu harus membahas apa. Sial! Apa yang sudah terjadi dengannya? Pada akhirnya, Azka mengakhiri percakapan mereka.

"Cepat datang! Kutunggu!" pungkasnya sebelum dia menutup panggilan teleponnya begitu saja. Azka merasakan jantungnya berdebar-debar. Sialan! Dia benar-benar sudah gila!

***

Hampir satu jam kemudian, namira akhirnya sampai di gedung perusahaan Pramudya Group. Gedung yang sangat besar, cukup berbeda dengan gedung Wijaya Group miliknya. Tentu saja, perusahaan Azka ini sudah bertaraf internasional, pastinya lebih besar dan megah.

Namira masuk, dan dia diantar oleh seseorang yang rupanya sudah diutus Azka untuk menunggu Namira dan mengantar Namira hingga sampai di ruang kerja Azka.

Namira memasuki lift khusus. Dan dia menuju ke lantai paling atas, tempat dimana ruang kerja Azka berada. Sampai sana, kedatangannya sempat membuat beberapa karyawan menatapnya. Namira hanya berjalan saja melewatinya hingga orang yang mengantarnya itu berhenti di depan sebuah pintu besar dan elegant. Itu pasti ruang kerja Azka.

Marriage Mr. BillionaireWhere stories live. Discover now