Bab 6 - Perhatian Azka

9.5K 1.5K 78
                                    

Bab 6 – Perhatian Azka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 6 – Perhatian Azka

Setelah puas dengan godaan yang diberikan oleh bibir Namira, Azka akhirnya menghentikan aksi Namira dan mengajak perempuan itu untuk segera menuju ke arah ranjangnya. Namira lagi-lagi hanya menurut saja ketika tubuhnya mulai dibaringkan oleh Azka di atas ranjangnya dan pria itu mulai memposisikan diri berada diantara kedua kakinya.

Azka tak mengatakan sepatah katapun. Memang, pria itu bahkan hampir tidak pernah mengungkapkan kekagumannya dan juga kepuasannya atas diri Namira. Azka hanya bisa menunjukkan hal tersebut melalui tatapan matanya serta ekspresinya yang tampak senang saat Namira melakukan apa yang dia inginkan. Sedangkan Namira memang tak menuntut lebih. Dia tak menuntut Azka untuk mengatakan kata-kata manis dan sejenisnya. Baginya, ekspresi dan tatapan mata Azka saja sudah cukup membuatnya mengerti bahwa pria ini senang dengan apa yang dia lakukan.

Azka mulai menyentuhkan dirinya pada pusat diri Namira. Mendorong sedikit demi sedikit hingga tubuh mereka akhirnya mulai menyatu. Namira mendesah panjang ketika tubuh mereka berhasil menyatu dengan sempurna. Namira juga mulai mengerang saat Azka mulai menggerakkan tubuhnya menghujam ke dalam diri Namira.

Azka baahkan sudah membungkukkan tubuhnya, meraih biir Namira dan melumatnya dengan panas. Sesekali jemarinya bergerak menggoda payudara Namira, sedangkan tubuhnya tak berhenti bergerak menghujam.

Oh! Keduanya begitu menikmati permainan panas ini. Bukan hanya kali ini, namun setiap kali mereka melakukannya, mereka selalu menikmatinya, meski tanpa mengucapkan sepatah katapun...

****

Pagi itu, Namira bangun dan dia mendapati dirinya sendirian di atas ranjang. Azka sudah tak ada di sana, kemungkinan dirinya bangun terlambat, atau mungkin Azka memiliki panggilan mendadak hingga harus membuatnya bangun lebih pagi.

Namira duduk, mengucek matanya dan melihat jam di dinding. Waktu masih menunjukkan pukul enam, namun Azka sudah tidak berada di dalam kamar mereka. Tandanya, pria itu mungkin mendapatkan panggilan darurat.

Namira akhirnya bangkit, menyelimuti tubuh telanjangnya dengan selimut, sebelum kemudian dia menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai mandi, Namira hanya mengenakan kimono yang tersedia di kamar mandi, karena dia mencari-cari pakaiannya yang semalam berserakan di lantai, nyatanya sudah tidak ada. Mungkin Azka yang sudah menyingkirkannya.

Namira akhirnya keluar dari kamar. Dia akan menuju ke dapur untuk mencari air minum dan membuat sarapan untuk dirinya sendiri karena dirinya sudah mulai lapar, namun langkah kakinya terhenti ketika dia melihat pemandangan di hadapannya.

Azka tampak sedang membuat sesuatu di dapur. Rupanya pria itu belum berangkat ke kantror, dan pria itu sedang membuat sesuatu di dapurnya.

Kaki Namira dengan spontan melangkah mendekat ke arah dapur. Tiba-tiba dia merasa canggung, namun dia tetap harus menyapa Azka bukan?

Marriage Mr. BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang