"Cih!" Halilintar membuang mukanya ke arah lain.

Saat Solar ingin menanyakan Halilintar kenapa ada di hutan, sebuah cahaya menyilaukan mengganggu konsentrasi Solar, membuatnya mengalihkan perhatian Solar pada cahaya yang muncul bertepatan dengan terbitnya matahari menyinari keduanya.

Itu Matahari terbit!

"Huwow~ matahari terbit! Harus diabadikan! Oi Hali! Apa kau bawak hand-" entah kenapa Solar tiba-tiba berhenti ketika melihat Halilintar yang berdiri didepan dia membelakangi matahari terbit.

Bukan karena mataharinya yang membuat Halilintar seperti bersinar, tapi apa yang ada pada Halilintar, beberapa helaian yang halus dan terus tertiup oleh semilir angin pagi yang lembut.

Dan itu adalah ...

"Ha-hali! Ra-rambutmu!"

"Rambut?" Halilintar mengerutkan alisnya melihat gelagat Solar yang aneh menurut Halilintar.

"I-iya! Ra-rambutmu ..." Solar tergagap ketika melihat suatu penampakan di depannya, bukan penampakan yang menakutkan, tapi penampakan bagaimana rambut itu perlahan berubah menjadi ...

"PUTIH! Ra-rambutmu menjadi putih Hali!" Solar berterik dan menunjuk-nunjuk rambut Hali dengan kaget karena melihat kejadian itu tepat di depan matanya langsung!

'putih?' batin Halilintar menyentuh rambutnya yang berada di depan, itu ... benar-benar putih meskipun tidak seluruhnya, karena ujung rambutnya beberapa cm masih menghitam.

"A-apa itu?" Solar mendekati Hali, tapi Halilintar bergerak mundur.

"Apa yang terjadi padamu? Bagaimana caranya kau merubah rambutmu?"

"..." Halilintar semakin mundur menutupi rambutnya,

"Dan ... apa yang kau lakukan dihutan?! Apa yang sudah terjadi di sana Hali? Cepat ceritakan pada-"

Criettt ...

Sebuah pintu terbuka di belakang keduanya membuat kalimat Solar terpotong, dan dengan cepat Halilintar menyambar topi Solar untuk menutupi rambutnya.

"Oi! Topiku!"

"..."

"Oh~ ternyata kalian berdua sudah sampai? Dari mana? Olahraga pagi? Olahraga kok pakai piyama?" Orang itu melirik Solar, "eh? Bukankah itu sandal bulu milik Hali? Ngapain kamu pakai, Solar?" Lalu dia mengalihkan perhatiannya ke arah Halilintar, "dan Hali, kenapa kau pakai topi Solar? Acieee ~ akur ya?"

"Mana ada! / tidak mungkin!"

"Huwahhhhh ~ kompaknya~ oke-oke, berhenti. Cepat masuk dan mandi, sebentar lagi kita sarapan."

"Oke, Gem!"

Setelah kepergian Gempa, Halilintar dan Solar mengikuti di belakang, dengan Halilintar yang terus menyembunyikan rambutnya dengan topi, kali ini dia mengganti topi miliknya meskipun bukan topi yang selalu ia pakai, karena apa? Karena topi itu entah di mana, mungkin tertinggal di rumah Fang?

Lalu ... Saat makanpun tiba tanpa ada yang curiga dengan perubahan rambut Halilintar, bahkan Solar pun tidak memaksa Hali lagi tapi dia hanya memberikan tatapan tajam yang haus akan keingintahuan terhadapnya.

"Ekhm! Apa ... kalian sudah siap menghadapi lomba-lomba nanti?" Halilintar ingat kalau hari ini adalah harinya, hari dimana lomba dilaksanakan. Oh~ setelah sekian lama persiapan, ternyata datang juga hari ini, meskipun Hali harus menyembunyikan sesuatu, tapi ... Kita terus sembunyikan dahulu dan menyelidikinya sendiri. "Bagaimana dengan acaranya Gem dan Ice? Sudah siap? Lalu tim Voli kalian, Taufan dan Blaze? Lalu ekperimen Solar? Dan Thorn juga?"

PERUBAHAN ( Boboiboy halilintar )Where stories live. Discover now