(33) Halilintar

2.4K 213 60
                                    

Sebuah pertanyaan, bagaimana dirimu mengatasi sebuah  kesalahpahaman? Sebuah kesalahpahaman yang mungkin akan kau sesali dan sangat memalukan jika diingat, apalagi hal itu merugikan salah satu pihak yang disalah pahamkan. Sebagai contoh kecil, ada kisah nyata tentang hal semacam ini, dalam kisah itu bercerita tentang sepasang kakak beradik, dimana sang kakak waktu itu berhasil membeli puding langka rasa coklat spesial dengan uang tabungannya, dan rencananya ia akan makan nanti setelah pulang sekolah, tapi saat itu tiba-tiba pudingnya sudah menghilang entah kemana, dan ia kebetulan menemukan adiknya sedang memakan puding yang sama persis dengan puding miliknya hingga membuat sang kakak marah-marah dan menuduh adiknya lalu mengancam untuk menggantikan puding yang ia telah makan tanpa memberikan kesempatan pada adiknya untuk membela.

Dan pada sore harinya, sang kakak tidak sengaja menemuka puding coklat spesial di dalam tas sekolahnya, dan saat itu juga dia langsung berlari mencari adiknya yang kata ibunya pergi untuk membeli puding, tapi sang kakak terlambat, tepat saat ia tiba di jalan raya yang ramai, dia melihat sosok adiknya terbaring di tengah jalan, dengan tubuh yang berlumuran cairan berwarna merah darah, dan kedua tangan yang memegang erat sebuah puding coklat spesial yang ternoda percikan darah itu, sang kakak hanya melihat bibir tipis adiknya yang teluka bergumam ... 'ka-kakak, pudingnya ...'

Namun kalimat itu tidak pernah selesai terucapkan, karena kedua mata itu telah tertutup selamanya, meninggalkan sang kakak terdiam diliputi perasaan yang campur aduk.

Sebuah kisah yang mengharukan, tapi hal itu memang benar adanya, jangan mencari tahu tentang beritanya, karena kau akan terkejut kalau mendengar cerita aslinya.

Lalu ..., bagaimana pendapatmu tentang kisah nyata itu?

Hm ..., mungkin kalau yang akan dijawab oleh para elemental bersaudara ...

'KAMI TIDAK AKAN MEMBIARKAN HAL ITU TERJADI!'

Tapi sebuah perkataan hanya tinggallah kata acak saja, siapa yang tahu kalau kini mereka sudah mengalami kisah itu? Hanya saja yang berbeda mungkin ... yang disalahpahamkan masih bisa berdiri dengan sehat, dan hanya diam tanpa suara. Setidaknya mereka cukup bersyukur!

Bagaimana tidak? Setelah acara memeluk Papa Amato dan dikejutkan dengan melihat Halilintar yang diam beberapa menit sudah membuat mereka tidak bisa berkata-kata lagi? Apalagi saat makan malam bersamapun mereka semua tetap diam, tidak memperdulikan makanan yang telah dibuat oleh Halilintar terlalu asin menurut Papa-nya, tapi menurut ke-enam saudaranya makanan itu seperti melewatinya begitu saja, padahal harusnya mereka senang karena sang kakak memasaknya untuk mereka, tapi objek yang memasaknya yang lebih mereka pikirkan, hingga ... sang Papa mengumpulkan mereka ber-tujuh di ruang keluarga untuk membicarakannya.

Tapi hal itu percuma, karena semuanya tetap duduk diam tanpa ada seorangpun yang memulai pembicaraan, termasuk Taufan yang biasanya cerewet dan hiperaktif kini menjadi yang paling diam diantara semuanya.

"Apa tidak ada satupun yang ingin bicara?"

"..."

Pertanyaan Amato bagai angin yang berhembus tanpa menggoyangkan sedikitpun daun dari ke-tujuh anaknya.

Sebuah fikiran muncul kalau ada masalah antara Halilintar dan saudaranya hingga memperkuat bukti kalau masalah ini sepertinya bukan masalah kecil.

Amato mengarahkan matanya ke tangan Thorn yang dibalut perban tipis, tapi tangan itu segera disembunyikan oleh sang empu karena merasakan tatapan Amato.

Oh ayolah! Amato datang ke sini untuk melihat bagaimana anaknya menerjang dirinya dengan pelukan dan menghujani dia dengan cinta dan kasih sayang terhadap Papa-nya sebagai bentuk rasa rindu! Tapi apa yang ia dapat? Kenapa anak-anaknya terdiam seperti ini? Situasi macam apa ini oi?! Haruskah dia memakai kostum badut dan bertingkah konyol untuk mencairkan suasana?! Mau disimpan dimana wajah dirinya?!

PERUBAHAN ( Boboiboy halilintar )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang