Introducing Belova

16 8 0
                                    

HI EVERYONE!

Let's read my story.

_______________

Seorang remaja dengan segala kehidupan yang flat. Belova Aldeora Amandira, anak pertama dari dua bersaudara. Bersekolah di SMA Negeri 7 Garuda yang berada di kota Malang. Masih single belum punya pasangan karena hidupnya yang serba monoton, menurutnya tidak ada waktu untuk hal-hal seperti itu.

Belova, si gadis monoton yang hidupnya terlalu flat atau lurus lurus saja. Seperti sekolah, bermain, ngegibah, merenung dirumah ya seperti remaja pada umumnya. Tidak ada yang spesial.

Seperti sekarang yang dilakukan gadis itu ketika pulang sekolah.

"Bel!." panggil seseorang dibelakangnya sambil berlari.

"Belova!!"

"Bel!"

"ANJIR BUDEK YA LO BEL!" teriak orang itu, sebut saja Akbar.

Sementara Belova yang berjalan lurus tanpa memperdulikan seseorang yang memanggilnya karena ia sedang enak enaknya melamun sambil berjalan.

"WOI!! BELOVA ALDEORA AMANDIRA!!" panggil teman-temannya yang lain karena Belova belum juga menghentikan langkahnya.

"Nama lo belibet banget sampe lidah gue kecengklak." ucap gadis itu.

Merasa namanya diteriaki dan beberapa menatap kearahnya, Belova membalikkan badannya sambil berteriak balik.

"APAAN CUG?! GUE MAU PULANG!"

Setelah membalas teriak temannya ia melanjutkan langkahnya lagi tak memperdulikan lagi teriakan yang lain.

"DOMPET LO KETINGGAL ANYING!"

Ingatkan Belova jika ia memiliki sifat lemot, pelupa, suka melamun dan gampang ngelag ini. Oh jangan lupakan penyakit budek secara mendadak.

Belova masih bodo amat, ia melanjutkan jalannya. Kebal dengan teman-temannya yang pada suka 'prank' tersebut.

"DOMPET PIKACHU!!" setelah teriakan tersebut terdengar, dan itu membuat siswa-siswi yang sedang berjalan dan berdiam didepan kelas pun tertawa mendengar kata dompet Pikachu. Kartun berwarna kuning itu.

Ia pun berhenti untuk melepas tasnya dan membuka kantong depan tas tersebut. Mengecek sesuatu yang dikatakan oleh temanya. Jaga-jaga takut beneran ketinggalan kan bahaya.

"Anjir bener dompet gue." ia berbalik dan melangkah mendekat sambil cengar cengir.

"Nyengir lo sekarang!" ngegas Megan teman sebangkunya saat menerima dompet Belova yang tadi diserahkan Akbar padanya.

"Lo pulang sama sape?" tanya Megan setelah menyerahkan dompet itu.

"Sendiri."

"Bareng gue yok."

"Kagak, gue naik angkot aja."

"Dih anying. Ditawarin malah gamau."

"Bukan gamau tapi gue males ngerepotin orang mulu. Thankyou btw." sambil mengangkat dompetnya dan diangguki Megan.

"Perasaan lo punya adek ganteng deh, kelas 10 bukan sih? gue kasih tau yaa.. dari pada adek lo ngga guna mending buat gue." ucap Megan dengan menaik turun kan kedua alisnya.

"Buat apa punya adek kalo ngga berguna buat kakaknya yakan? mending buat gue aja gasih?iya dong masa engga."

Belova yang mendengar ucapan Megan pun merotasikan mata malas. Selalu begitu ketika melihat yang bening-bening.

"Bodo lah, gue pulang dulu. Bye!" pamit Belova sambil Berlari.

"ANJING GUE BELUM KELAR NGOMONG UDAH DITINGGAL." teriak Megan yang masih disekitar lorong sekolah.

"Bye. Fuck you too." lirihnya karena semua siswa melihatnya.

Menunggu angkot didepan pertigaan yang biasanya ia tumpangi untuk pulang atau berangkat kesekolah.

"Lama banget ni angkot." gumamnya sambil menoleh kiri kanan.

Kenapa Belova tidak pernah diantar jemput sang Adek? karena Belova memiliki seorang adek yang sangat super suwibuk pol pol an. Jika kalian tanya sibuk apa? pasti kerja. SALAH BESAR! adik Belova sibuk dengan gang nya, adik lucnut emang.

Dah lah skippp biar kita bahas nanti.

"Yaelah gue ngejamur lama lama disini."

Lama ia menunggu angkot hingga ia tak sadar jika dompetnya tertinggal dikelas,

-🍀-

Jangan lupa vote dan komen, thankyou.


Belove first AskaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang