00

8.8K 377 51
                                    

Jaemin POV

Aku Jaemin, umurku 19 tahun. Keluarga ku baru saja pindah ke kota ini, mungkin sekitar satu minggu yang lalu. Selama satu minggu itu aku hanya diam di rumah tanpa berniat untuk jalan-jalan. Bagiku kamar adalah tempat keramat yang tidak boleh ditinggalkan. Disana aku bisa mendapatkan ketenangan dan sendiri. Aku bahagia dengan kesendirian ku tanpa harus berkumpul dengan orang-orang yang jujur saja itu melelahkan. Tapi bukan berarti aku tidak suka berkumpul dengan orang-orang, aku hanya suka dengan kesendirian ku.

Sungguh hari yang menyebalkan seperti biasanya. Menjalani aktivitas yang berulang-ulang dan membosankan. Ini hari pertama ku bersekolah di sekolah baru ku dan aku tidak menyukainya. Jujur saja beradaptasi dengan orang-orang baru itu sangat melelahkan. Terlebih orang-orang mempunyai karakter yang berbeda. Di sekolah lama ku saja aku tidak mempunyai banyak teman, hanya beberapa dan itu bisa dihitung dengan jari.

Awal datang aku sudah terpesona dengan pemandangan sekolah ini walaupun aku tidak menampakkan nya dengan jelas. Sekolah elit yang isinya juga orang-orang yang terlahir dari sendok emas. Ayah mendaftarkan aku disini karena ini adalah sekolah terbaik di Seoul. Ayah ingin aku mendapatkan pendidikan yang layak mengingat aku adalah anak tunggal yang nantinya akan melanjutkan bisnis perusahaan kami.

Turun dari mobil, aku diam mematung di depan gerbang. Memejamkan mata dan mengatur napas sebentar sebelum bertemu orang-orang yang tidak ku kenal itu.

"Murid baru?"

Aku menoleh saat merasakan tepukan di pundak. Seorang lelaki yang sepertinya salah satu murid disini itu menyapa ku. Aku tahu dia bersekolah disini saat melihat seragam yang ia kenakan itu sama persis dengan seragam milikku.

"Kenalkan aku Lucas salah satu murid disini" lelaki itu mengulurkan tangannya padaku ingin berkenalan maksudnya.

"Jaemin"

"Oh Jaemin. Kau ingin ku antarkan ke ruang kepala sekolah? Jangan menolak bantuan ku, kau akan jarang menemukan orang baik yang peduli padamu di sekolah ini" Lucas tertawa kecil dan aku pun membalasnya dengan anggukan kepala.

"Dilihat dari penampilan mu sepertinya kau anak baik-baik dan cuek"

Aku meliriknya dan menunjukkan ekspresi datar ku, hal itu sepertinya membuatnya merasa bersalah. Padahal aku sudah biasa mendengar itu hanya saja memang ekspresi ku yang begini. Lagipula apa yang dikatakannya itu tidak salah. Beginilah diriku apa adanya.

"Kau lihat disana, Jaemin. Itu adalah para anggota OSIS. Tapi sayang semuanya berandalan, kau jangan sampai bergaul dengan mereka" tunjuk Lucas pada sekumpulan orang yang tengah berkumpul di lapangan. Dari penilaian ku sepertinya orang-orang itu tengah membully murid lainnya, terlihat dari wajah angkuh mereka.

Namun dari sekumpulan orang itu ada satu orang yang menarik perhatian ku. Lelaki dengan perawakan tinggi semampai dan mempunyai wajah yang imut dan manis. Lelaki manis itu hanya diam dan memperhatikan murid-murid yang tengah dibully itu dengan wajah tanpa ekspresi. Tatapan kami tidak sengaja bertemu, ia segera memalingkan wajah dan pergi dari tempat itu.

"Jangan ditatap lama-lama nanti pacarnya marah. Namanya Jisung. Anaknya memang pendiam dan terlihat baik tapi tetap saja kau harus menjauhinya karena dia berteman dengan para perundung yang ditakuti di sekolah ini ditambah dia adalah kekasih dari seseorang yang berkuasa di sekolah ini"

"Memangnya siapa kekasihnya?"

"Namanya Yeonjun, dia sangat kejam. Kau jangan sampai berurusan dengannya"

Aku menganggukkan kepalaku. Tidak terasa kami telah tiba di depan ruangan kepala sekolah. Aku mengetuk pintu dan terdengar sahutan dari dalam yang menyuruh ku untuk masuk. Tanpa ku sangka Lucas juga ikut bersama ku masuk ke dalam ruangan itu, awalnya ku pikir anak itu hanya mengantar ku saja dan setelah itu pergi ke kelasnya namun aku salah.

Hell School 🔞Where stories live. Discover now