07. •Date with Jimin•

Start from the beginning
                                        

"Wah ... beneran Kak Yuna, kak aku kangen banget."Yoonji lalu memeluk Yuna dengan sangat erat.

Yuna mengelus pelan punggung Yoonji. "Iya kakak juga kangen kamu."

Suga yang melihat tingkah adiknya itu hanya mendengus kesal, ya Yoonji adalah adik perempuan Suga dan sendari dulu Yoonji dan Yuna sudah sangat dekat. Setelah puas berpelukan Yoonji lalu melepaskan pelukannya dan beralih menatap Jimin.

"Dia pacar Kak Yuna?"

Yuna ikut menatap Jimin. "Ah, dia temen kakak, kenalin dia Jimin."

Jimin tersenyum menatap Yoonji dan dibalas senyuman juga oleh Yoonji. Suasana diantara mereka berempat benar-benar canggung tak ada yang memulai percakapan kembali, disaat ruangan sudah mulai sedikit lenggang mereka lalu memutuskan untuk keluar.

"Kak Yuna kita makan malam bareng yuk!" ajak Yoonji setelah keluar dari studio.

Yuna sedikit melirik Yoongi. "Emm, makan malamnya lain kali aja, ya."

"Yahh... ayo lah, Kak! Yoonji masih kangen sama kak Yuna," rengek Yoonji.

"Yoonji, ini udah sore. Kita pulang," ucap Suga dingin.

"Gak mau pokoknya Yoonji mau makan sama Kak Yuna." Yoonji melingkarkan tangannya di lengan Yuna.

"Y-ya udah, kita makan malam bareng, ya," pasrah Yuna karena tidak ingin menambah keributan.

Sugga hanya menghela napas gusar, dia sudah hapal sekali dengan tingakah adik perempuannya itu jika permintaannya tidak dituruti ia akan terus merengek seperti anak kecil.

________

Di sinilah mereka sekarang berada di restoran bulgogi yang terletak di lantai bawah bioskop. Yoonji terlihat sangat menikmati makananya, tapi tidak dengan Yuna sedari tadi ia sudah sangat tidak nyaman suasananya juga sangat canggung. Tak henti Yuna sedikit melirik ke arah Suga yang tengah fokus dengan makanannya.

Kenapa dia bisa setenang itu?

"Yun kenapa lo bengong?" tanya Jimin yang berhasil membuyarkan lamunan Yuna.

"Aku... e-enggak papa kok,"

Jimin lalu meletakkan sepotong daging di nasi Yuna. "Makan yang banyak."

"Wah, Kak Jimin perhatian banget. Iya kan, Kak?" tanya Yoonji meminta persetujuan Kakaknya.

Suga hanya melirik sekilas. "Biasa aja."

Yoonji yang kesal dengan tingkah kakaknya itu hanya bisa mendengus dan kembali menyantap makanannya.

"Oh ya, Yoonji. Gimana kabar om dan tante? Mereka sehat?" tanya Yuna berbasa-basi.

Suga dan Yoonji yang mendengar pertanyaan Yuna tampak terkejut mereka bahkan menghentikan aktivitas mereka.

"Emmm,,, Ay-"

"Itu bukan urusan lo, mending lo makan aja!" sergah Suga memotong ucapan Yoonji.

"Tap-"

"Yun," panggil Jimin pelan.

Yuna kembali melanjutkan aktivitas makannya sambil menahan air mata.

Emangnya apa salah aku? Aku kan Cuma nanya. Kenapa dia harus marah gitu?

Suasana kembali hening tak ada satu pun yang membuka percakapan untuk mencairkan suasana, mereka hanya sibuk dengan makanan mereka.

Beberapa menit kemudian mereka sudah selesai menyantap hidangan makan malam mereka. Jimin merasa perutnya sakit, karena tidak bisa mencerna makanan dengan benar. Dan tentunya ini karena ketegangan diantara Suga dan Yuna.

Sebenarnya mereka ada masalah apa sih?! Gue makin penasaran? batin Jimin.

Setelah selesai melakukan transaksi pembayaran, mereka berempat pun berpisah untuk kembali ke rumah mereka masing-masing.

Jimin menarik napasnya panjang. "Akhirnya gue bisa bernapas dengan tenang," ucap Jimin tiba-tiba.

Yuna yang melihat tingkah Jimin hanya terkekeh. "Maaf ya, Jimin."
Jimin mengangkat sebelah alisnya heran. "Kenapa lo minta maaf?"

"Maaf pasti tadi kamu gak nyaman banget," ucap Yuna sambil menundukan kepalanya.

Jimin menyentuh puncak kepala Yuna. "Gue gak papa kok, justru gue khawatir sama lo."

Yuna yang mendengar bahwa Jimin mengkhawatirkan dirinya sedikit senang. Namun, tiba-tiba ia merasakan kepalanya sedikit berdenyut dan beberapa adegan kembali memenuhi kepalanya, kali ini ia melihat sebuah kecelakaan beruntun yang sangat parah. Diantara semua korban terlihat ada dua orang, pria dan wanita di dalam sebuah mobil hitam tengah tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir dari kepala mereka, pria dan wanita itu tak lain adalah Suga dan Yoonji.

"Yun!"

"Yuna, lo kenapa?" panggil Jimin sambil menggoyangkan sedikit tubuh Yuna.

Yuna yang sudah kembali sadar lalu menatap Jimin dengan wajah yang sudah putih pucat.
"S-Suga... Su-Suga..."

Yuna langsung berlari ke arah lift menuju basement tanpa mempedulikan panggilan dari Jimin. Pikirannya benar-benar kalut, Yuna sungguh khawatir kejadian tersebut terjadi. Dengan sekuat tenaga ia mencoba berlari menyusul Suga dan Yoonji sebelum mereka benar-benar keluar dari parkiran.

***

Makasih kawan2ku yang sudah ngikutin cerita ini sampai sekarang. Semoga kedepannya ttp jdi pembaca setiaku yaaa...

Jangan lupa uang parkirnya dibayar 😆😆..
↓↓↓↓↓↓↓

𝗦𝗼𝗿𝗿𝘆 | ℱ𝓇ℴ𝓂 𝒴𝓊𝓃𝒶 Where stories live. Discover now