three

35 3 7
                                    

Malam pun sudah tiba, azze sedang bersiap-siap untuk pergi ke lokasi yang sudah raksa kirim. Gadis itu menatap pantulan dirinya didepan cermin sambil mengenakan masker agar orang-orang tidak mengenalinya.

Dia pun harus keluar lewat balkon kamarnya agar orang-orang yang ada di rumahnya tidak ada yang melihatnya. Jangan ditanya kenapa dirinya seperti ini, karna kalau tidak begini  identitas dirinya yang sebenarnya akan ketahuan dan semua rencananya yang sudah ia susun sejak dulu akan berantakan.

Setelah berhasil keluar dari rumahnya dia pun menunggu grab yang sudah iya pesan sejak tadi.Tak lama ia menunggu sebuah mobil bewarna hitam menghampiri nya, tanpa ingin membuang waktu lagi  azze pun langsung masuk ke dalam mobil itu. Ia tidak langsung menuju lokasi karna harus menggambil motornya terlebih dahulu.

Azze pun sekarang sudah berada didalam rumah milik nya sendiri dengan halaman yang  cukup luas dan yang paling penting dia membangun rumah ini dengan uangnya sendiri. Uang itu iya dapatkan dari  hasil balapan dan pekerjaannya saat ini. Tidak hanya itu iya juga memiliki beberapa club diberbagai kota. Tidak ada yang mengetahui kalau dirinya sudah mempunyai rumah, kecuali sahabatnya Raksa.

Jam sudah menunjukan pukul 00:12 Ia pun langsung mengambil motor kesayangannya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.

*****

"Woy kebiasaan Lo mah telat Mulu." Ucap raksa yang sedari tadi sudah menunggunya. Ia sudah menunggu sangat lama.

"Ya sorry bestie gue kan sibuk ,mana nih yang Lo bilang mau nantangin gue."

"Nah tuh dia." ucap raksa sambil menunjuk seseorang.

Singkat cerita pertandingan itu pun dimenangkan oleh azze.

"Wah gila-gila  sahabat  gue ini emang jago eyy" Azze yang mendengar pujian raksa hanya menanggapi nya dengan senyuman kuda. Tanpa mereka sadari sepasang mata sedang melihat kearah mereka dari kejauhan.

"Menarik" Ucap laki-laki itu.

Yaa laki-laki itu adalah Noel Alkim Cassano Seorang pengusaha muda dan memiliki banyak restoran diberbagai negara.

Raksa maupun Azze memutuskan untuk pulang kerumah mengingat besok harus sekolah.

*****

Pagi ini azze sudah siap untuk berangkat sekolah beda sekali dengan hari-hari sebelumnya yang harus dibangunkan, dia bahkan tidak banyak bicara seperti biasanya. Para pekerja dirumahnya pun bertanya-tanya apakah ini benar nona nya? Benarkah azze sudah berubah Atau azze sedang puasa bicara? Itu lah isi pikiran mereka semua.Namun pikiran mereka tidak bertahan lama ketika azze mulai mengeluarkan suaranya.


"Tolong kumpulkan semua pekerja dirumah ini" pintanya kepada Nining yang kini sedang menyiapkan nya sarapan.Tak lama para pekerja dirumahnya pun sudah berada di depannya. Entahlah apa yang akan terjadi kepada mereka. Ini tidak yang pertama kalinya bagi mereka, minggu lalu mereka semua juga disuruh joget kpop oleh azze.

"Oke semuanya sudah kumpul ya. Karna saya ingin berangkat sekolah saya mau kalian semppp... belum sempat ia menyelesaikan ucapan nya terdengar suara teriakan yang memanggil nama nya.

"Azze monyet...woyy azze...berangkat kuy" Azze yang mendengar itu hanya menatap raksa dengan jengah.

"Berisik Lo anj, ganggu gue aja deh."

"Ih kamu kok ngomong nya gtu? Azze jahat sama Aksa, Aksa ngambek Nih sama azze."

"Idih najis jijik gue bangsat" kata azze sambil mengeluarkan hpnya. Nah mumpung ada lo sa tolong videoin kita dong"pinta azze kepada Aksa. Aksa pun yang mendengar itu langsung mengambil alih hp nya.

"Nah jadi gini gue mau kalian menyanyikan lagu ( PAGIKU CERAHKU ) kalian semua pasti tahu kan. Oke gue gak punya banyak waktu, silahkan kalian berbaris rapi.

"Eh sini Lo timun, maksud gue sini Lo Nining, Lo didepan ya yang mimpin mereka." Nining pun hanya mengangguk pasrah.

"Oke mulai!!!

1
2
3

Pagiku, cerahku
Matahari bersinar
Kugendong tas merahku
Di pundak

S'lamat pagi semua
Kunantikan dirimu
Di depan kelasmu
Menantikan kami

Guruku tersayang
Guru tercinta
Tanpamu, apa jadinya aku

Tak bisa baca tulis
Mengerti banyak hal
Guruku, terima kasihku

"Oke cukup!! Kalian bisa bubar."

Mereka pun dengan cepat menjauhi azze karna takut akan disuruh hal-hal yang tidak masuk akal. Raksa yang sedari tadi merekam kejadian itu tidak kuasa menahan tawa nya.

"Haha anj Ngakak bangsat. Bisa-bisanya Lo nyuruh mereka kaya gtu njir mana nurut semua lagi."

"Ehh nyet btw yang tadi siapa? yang Lo panggil timun haha."

"Oh dia Nining, dia kerja disini juga anak bibi Atun, tumben Lo nanya soal perempuan. Jangan-jangan Aksa monyet kek babi suka lagi sama timun." Tanya azze dengan suara yang cukup keras.

"Eh mulut Lo anj jangan luas-luas kalo ngomong, ngeri gua liatnya. Entar kalo dia denger gimna?

"Jadi Lo beneran tertarik gitu nyet sama Nining?"

"Gatau si cuman nanya doang tapi kayaknya orangnya menarik deh."

"Gampang itu mah ntar gue bantuin." Setelah menyelesaikan pembicaraan mereka soal Nining. Mereka pun memutuskan untuk berangkat sekolah.

"Cepetan dong sa bawa motornya, bentar lagi telat nih kita" Kata azze sambil melihat jam tangannya.

"Iyaaa!! Pegangan Lo gue mau ngebut." Azze pun tanpa rasa canggung langsung memeluk pinggang raksa.  Setelah menempuh waktu 15 menit diperjalanan akhirnya mereka pun sampai diparkiran sekolah.

"Huh untung gerbang nya belum ditutup" kata azze. Raksa pun langsung memarkirkan motornya dan melepaskan helm yang digunakan azze. Semua siswa maupun siswi yang ada diparkiran sudah biasa melihat kedekatan azze dan raksa, tidak sedikit yang mengira mereka berpacaran. Namun, raksa maupun azze mereka sama-sama tidak mempunyai rasa suka melebihi sahabat.

*****

"Gimana apa kamu sudah mendapatkan informasi nya?

Bersambung.....

Enjoy sama ceritanya yaa🤗
Yang belum follow, follow dulu yagesya
Babay👋🧡

"AZZEALEA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang