12

225 27 2
                                    

Keesokan harinya, Ayra  sampai sedikit awal di sekolah. Sewaktu  perjalanan dia masuk ke perkarangan sekolah dia mula berjalan perlahan. Kakinya sudah sedikit berkurang rasa sakitnya. Ini semua berkat Arya yang memaksa untuk pergi ke BR semalam.

Dalam diam ada yang memerhati dan mengekori langkah Ayra tanpa dia sedar. Seseorang itu hanya mengikuti setiap pergerakan Ayra. Ayra yang dikatakan cedera  itu, menjadi sasaran matanya.

" Hmm dia dah okay ke ? " getus hati Nufael. Ya Nufael lah orangnya. Dia hanya mampu melihat dari jauh. Apa kan daya kalau dia mendekati Ayra pasti saja dia akan dijauhi.

Sedang lelaki itu  memerhati dan mengekori tiba - tiba dia ditegur seseorang.

" You tengah buat apa ni Nufael ? " suara Dareena mula menyapa.

Nufael pantas saja menoleh.

" Hah ? Tak ada apa lah..."

Dahi Dareena berkerut.

" You tengah intip siapa ? "kata Dareena mula ingin melihat ke arah yang Nufael tengok tadi.

Nufael pantas saja menahan.

" Nothing - nothing...dah - dah jom...you belum breakfast lagi kan ? Jom kita pergi cafe..."ajak Nufael sedikit gelabah lalu menarik Dareena beredar dari situ.






Beberapa makanan telah dipesan dan  sudah mula dijamah Dareena. Nufael pula hanya menjadi pemerhati. Dia hanya memerhati gelagat Dareena sejak tadi. Sikap angkuh yang dipamerkan pasti saja jelas di penampilan Dareena. Hmm betul ke you cederakan Ayra...Dareena  ?

" You buat apa dekat Ayra baru - baru ni ? "gumam Nufael tiba - tiba.

Kunyahan makanan di dalam mulut Dareena mula terhenti. Matanya mula terarah ke Nufael. Dia sedikit berkerut.

" I buat apa dekat Ayra ? What do you mean? Hm ? "

Nufael memandang serious ke arah Dareena saat ini.

" You ada cederakan dia kan ? "

Dareena sedikit terkejut. Namun mimit mukanya masih dikawal.

" How if i say yes ? Kenapa ? " kata  Dareena tiba - tiba.

Nufael sedikit menggenggam penumbuknya. Dia berdiam diri.

" Kenapa diam ? Hmm ? You still care ke pasal Ayra ? You memang ada hati dekat dia kan selama ni ? "

" No..."dalih mulut Nufael tetapi hatinya mengatakan lain.

" Dah tu ? Asal you care sangat I cederakan dia ke tak ? "

" I tak suka...I tak nak ada masalah lagi dengan Ayra...Dah - dah la dengan plan kita hari tu...Apa yang you tak puas hati dengan Ayra lagi ? Sampai you cederakan dia ? You tahu tak Arya marah I ? Dia aim I pulak sekarang..."balas Nufael cuba menutupi perasaan sebenarnya.

" What ? Arya marah you ? Ish mamat pendek tu kan..." ngomel Dareena geram.

" Sudah la Dareena...lepas ni jangan cari pasal lagi dengan Ayra...time up...hmm i need to go...see you.."kata Nufael seraya mula bingkas bangun dan beredar meninggalkan Dareena.

Dareena hanya membiarkan Nufael berlalu. Tangannya digenggam membentuk penumbuk. Sayang sungguh kau dekat Ayra ea Arya ?

✿✿✿

Tangan dicuci setelah dia selesai membuang air kecil sebelum dia bergerak balik ke rumah. Dilihat wajahnya terlebih dahulu di cermin. Setelah itu dia hendak berlalu keluar daripada toilet. Namun tiba - tiba Dareena masuk lalu menolaknya ke dalam toilet semula.

 My Sweet Mr. Short ! Where stories live. Discover now