greppp..

jantungku kini berdetak melebihi batas normal, nafasku tidak lagi teratur, entah mengapa suasana menjadi sangat panas, dia baru saja memegang tanganku, memelukku sebentar tanpa ada satu kata pun yang terucap, aku tidak lagi berani menatap matanya, aku tundukkan kepalaku, berusaha melupakan kejadian yang baru saja terjadi

aku baru sadar saat aku menunduk anak kecil itu menghilang, bahkan dia menghilang tanpa aku sadari yang duduk dipangkuanku, entah sejak kapan dia pergi

apa yang sebenarnya terjadi? dengan berani aku tatap lagi wajah Aghitsny, memastikan itu benar dia, namun dia menutup matanya, senyumnya tidak lagi merekah, air mata terus keluar dari sudut matanya, apa ini benar Aghitsny? kenapa dia menangis?

"kalau kamu bener Ahfa Aghitsny, aku minta maaf yaa, aku pergi dulu"

aku takut dia bukan Aghitsny, aku takut dia hanya bayanganku saja, dengan cepet aku berlari, berlari secepat mungkin menjauhinya, dalam hatiku berkata, aku ikhlas jika dia bukan untukku, aku akan pergi sejauh mungkin hingga aku benar-benar bisa melupakannya termasuk bayangannya yang selalu ada di pikiranku

.......

"SERIUS mar aku semalem mimpi Aghitsny meluk aku!! bahkan sampe nangis!"

"makannya jangan terlalu mengharapkan dia, lu itu tolol tau NIN!"

"ini juga lagi berusaha mar, tapi itu udah takdir kan kalo aku mimpi dia!"

"tapi kalo lu coba bisa move on sepenuhnya ga mungkin dia masuk ke mimpi lu lagi! tauu!"

"gimana? gimana coba!? bahkan setiap aku ga dapat kabar darinya sehari aja, aku ga tenang, apalagi berbulan-bulan, jujur aku masih merindukannya, aku juga gatau kenapa!"

"itu artinya lu masih belum ikhlas anjir"

"entahlah aku cape!"

"lu tau ga nin? kemarin mama lu tanya ke gw tentang Aghitsny"

degg..

sejak kapan ibuku tau Aghitsny?

"SERIUSAN!?"

"SUMPAH gw ga bohong NIN!"

"ko bisa?!!"

"lahhh gw sendiri malah mau tanya lu, ko bisa mama lu tau Aghitsny?! coba lu inget-inget mungkin lu pernah cerita atau apaa"

"jujur mar, aku memang terang-terangan soal Aghitsny ke keluarga aku, tapi kalo untuk kedua orang tua aku, aku ga mungkin cerita, aku udah rahasiain itu!"

"coba lu inget-inget lagi nin! siapa tau ada yang ngasih tauu ke ortu lu?!"

aku hanya menggelengkan kepala

aku mengingat hari-hari kemarin, saat buku kecil catatan milikku sudah berada di meja depan dengan posisi terbuka, padahal sudah aku tutup buku itu dan aku selipkan ke buku yang lain, saat itu aku berfikir positif mungkin itu ulah adiku yang mengambil tanpa izin, tapi apa mungkin?? jangan-jangan..

degg..

GAWAT!!
sepertinya memang ibuku yang membukanya

Ya Allah, rahasia ku..
isinya bukan hanya tentang Ahfa Aghitsny dan seorang teman, bahkan tentang kekecewaan ku terhadap Bapa dan Mama, terlebih mama kandungku, aku benar-benar tidak menyangka ibuku membacanya

aku harap ibuku tidak berfikiran negatif tentang tulisanku, semoga dia cepat melupakan apa yang telah dia baca, semoga dia tidak memarahi ku, huaaa aaminn..

"terus kamu jawab apa mar?!!"

"Yaa aku ceritain semuanya, kalo lu fans beratnya Ahfa Aghitsny"

"Astaghfirullah, tapi bener"

"ya iyalaa, bahkan gue sampe cerita kalo lu nangis-nangis cuma karena dia"

"ihh jancokk lol banget!!"

"heh, mama lu bilang gini, udah biasa gituu katanya cobaa berarti emang mama lu udah tauu semuanya!"

aku ingat-ingat lagi momen lama aku menangis karena kenyataan tentang Ahfa dengan Alia saat aku menggosok baju, aku benar-benar terkejut dengan kedatangan ibuku yang langsung menanyakan kenapa aku menangis, namun aku benar-benar tidak bisa menjawab, hingga ibuku mengira aku sedang patah hati, namun yang dikatakannya itu benar, entah dia tahu darimana

lalu momen saat, mataku diperban, dia memarahi ku karena mungkin dia tahu jika aku sering menangis hingga mataku menjadi buruk sekali keadaannya, setiap hari.. hanya karena diaa, itulah letak ketololan ku, aku bahkan sampai ilfil sendiri, aku kok bisa gituu yaa? perasaan dulu engga, segitunya banget! tolol emang Nina..

Senandika जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें