~♥~ Pertemuan

4.2K 260 2
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Hari minggu tiba, seperti yang dikatakan Ridwan bahwa hari ini dirinya, Eggi dan Kia akan berkunjung ke rumah Ibunya Kia. Sekarang mereka tengah berada di mobil menuju tempat tujuan. Kia yang duduk di belakang masih terkejut dengan Ridwan yang mau berkunjung ke rumahnya, tapi untungnya Kia sudah memberitahu ibunya tentang kunjungan mereka ke sana.

"Kia lihat sawahnya luas banget," kata Eggi yang duduk di depan seraya menunjuk ke luar jendela.

Kia melihat ke arah jendela. "Iyah luas," ujar Kia.

Kia masih menatap persawahan yang luas itu, jika mereka sudah melewati persawahan ini itu tandanya mereka sebentar lagi akan sampai di tempat tujuan. 

Ridwan memberhentikan mobilnya di depan rumah Kia, setelah menempuh waktu yang cukup lama untuk perjalanan sampai ke sini. Mereka bertiga sudah turun dari mobil.

"Itu rumah saya Om," kata Kia seraya menunjuk rumah yang ada di hadapannya.

Ridwan mengangguk-angguk setelah mendengar perkataan Kia. Mereka bertiga mulai melangkah mendekat ke arah rumah tersebut. Kia mengetuk pintu rumahnya dan tak kunjung lama ibunya Kia membukakan pintu.

"Wah udah datang, mari mari masuk," ajak ibunya dengan wajah yang terlihat gembira.

Ibunya Kia melihat ke arah Ridwan seketika raut wajahnya yang terlihat gembira jadi memasang mimik wajah terkejut seperti melihat hal yang tidak diinginkannya.

"Linda?" ujar Ridwan saat melihat wajah wanita paruh baya di hadapannya.

Kia melihat ke arah Ridwan dan juga Ibunya. "Oh Mamah sama Om sudah saling kenal?" tanya Kia.

"Kia ikut Mamah ke kamar sebentar, kalian berdua duduk saja dulu." Setelah mengatakannya Linda pergi duluan masuk ke dalam.

"Eh Mah!!" teriak Kia, "mm Om sama Eggi duduk dulu aja di sini."

Ridwan dan Eggi mengikuti perintah kita untuk duduk di kursi ruang tamu, sementara Kia menyusul ibunya yang berada di kamar.

"Mah sebenarnya ada apa?" tanya Kia kepada ibunya.

"Mamah gak mau ketemu sama laki-laki itu suruh dia pergi," kata Linda dengan tidak menatap wajah putrinya itu.

"Tapi kenapa? Om Ridwan baru saja sampai, padahal dulu katanya Mamah pengen ketemu majikan aku."

"Kalau dari awal Mamah tau orang yang membantu Mamah adalah dia, lebih baik Mamah tidak menerima bantuannya."

"Dan Mamah mau terus terbaring di rumah sakit? jangan kek gitu lah Mah, kasih tau aku ada apa?" Kia masih berusaha membujuk ibunya untuk menceritakan apa yang terjadi.

"Ibu mohon Kia tolong suruh dia pergi Mamah mohon," ucap Linda yang terdengar putus asa.

Kia menghembuskan nafasnya. "Baiklah Mah Kia akan coba, tapi Mamah harus janji untuk menceritakan semuanya." Kia mendapat anggukan dari ibunya setelah mengatakan itu.

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Where stories live. Discover now