[79] jaerose : diam-diam

Start from the beginning
                                    

Gadis yang masih duduk di kelas 11 itu pun menutup pintu ruang rapat dan hendak melangkah pulang tetapi ia teringat jika ada hal administrasi yang perlu ia diskusikan dengan Roseanne. Prima pun membuka tasnya dan mencari iPad nya kemudian ia kembali berjalan menuju ruang rapat.

Prima pun membuka pintu ruang rapat OSIS, tetapi betapa terkejutnya dia saat ia mendapati sebuah pemandangan yang tidak ia duga.

Saat ini Prima dapat melihat sosok Roseanne si wakil ketua OSIS yang tegas sedang menangis di dalam pelukan Jeffian, sang ketua OSIS.

'HEH??? KOK MEREKA PELUKAN???'

Prima pun buru-buru menutup pintu itu secara perlahan, berharap bahwa kedua manusia itu tidak menyadari interupsi kecil darinya itu.

Prima pun segera berjalan menjauh dengan cepat, menutup mulutnya dengan telapak tangan untuk meredam suaranya, "anjir, anjir, anjir, omongan Haikal kalau kak Jeffian sama kak Roseanne ada sesuatu benar banget anjir."

'GILAAA, GUE JADI DEG-DEG AN GEGARA MEREKA!'

 ♒♒♒

Jeffian melepas pelukannya saat merasakan Roseanne mulai menarik diri.

"Sudah selesai nangisnya, sayang?" tanya Jeffian sembari menatap wajah Roseanne.

Roseanne yang masih sedikit menundukkan wajahnya kini sibuk mengelap air matanya dan tampak berusaha untuk menenangkan diri.

Jeffian tersenyum kemudian ia menyapu rambut Roseanne ke belakang pundak gadis itu dan mengangkat wajah Roseanne yang kini hidung dan matanya memerah karena menangis.

"Sudah lega?" tanya Jeffian.

Roseanne menggeleng pelan.

"Mau cerita?" tanya Jeffian lagi.

Roseanne pun menganggukkan kepalanya.

Jeffian pun menyeka sisa air mata gadis itu yang masih sempat menetes sebelum akhirnya meraih tas Roseanne untuk ia bawa.

"Oke, mau cerita di rumah kamu, rumah aku atau di tempat karaoke?" tanya Jeffian.

"Kok tempat karaoke sih? Apa kata guru-guru kalau kita ketahuan berduaan ke tempat karaoke?" balas Roseanne yang membuat Jeffian terkekeh pelan.

"Siapa tahu karena kesal banget sama June kamu mau ngeluapin emosi kamu sambil nyanyi?"

Roseanne berdecak sebal sembari mendorong Jeffian pelan, "kamu jangan usil, aku mau cerita di rumah kamu aja, soalnya papa mama aku lagi gak ada di rumah, Jeff."

"Oke, siap tuan putri, kita berangkat sekarang?" tanya Jeffian.

Roseanne mengangguk kemudian meraih tasnya yang kini sedang di bawa Jeffian, "jangan bawain tas aku, nanti hubungan kita ketahuan."

"Oh iya," gumam Jeffian kemudian kembali menyerahkan tas Roseanne pada sang empu.

But well, Roseanne, hubungan kalian memang sudah ketahuan.

♒♒♒

Jeffian sudah berganti pakaian dengan memakai pakaian rumah, sementara Roseanne mengenakan kaos Jeffian tetapi tetap memakai rok abu-abu sekolahnya.

"Jadi ... kenapa? Tadi Prima bilang apa sama kamu?" tanya Jeffian.

Roseanne meraih bantal sofa dan meletakkannya di pangkuannya, "June ... dia berulah lagi."

Mendengar nama June disebut membuat Jeffian terdiam sejenak tetapi kemudian mengangguk, Roseanne pun memilih untuk menyelesaikan ceritanya terlebih dulu.

Little CupcakesWhere stories live. Discover now