[79] jaerose : diam-diam

Start from the beginning
                                    

Mendengar sang ketua bertanya demikian membuat June selaku ketua pelaksana Summer Festival melirik Jeffian dengan pandangan yang tidak cukup ramah.

"Nope, kita cuma lagi di fase lelah aja," balas June dengan ekspresi dingin.

Jeffian melepas kacamatanya dan menatap June yang duduk tidak jauh dari dirinya, "acara belum berjalan dan kalian sudah lelah?"

June mendenguskan nafasnya, jelas sekali ia tampak terprovokasi dengan hal yang Jeffian tanyakan. Namun pemuda itu tahu bahwa pertanyaan Jeffian adalah pertanyaan yang wajar saja untuk ditanyakan.

"Gue rasa Roseanne sudah hebat banget dalam setiap pengambilan keputusan persiapan Summer Festival yang tugas dan tanggung jawabnya sudah gue delegasikan ke dia," ucap Jeffian yang kemudian menyimpan satu tangan ke dalam saku celana abu-abunya.

"Dan itu termasuk usulan perbaikan pembagian pekerjaan yang June ajukan ke dia, Roseanne merevisi beberapa hal agar tim panitia tidak overworked, termasuk memberi kalian waktu luang di mana weekend dan malam hari tidak boleh sama sekali diadakan rapat," sambung Jeffian.

Sang ketua OSIS itu memberi jeda untuk diam sejenak dan menatap satu per satu anggota rapat dengan ekspresi serius, hilang sudah senyuman di wajah Jeffian. Pemuda itu lalu memakai kembali kacamatanya dan turut menyimpan tangan kanannya ke dalam saku celananya.

"Jadi, ada yang bisa jawab hal apa yang buat kalian sudah kehilangan excitement? Gue gak terima jawaban lelah," tanya Jeffian dengan senyum yang kini kembali muncul menghiasi wajahnya.

Kejadian yang sama kembali berulang, suasana di ruang rapat itu hening, tidak ada yang dapat menjawab pertanyaan Jeffian. Pemuda itu menghela nafas dan mengangkat bahunya kemudian ia berbalik badan dan mengisyaratkan pada Roseanne untuk menutup rapat pada sore hari ini.

"Oke, rapat agenda review persiapan Summer Festival kita akhiri, semua dipersilahkan meninggalkan ruangan, selamat sore."

Lagi dan lagi, tanpa menjawab salam dari Roseanne para anggota itu segera meringkas barang bawaan mereka dan beranjak keluar. June menjadi pihak pertama yang pergi dari ruangan itu.

Jeffian yang kini duduk di kursi ketua melirik Roseanne yang dengan lemas meringkas barang-barangnya, tetapi buru-buru ia kembali mengalihkan fokus ke buku catatannya.

Dari seluruh 12 peserta rapat, salah satu anggota rapat bernama Prima, sekretaris II untuk event Summer Festival, mendekati Roseanne saat hampir seluruh peserta meninggalkan ruangan.

"Kak Roseanne," panggil Prima.

"Iya, kenapa Prima?" tanya Roseanne.

Prima dengan takut-takut melirik Jeffian yang kini memperhatikan mereka berdua sebelum ia kembali menatap Roseanne dan berbisik.

"Kita tuh sebenarnya bukannya gak excited sama Summer Fest, tapi ... kak June ngancam kita buat diam, Kak," bisik Prima agar informasi yang ia sampaikan hanya dapat diketahui oleh Roseanne.

"Hm? Kenapa dia ngancam kalian?"

"Kak June ... dia gak diterima untuk diperintah sama Kakak karena Kak Jeffian mendelegasikan event ini ke kakak, apalagi dulu kakak saingan dia waktu pemilihan OSIS," jelas Prima.

Ekspresi Roseanne mengeras, bukannya takut gadis itu justru malah semakin kesal setelah mengetahui fakta dibalik tingkah June yang cukup kekanakan ini.

"T-tapi kita sebenarnya excited kok, Kak, gue yang berani jamin," ucap Prima.

Roseanne menatap Prima kemudian mengangguk. Prima pun lalu berpamitan untuk turut keluar dari ruang rapat agar June tidak curiga pada dirinya sebagai pihak yang telah membocorkan kelakuannya pada Roseanne.

Little CupcakesWhere stories live. Discover now