KH P.9

2.5K 259 14
                                    

"Time, ikut keruanganku", perintah Kim sambil menekan pelipisnya.

Kim jalan terlebih dahulu diikuti oleh Time. Namun sebelum Time masuk ke dalam ruangan, Arm menahan tangannya..

"Bagaimana bisa?", tanyanya penasaran.

"Aku tidak tahu. Sepertinya ada macan di balik kelinci", jawabnya.

"Kenapa jadi seperti ini. Kenapa harus Tuan Chay?", tanya Big.

"Aku tidak mengerti", jawab Time.

"Baiklah. Aku akan mencoba menghubungin Nong Gulf. Aku yakin Tuan Chay pasti bisa kita temukan. Aku, Big dan Pol akan berangkat sekarang. Kau masuklah kedalam", jelas Arm.

Akhirnya Pol, Big dan Arm memutuskan untuk menghubungi Gulf, agen FBI Kim, dan Time masuk kedalam ruangan untuk menghadap Tuan mudanya. Time melihat tuan mudanya sedang menerima panggilan telepon dari seseorang. Time memutuskan untuk tetap diam, sambil menunggu panggilan tersebut selesai.

Beberapa menit menelpon, Kim menutup teleponnya. Dia berdiam diri sebentar, lalu mengela napas kasar.

"Arghh!! Bajingan!!", Kim teriak dengan kencang.

Kim mengeluarkan amarahnya saat ini. Entah apa yang membuatnya kacau. Tidak ada yang tahu. Time sangat kaget ketika Tuannya tiba -tiba berteriak seperti itu. Dia ingin mendekati Tuannya dan menanyakan apa yang terjadi, namun dengan cepat Time mengurungkan niatnya. Dan memutuskan untuk tetap berdiri.

Beberapa menit setelah itu, Kim terdiam sambil menundukkan kepalanya sebentar sambil memasukkan benda pipih itu ke dalam kantong celananya.

Kim berbalik badan dan menemukan Time disana sedang berdiri. Dia melihat di sudut bibirnya, darah segar masih keluar. Namun Kim tidak memperdulikan itu. Dia hanya merasakan kepuasan menyakiti Time karena dia tidak menjaga dan telah lalai menjaga isterinya.

Kim menuju meja kerjanya, membuka laci dan mengambil satu pistol kecil. Kemudian di menutup laci itu dan membawa jas yang sedari tadi tidak dia gunakan. Dia mendekat kearah Time. Time yang ditatap langsung menatap balik Tuannya.

Mata mereka berdua beradu di sana. Tiba-tiba..

Bugh.

Bugh.

Bugh.

Tiga pukulan melayang di wajah Time. Time tahu, tuannya akan melakukan hal seperti ini. Bahkan ini sangat ringan baginya. Namun tetap saja, pukulan lelaki juga memiliki rasa sakit. Time terjatuh dan mukanya sudah babak belur dengan darah yang masih keluar hingga menutupi barisan giginya. Dia tidak berani menghapus darah itu, dia langsung menelannya dan langsung berdiri.

Kim berbalik dan beranjak meninggalkan Time, berjalan menuju lift yang ada di dalam ruangannya. Namun, sebelum memencet tombol itu...

"Time. Pergi kerumah orang tua Chay. Pantau mereka dari jauh. Jangan sampai hal lain terjadi disana. Jika sampai kau lengah lagi, kau akan mati!", ucap Kim tanpa menatap Time dan langsung masuk ke dalam lift.

Sebelum pintu lift tertutup..

"Baik Tuan. Terima kasih", ucap Time sambil menundukan tubuhnya tanda hormat.

Time sangat bersyukur, karena di tengah kesalahannya, Tuannya masih mempercayainya untuk tetap membantu. Keberuntungan masih berpihak padanya. Kini Time keluar dari ruangan Kim, dan mendapati Big sedang merapihkan berkas.

"Shhh, Big. Kau tidak ikut Pol dan Arm?", tanyanya sambil memijat pelan bagian pipinya.

"Huh Tidak. Aku baru ingat kalau hari ini masih ada rapat internal. Padahal aku khawatir sekali dengan Tuan Chay. Tapi aku harus menyelesaikan pekerjaanku", dengus Big.

KIND HUSBAND [[JEFFBARCODE]]Where stories live. Discover now