KH P.8

2.5K 252 10
                                    

Kim tiba di kantor. Setibanya, seperti biasa di disambut dengan hormat dengan para pekerjanya. Attitude merupakan hal yang paling dijunjung oleh Kim. Dia sangat menghargai itu.

Kim masuk kedalam lift, dan tiba di ruangannya. Big, sekertaris Kim segera masuk untuk memberikan jadwal pertemuan dengan klien. Big masih sangat muda dan tampan. Big dipilih oleh Kim karena sifatnya yang ulet dan telaten, tidak hanya itu, dia juga pandai bernegosiasi, dengan bakat dan tubuhnya tentunya. Tapi sayangnya dia menyukai laki-laki. Dia tidak straight. Namun itu tidak menjadi permasalahan Kim.

"Big, bagaimana jadwal saya hari ini?", tanya Kim sambil duduk dibangku kebesarannya dengan kaki kanan yang di tumpu di kaki kirinya.

"Hari ini anda hanya bertemu dengan arsitek untuk resort ayah anda Tuan Kim, dan ada beberapa berkas desain yang harus anda periksa sekaligus tanda tangani", jelas Big.

Kim hanya terdiam, menatap lurus kearah depan, tidak mendengarkan ucapan Big...

"Tuan? Tuan Kim?", panggil Big.

Namun Kim tidak sadar juga.

"Tuan Kim?", panggil Big sekali lagi. Kini posisinya sudah berdiri di depan Kim.

Pandangan Kim membuyar seketika dengan pangggilan Big dan menatap ke arah Big.

"Baiklah. Kau boleh keluar", singkat Kim.

Setelah malam panas itu, Kim merasa ada yang berbeda. Dia merasa sangat tenang dan senang, sekaligus tidak mengerti apa yang sedang dia rasakan. Saat ini dia hanya memikirkanku, memikirkan diriku. Entah mengapa tiba-tiba dia memikirkan diriku. Sebenarnya hatinya saat ini biasa saja, namun seketika dia merasakan ketidaktenangan. Dengan cepat Kim singkirkan pikiran itu, dan segera beranjak menuju ruang rapat.

_ _ _ _ _

Siang harinya, keadaan di mansion sedang dalam tidak baik-baik saja. Semua orang sibuk mencariku, ke kamar utama, ruang tamu, kamar mandi, ruangan lain, loteng pun tidak luput dalam pencaharian. Time saat ini kalut. Dia tidak menyangka bahwa aku akan pergi diam-diam dari mansion. Yang dia tau, aku tidak mungkin melakukan hal senekat itu, meskipun aku tersiksa oleh keadaan.

"Tuan Time, bisa ikut saya sebentar?", ucap seorang pelayan lain-laki dengan berlari tergesa-gesa.

Time dengan cepat mengikuti pria itu. Tidak begitu lama, sampailah dan masuklah mereka keruangan CCTV utama milik Kim. Pria itu menekan mousenya, tak tentu arah, hingga apa yang dia lihat benar-benar dapat dipertanggung jawabkan. Time yang melihat itu hanya dapat mendengus kesal sambil memijit pelipisnya.

"Maaf tuan, sepertinya semua CCTV sudah dimatikan sebelum kejadian. Hanya ada video ini yang kita miliki", ucap pria itu.

Time menghela napas panjang.

"Aku mengerti. Aku juga tahu siapa yang sudah mengakses code CCTV mansion ini. Tidak apa-apa. Bukti ini juga sudah bisa membantu kita", jelas Time.

"Saya minta maaf tuan", ucap pria itu.

"Tidak apa-apa. Aku akan memberitahu Tuan Kim. Ini juga salahku", jawab Time.

_ _ _ _ _

Ditempat lain. Kim sudah menyelesaikan rapatnya dengan beberapa klient arsiteknya. Setelah rapat, Kim harus pergi bersama klient tersebut untuk makan siang bersama. Tidak lupa Pol, Arm dan Big ikut dalam pertemuan makan siang tersebut.

Tidak beberapa lama dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai di restoran dengan nuansa Jepang. Berbagai makanan pembuka, utama dan penutup disajikan di satu meja yang besar. Kim selalu sengaja memesan makanan tersebut untuk menghargai klient.

KIND HUSBAND [[JEFFBARCODE]]Where stories live. Discover now