~ Piknik ~

23 31 25
                                    

Studythur serta camping, acara kelulusan sekolah telah berakhir. Selama hari itu kami nikmati dengan bersenang-senang. Dan mungkin hari-hari itu akan menjadi hari yang tak terlupakan bagi kami semua. hari terakhir berkumpul bersama teman-teman masa SMA dan kami sekarang sudah benar-benar akan berpisah demi melanjutkan masa depan.

Dan sekarang saatnya aku memikirkan masa depanku. Memikirkan tentang kehidupan ku selanjutnya. Aku sudah dewasa aku harus bisa mengambil keputusan sendiri tentang hidup ku dan tidak bergantung pada orang lain.

Disisi lain aku bahagia saat ini aku sudah lulus SMA. Namun aku juga merasa sedih jika harus berpisah dengan para sahabat-sahabat ku.

Dan Aku masih belum bisa berpisah dari Kaira. Berpisah darinya begitu berat bagiku. Aku telah bertahun-tahun bersamanya dan belum rela jika kami akan berpisah.

Hari ini Aku, Kaira, Keano serta Revina, Merencanakan Piknik kecil-kecilan di taman yang tak jauh dari Kompleks Perumahan kami.

Tidak ada kata lelah untuk menikmati kebersamaan bersama para sahabat-sahabat.

Karena ini sangat menyenangkan. Momen-momen seperti ini belum tentu akan bisa kembali diputar lagi.

Kali ini kami berempat berkumpul didepan halaman rumahku. Aku dan Keano tidak membawa apapun. Karena Kaira dan Revina-lah yang sibuk menyiapkan barang yang dibawa untuk piknik kali ini.

Kedua gadis itulah yang paling repot, aku dan Keano hanya diam seraya membantu jika di butuhkan saja.

Entah apa yang dilakukan dua gadis itu. Mereka membelakangi kami berdua lama sekali. Kami tidak boleh mendekat, katanya jika kami mendekat, kami hanya menganggu mereka. Maka dari itu lebih baik aku serta keano diam saja.

"Apakah kalian sudah siap?" Tanyaku menatap dua gadis itu yang sedang sibuk sendiri.

Mereka berdua menoleh bersamaan ke arahku. "sabar, tunggulah sebentar lagi". Jawab Kaira.

Aku dan Keano hanya bisa menghela napas kami. Kami berdua sudah lama Menunggu dua gadis itu sedaritadi.

"Ayolah kita berangkat, kalian ini sedang apa? Lama sekali" ucap Keano.

"Iya-iya kalian tidak bisa bersabar ya" balas Revina.

Mereka berdua memutar badannya menghadap kami berdua. Aku dan Keano menatap dua gadis itu dengan heran. Mereka membawa barang bawaan sebanyak itu untuk piknik kecil-kecilan seperti ini. Aku tidak habis pikir.

Dua keranjang mereka bawa dan itu isinya penuh semua.

"Kalian membawa apa saja?" Tanyaku heran.

Kaira melihat keranjang yang dibawanya sejenak lalu menatapku, "Makanan lah. Apa lagi?"

Aku dan Keano menghembuskan nafas pasrah. Okelah terserah dua gadis itu saja ingin berbuat apa. Kami laki-laki mengalah.

"Baiklah ayo kita berangkat saja" ucapku.

Aku tidak ingin mengulur waktu, aku hanya ingin mempercepat saja tidak ingin memperpanjang masalah ini.

"Tunggu" cegah Kaira.

Baru saja mulai berjalan kami sudah berhenti sekarang.

"Apalagi?" Aku bertanya pada Kaira.

Namun yang aku terima bukan jawaban, malah keranjang piknik yang kaira berikan padaku. Revina juga memberikan keranjang yang dia bawa ke keano.

"Bawa ini ya Kartik. Itu sangat berat" ujarnya.

Aku dengan wajah cengo menatapnya, lalu menatap keranjang yang kaira berikan padaku. "Kalian kan yang inisiatif untuk membawa semua barang ini. Kenapa tidak kalian yang membawanya?".

KARTIK |Tentang kita| [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang