~ Hari yang ditunggu ~

40 35 13
                                    

Rembulan malam digantikan oleh mentari pagi. Pagi hari telah tiba, hari ini aku bangun lebih awal, Untuk mengecek kembali barang-barang yang akan aku bawa untuk studythur, aku pastikan tidak ada yang ketinggalan.

Aku duduk dan senyum-senyum sendiri memikirkan hal apa saja yang akan dilakukan, di tempat yang akan kami kunjungi nanti. Rasanya sudah tidak sabar melakukan itu semua, namun lebih tidak Sabar lagi untuk bertemu Kaira kembali nanti.

Hari ini dan berapa hari kedepan Akan sangat menyenangkan bagi kami bertiga.

Pintu kamarku terbuka, disana ada Bunda yang berdiri untuk memanggilku sarapan bersama.

"Kartik, ayo turun kita sarapan dulu" suruh Bunda, yang sedang menatapku.

Aku mengangguk, "baik bunda"

Setelah itu bunda turun kebawah, setelah aku mengambil ransel yang berisi barang-barangku, aku ikut turun ke lantai bawah menyusul bunda, dan juga bergabung bersama dengan yang lainnya di meja Makan.

Aku menaruh Ranselku di Ruang tamu, lalu pergi ke Meja makan, dan sarapan bersama.

"Kau sudah siap Pergi?" Tanya Ayah padaku, Setelah kami sudah selesai menyantap makanan kami.

Aku mengangguk, "iya yah".

"Ya sudah ayo berangkat" ujar ayah.

"Iya, Yah" Setelah itu Beliau berjalan menuju garasi untuk mengambil mobil.

Aku serta bunda dan yang lain keluar rumah bersama.

"Bun Kartik Pergi dulu ya" pamitku pada Bunda Seraya menatapnya.

Bunda mengangguk, "iya sayang, Hati-hati ya, Disana jaga sikap, nurut, dan Jangan Nakal" ucap Bunda penuh perintah dan perhatian.

Aku tersenyum dan mengangguk, "Siap Bunda".

"Hati-hati ya kar disana, Jangan rindu dengan kakak mu yang cantik ini" ucap Fanya dengan percaya dirinya.

Aku hanya menatap Fanya dengan malas, "Aku gak akan merindukanmu" Ujarku.

"Jahat sekali Kau!" Ucap Fanya dengan kesal.

Aku hanya terkekeh melihatnya.

"Kak, belikan aku oleh-oleh. Oke" ucap Riko.

Aku menatapnya dan mengangguk lalu mengelus-elus lembut rambutnya, "Oke, tapi kau harus bantu aku" ucapku, memberikan kode pada Riko agar mendekat ke arahku.

"Bantu apa?" Tanyanya.

"Kau harus jaga Bunda dan kak Fanya, saat aku tidak ada disini. Oke" ucapku berbisik pada Riko.

"Oke siap" balasnya sambil mengangguk semangat.

"Dan jahilin kak Fanya ya, saat aku tidak ada, siapa tau dia nanti merindukanku, jadi kau harus menggantikannya" Kataku dengan sedikit suara keras agar bisa di dengar oleh Fanya, aku ingin sedikit Menggodanya sebelum pergi.

Fanya menatapku dengan tatapan kesal, "Yang ada kau yang merindukan ku"

"Aku tidak akan merindukanmu"

"Sudah-sudah, Kartik inget ya kata bunda tadi"

"Iya Bunda", setelah aku menjawab perkataan Bunda, Mobil Ayahku sudah ada didepan kami semua.

"Kartik ayo buruan masuk mobil" suruh ayah yang sudah berada didalam mobil.

"Iya Ayah" jawabku.

Aku menatap bunda dan yang lainnya, "Kartik berangkat dulu ya"

Mereka semua mengangguk-anggukkan kepalanya, "iya hati-hati ya, jangan lupa jaga kesehatan" ujar bunda.

"Oke Bunda" setelah menjawab Bunda, aku berjalan menuju ke arah mobil.

KARTIK |Tentang kita| [End]Onde histórias criam vida. Descubra agora