Sloane sendiri masih terdiam...

Ia mendengarkan suara-suara yang membuatnya sakit, sangat sakit.

" Dasar pembawa sial!".

" Wanita murahan!".

" Pembunuh seperti mu, ingin bahagia? Yang benar saja!".

" Pergilah dasar wanita rendahan!".

" Kau tak diinginkan, kelahiran mu membawa petaka bagi semua orang, apa kau tahu itu?".

" Kau harus nya bersyukur bahwa aku telah memungut mu! Jadi kau harus menuruti semua perintah kami!".

" Aku tidak mencintai nya, hanya memanfaatkan nya saja.".

Dan masih banyak lagi suara-suara yang ada di pikirannya.

Sloane, gadis itu berjalan mundur tak tentu arah.

Ia mulai memegang kepalanya dan memukulnya agar suara itu menghilang.

Bahkan ia tak bisa mendengar suara sistem yang terus memanggilnya.

Tidak hanya sistem bahkan semua pelayan pribadi nya dan keluarga nya mencoba memanggil namanya.

Tapi gadis itu tak mengindahkan, ia masih saja memukul kepala nya.

Dengan diam tanpa suara, hanya menggigit bibir mungil nya sampai mengeluarkan darah.

Mathew yang melihat itu, lantas langsung mendekati Putrinya dan memeluknya.

Ia takut sangat takut, ia tidak mau lagi kehilangan sang putri kecilnya.

Ia memberikan kata-kata penuh ketenangan kepada sang putri.

Hingga Garvi datang menghampiri ayah dan adik perempuannya.

Ia lantas langsung memukul titik lemah Sloane yang membuat gadis itu kehilangan kesadarannya.

Setelah melakukan itu, Mathew segera membawa putrinya ke dalam.

Zuri segera memberikan obat yang biasanya digunakan pada saat Nona nya mengalami hal ini.

Ia dibantu oleh Cora dan juga Sky.

Mathew dan kelima putra nya yang melihat itu sangat ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Ia ingin bertanya pada salah satu pelayan pribadi putrinya itu tapi suara dari arah pintu menghentikan nya.

Tap
Tap
Tap

" Kenapa kambuh lagi?". Tanya Kin.

Ya, sebenarnya Kin akan pergi lagi tapi salah satu pelayan Sloane yaitu Zero datang ke rumahnya.

Ingin bertanya, tapi melihat ekspresi tidak benar dari Zero, Kin hanya diam dan mengikuti nya.

.......

" Dokter Kin?". Gumam Arthur pelan.

Kin mendengar perkataan pelan dari sang Tuan Muda Sulung itu tapi ia hanya diam.

" Biarkan Nona Muda beristirahat terlebih dahulu dan jangan memberikan tekanan pada nya."

Setelah itu mereka meninggalkan Sloane seorang diri.

" Nona..."

" Entah kenapa, akhir-akhir ini aku sulit mengendalikan diriku. Apakah mungkin aku sudah gila Kecil?".

" Tidak Nona, itu hanya ingatkan dari pemilik asli."

" Jika begitu, kenapa ia tidak kembali saja, mengambil tubuhnya kembali? Aku lelah Kecil, aku sudah lelah...".

" Nona..."

" Suatu hari nanti, aku ingin duduk di padang rumput dengan menikmati secangkir teh dan kue kering. Aku juga ingin menikmati setiap hembusan angin dan aroma pepohonan yang begitu asri."

" Apakah menurutmu itu mungkin?".

" Pasti Nona, saya pastikan jika hal itu akan menjadi kenyataan...saya akan melakukan apapun demi kebahagiaan anda, Nona meski saya harus menghilang."

" Apa anda ingin kembali sekarang Nona?".

" Nanti, aku masih ingin menikmati kedamaian ini."

Sloane ingin menikmati momen ini, meski hanya sebentar tapi itu sudah lebih cukup untuknya.

.......

" Jadi, bagaimana kondisi putri saya saat ini?".

Kin menatap mereka satu per satu.

Ia tidak tahu kenapa mereka yang lada awalnya acuh menjadi perduli.

Tapi sekali lagi ia tidak berhak ikut campur.

Ia tak beda jauh dengan mereka yang ikut andil dalam menyakiti kesayangannya.

" Nona Sulung hanya mengalami sebuah kepanikan dan juga trauma psikis, Jendral."

" Mengingat selama ini banyak yang telah dilalui oleh Nona Sulung, di tambah rumor yang tersebar akhir-akhir ini."

" Saya hanya menyarankan untuk keluarga agar tidak menekan Nona Sulung. Jangan membebaninya dengan perkataan atau pun lainnya."

Terlahir Kembali Dan Semuanya Telah BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang