Dug

Aaaakh!

Greb

Lengannya tiba tiba ditarik kuat oleh sebuah tangan. Membuatnya limbung dan berakhir dalam pelukan seorang pria.

"Raline! Apa yang kamu lakukan?! Aku mencarimu kemana-mana!"

Wanita itu tak menjawab, ia sibuk mengatur napasnya sembari mencari-cari jejak pencopet. Ck! Raline kehilangannya!

"JAWAB AKU!"

Ranu yang akhirnya menemukan wanitanya tersebut setelah hampir gila berlari kesana kemari mulai geram. Ia mencengkram erat kedua bahu Raline.

"Seseorang mencuri tasku. Aku harus mendapatkannya kembali, Ranu," terang Raline dengan tergesa-gesa.

Jemari Ranu semakin mempererat cengkramannya saat wanita berbanjir peluh itu mencoba melepaskan diri.

"Lupakan tas itu. Ini sudah hampir petang, kita harus segera kembali."

Raline meronta-ronta, "Ranu, please lepas. Karenamu aku jadi kehilangan pencuri itu. Aku tidak akan kembali sebelum-HEY STOP THERE."

Raline menyentak tangannya kasar hingga cengkraman Ranu terlepas. Dia kembali melesat setelah melihat pencuri tadi muncul dari sebuah gang kecil membawa tasnya.

"Raline! isshh wanita itu benar-benar."

Yah, wanita yang dimaksud pria itu tidak memberikannya pilihan lain selain berlari menyusulnya. Ranu cukup keteteran mengejar Sang Istri yang begitu lincah menyelip diantara pejalan kaki.

Sementara yang dikejar tak peduli. Raline melaju kencang bak kuda balap. Pikirannya hanya tertuju pada foto masa kecil bersama kedua orang tuanya yang ada dalam tas itu. Sesekali Raline hampir menubruk orang lagi tapi kini ia lebih berhati-hati. Raline terlahir dengan tubuh elastis dan jiwa pantang menyerah. Apapun yang terjadi, Raline akan mendapatkan miliknya kembali.

Raline tersenyum sinis sembari mengatur napas. Di depan adalah jalan buntu. Kini pencopet itu tak bisa lari kemana-mana lagi.

"Enough, kid. Give it back!" Tangan Raline menyadongkan tangannya.

"Les gars sortez ! J'ai amené une belle fille pour toi !" [Keluarlah kawan, aku membawa wanita cantik untuk kalian]

Raline mengernyit, tak mengerti apa terjemahan kalimat anak lelaki itu. Yang pasti, dari nada dan sorot mata yang dapat dilihat, kalimatnya tidak bermakna baik.Benar saja. Beberapa orang lelaki usia remaja akhir mendadak muncul dari balik tiang besar.

"Bon travail, Marvelo!" [Kerja bagus, Marvelo]

Raline meneguk ludahnya. Walau tak paham apa artinya, dia tahu betul mata mereka telah menggelap nafsu. Raline melangkah mundur.

"I- I just want my bag, please. I'll afford you a lot of money but give my bag back and let me go." ucap Raline, mencoba bernegosiasi.

"And how do we trust you?" salah satu remaja memicing.

"Listen, kid. I have no more time left. My husband is about getting here. If he arrives you are all done."

Remaja itu malah terbahak-bahak. Membuat Raline mendesah pasrah.

"Il doit mentir ! Comment est-ce possible- "

BUGH

If Something Happens I Love You: THE UNFORGIVABLE MISTAKEМесто, где живут истории. Откройте их для себя