DAMIAN GILA

905 30 3
                                    

Anindya tengah berbahagia merayakan kemarin Kinan. Sedangkan tanpa dirinya sadari bahwa Damian tengah menggila saat membuat Anggela tewas ditangannya.

Damian tampak puas karena berhasil melenyapkan Anggela dengan kedua tangannya sendiri. Dan dengan nafas yang memburu Damian segera pergi meninggalkan tempat kotor tersebut dengan jasad Anggela yang sudah tidak bernafas. Damian ingin segera pulang, membuktikan bahwa perkataan Anggela tadi adalah salah. Kinan pasti baik-baik saja. Damian yakin dan percaya itu.

Teriakan, jeritan, dan emosi yang meluap tengah dirasakan Damian saat ini.

Kinan menghilang, dan dimana keberadaannya sama sekali tidak berhasil pria itu temukan.

Kemana dia pergi adalah pertanyaan yang terus saja terlintas di benaknya. Kinan tidak mungkin bisa pergi jika tidak ada yang membawanya. Dan untuk siapa orang itu Damian sudah tahu jawabannya.

Damian mulai berjalan memasuki kamar ibunya. Kamar yang selalu banyak menyimpan rahasia miliknya.

Dengan tergesa-gesa pria itu membuka lemari pakaian milik orang tuanya itu. Dia mencari kotak, kotak yang sangat suka ia mainkan sejak kecil.

Disaat pria itu berhasil menemukannya, ia tersenyum bahagia. Kotak antik yang memiliki ukiran unik itu menjadi mainannya sejak dulu berhasil ia dapatkan. Dan untuk membuka kotak itu ia memerlukan kunci. Kunci yang telah lama ia simpan kini ia kembali lagi untuk menggunakannya.

Damian sudah sejak lama melupakan kebiasaannya itu namun sekarang ibunya lah yang membangkitkan kebiasaan itu kembali dan bukan dirinya. Ibunya yang ingin dia kembali seperti dulu dan itu bukanlah kehendak Damian tapi permintaan ibunyak yang ia ucapkan bukan melalui perkataan tapi perlakuannya. Dan untuk memenuhinya maka Damian akan dengan senang hati melaksanakannya.

Kotak itu telah berhasil terbuka dan Damian tentu saja tidak ragu untuk mengambil isinya. Isi di dalam kotak itu adalah haknya, miliknya dan juga mainannya.

Damian dan keluarganya bukanlah keluarga konglomerat biasa. Setiap keluarga kaya pasti mempunyai rahasia. Begitu pula dengan keluarganya.

Barang itu adalah berang turun temurun, barang yang hanya akan digunakan disaat keluarga itu merasa terhianati dan dipermalukan. Disaat mereka merasa seperti itu maka barang di dalam kotak itu pantas untuk dikeluarkan. Membalaskan rasa sakit hati dari si pemilik barang.

Wajah Damian bahagia, namun binar matanya menampilkan luka kesedihan. Ia tahu bahwa ia telah salah namun semua ini bukan kesalahannya tapi kesalahan ibunya. Ibunya yang berbuat tapi dia yang selalu merasakan sakitnya. Dan sekarang adalah waktunya pembalasan, pembalasan dendam yang sudah lama ia pendam.

Rumah besar dan megah itu seketika mengalami padam listrik yang mengejutkan. Nyonya rumah baru saja tiba dan listriknya langsung padam dan itu sungguh sangat mengejutkan.

Anindya keluar dari mobil mewahnya dengan dagu terangkat tinggi. Dia menatap rumah itu sejenak sebelum mengambil nafas panjang.

Anindya tahu bahwa saat ini ada seseorang yang menunggu kedatangannya. Namun, Anindya sama sekali tidak takut untuk menghadapinya.

Dengan perlahan ia mulai melangkahkan kakinya memasuki rumah. Suara ketukan kakinya mengiringi setiap langkah saat ia memasuki rumah.

Anindya tidak takut karena ini bukanlah kesalahannya. Akan tetapi ia juga tidak terlalu peduli. Ini adalah keputusannya dan tidak ada yang berhak untuk menentangnya termasuk Damian ataupun suaminya.

Keadaan rumah mewah itu masih gelap, sangat gelap seperti hati para penghuni rumah itu.

"Anggela, dimana kamu? Kenapa rumah bisa segelap ini?" Anindya berteriak memanggil Anggela yang tidak mungkin bisa datang karena sudah kehilangan nyawa oleh putranya sendiri. Anindya terus berjalan memasuki rumah semakin dalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Maniak Pelukan VS Cewek Gendut [ Tamat ] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang