siapa Daniel?

6.8K 617 27
                                    

Tbc.

Vote dan komentarnya jangan lupa!!

"Aku mencintaimu Damian!!"

"Apa kau serius Kinan?" tanya Damian yang langsung membanting pintu kamarnya, tanpa peduli dengan engsel pintu itu yang akan rusak akibat bantingannya yang cukup kuat.

Damian terlihat sangat bahagia saat ini, dari binar matanya saja dapat menunjukkan kondisi hati yang pria itu miliki. Memang benar kata orang bahwa mata sama sekali tidak dapat berbohong dan itu semua terjadi kepada Damian saat ini.

Kinan hanya diam, melihat ekspresi bahagia milik pria itu membuat lidahnya kelu untuk kembali melanjutkan ucapannya.

Apakah ia harus mengatakan yang sebenarnya? pikir Kinan bingung.

"Ya Mian, yang kau katakan itu benar. Aku memang mencintaimu, tapi....." jeda Kinan sesaat dan menatap Damian dengan penuh rasa bersalah karena ia yakin bahwa kalimat selajutnya yang keluar dari bibirnya dapat menghancurkan hati pria itu yang saat ini tengah dilanda rasa penuh bahagia.

"Tapi apa Kinan?" seru Damian yang tidak sabaran menunggu kelanjutan dari ucapan Kinan barusan. Ia sangat bahagia hingga dirinya tidak menyadari bahwa sebentar lagi hatinya akan hancur, hancur berkeping-keping.

"Aku menyukaimu sebagai sahabataku Damian, sebagai teman baikku. Bukankah kau tahu itu!!" sambung Kinan yang tanpa sadar mematahkan hati seseorang yang baru saja berdebar kencang.

Setelah mendengar penuturan jujur milik Kinan, Damian langsung terdiam. Dirinya sama sekali tidak bisa berkata apa-apa. Lidahnya kelu dan tenggorokannya serasa tercekat. Ulu hatinya terasa sangat sakit dan itu semua dikarenakan penuturan jujur milik Kinan yang hanya menganggapnya sebatas sahabat saja.

Apakah Damian boleh egois saat ini?

Mengapa rasanya sangat sakit?

Menapa Kinan begitu tega menghancurkan hatinya yang tengah berdebar sangat kencang karena bahagia mendengar kalimat "mencintai" milik wanita itu?

Semua pertanyaan tersebut kini mulai membayangi otak cerdas milik pria itu. Tubuhnya diam, namun matanya menatap dalam mata milik Kinan yang memancarkan ketulusan bukan kebohongan. Apakah dirinya boleh menangis saat ini?

"Damian, maafkan aku.....aku...."

"Jangan berbicara sepatah kata lagi Kinan, jika kalimat yang kau ucapkan hanya mampu menyakiti perasaanku." Jedanya menatap Kinan penuh akan kekecewaan.

"Apakah kau tidak menyayangiku Kinan?"

"Apakah kau tidak pernah merasakan kasih sayangku padamu?"

"Mengapa kau mengatakan cinta bila cinta yang kau ucapkan tidak sesuai dengan apa yang aku harapakan?" Damian berucap dengan putuas asa.

Dirinya tengah kecewa saat ini, dan ini semua baru pertama kali ia rasakan selama dirinya hidup. Semua itu karena satu wanita, wanita yang sama yang pernah memeluknya dengan penuh kasih sayang, wanita yang selalu menemaninya dan mendengar celotehannya yang sama sekali tidak masuk akal. Dan sekarang, apakah ia boleh menangisi takdirnya?

"Maafkan aku Damian!" pinta Kinan lirih menatap Damian yang menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maafmu tidak bisa menyembuhkan hatinya yang hancur Kinan" balas Damian memegang dadanya yang terasa sakit.

"Disini sakit Kinan, sangat sakit. Apakah kau tahu itu, Kinan?"

"Damian, maafkan aku. Aku hanya...aku tidak bermaksud seperti itu Damian. Tolong jangan salah paham" gumam Kinan lirih namum mampun membuat emosi Damian kembali menggebu-gebu.

Maniak Pelukan VS Cewek Gendut [ Tamat ] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang