Permintaan

11.2K 1K 9
                                    

Tbc.

Vote dan Komentarnya jangan lupa !!

Double up kalau bilang next wkwkw.

"Mian, kamu gak bosan meluk aku terus?" tanya Kinan lembut setelah Damian dan dirinya selesai makan.

"Enggak!" sahutnya cepat.

"Damian" panggil Kinan dengan lembut membuat pria yang tengah memeluknya itu mendongakkan kepalanya ke atas. "Kinan boleh minta sesuatu, tidak?"

"Minta apa?" tanya Damian santai, kemudian ia menenggelamkan wajahnya di dalam dekapan Kinan yang terasa hangat dan juga sangat nyaman.

"Kinan punya tiga permintaan sama kamu, tapi sebelum Kinan sebutin permintaan Kinan. Kinan mau kamu janji dulu, janji kalau kamu tidak akan menolak permintaan yang Kinan berikan. Apa kamu bisa?" sambung Kinan agar permintaan yang ia inginkan tidak dapat pria itu tolak.

Damian yang mendengar ucapan Kinan membuat perasaannya seketika cemas, ia yakin wanita di depannya ini pasti telah merencanakan sesuatu. Tapi ia belum bisa memastikan bahwa apa yang wanita itu inginkan dari dirinya.

"Gak mau, nanti kamu pergi lagi dari aku!" tolak Damian mentah-mentah dengan gaya anak kecil yang ia miliki, membuat Kinan merasa bingung harus melakukan apalagi agar pria di depannya ini mau menuruti apa yang ia inginkan.

"Damian!" panggil Kinan lembut. Namun yang di panggil enggan untuk menolehkan wajahnya.

"Enggak Kinan, Mian gak mau. Mian yakin pasti Kinan mau pergi lagi dari Mian dan Mian gak mau itu terjadi" papar pria itu dan mengeratkan pelukannya di tubuh Kinan.

"Aku lelah Mian, tidak bisakah kau berjanji menuruti ucapanku. Aku hanya punya tiga permintaan dan permintaan yang aku miliki tidak ada kaitannya dengan kepergianku darimu" bantah Kinan membuat Damian masih belum percaya.

"Kamu percayakan sama aku Mian, aku janji tidak akan pernah pergi dari mu" balas Kinan lembut. "Disaat kau tidak melukai fisikku" sambung Kinan dalam hati.

"Mian gak mau, tapi Mian bakal setuju jika permintaan Damian juga Kinan turuti" jawab pria itu kekeh membuat Kinan menatapnya bingung.

"Permintaan?" ulang Kinan yang mencoba memastikan apa yang barusan ia dengar.

"Iya, permintaan. Sama seperti Kinan yang punya tiga permintaan, Mian juga punya. Dan Mian akan menuruti semua permintaan Kinan bila Kinan juga menuruti semua apa yang Damian inginkan" balas pria itu tak mau kalah.

Kinan yang mendengar ucapan pria itu langsung dilanda rasa bimbang. Ia yakin permintaan pria itu padanya pasti sangat bertolak belakang dengan apa yang ia inginkan. Dan untuk itu ia harus bisa mengambil cara lain agar pria itu tidak dapat menghancurkan rencana yang telah ia susun dengan sedemikian rupa.

Di saat Kinan masih menimbang-nimbang mengenai baik dan buruknya permintaan pria itu, tanpa ia ketahui bahwa ada seseorang yang menatapnya dengan senyum sinis yang terpantri di bibirnya. Ia tahu bahwa wanita itu pasti berusaha untuk mengendalikan sang anak, namun anaknya bukanlah pria bodoh yang akan menuruti semua yang wanita itu inginkan.

Pria yang tengah menyeringai itu adalah Arkan Ayudra Feros yang merupakan ayah kandung dari Damian. Pria yang Sedari tadi sudah memperhatikan interaksi keduanya secara diam-diam itu tergelak keras saat mendengar permintaan konyol wanita itu kepada putra kandungnya.

Ia sangat yakin kepada putranya itu bahwa wanita tersebut tidak akan bertahan lama seperti wanita-wanita sebelumnya. Setelah anaknya merasa bosan dengan wanita itu maka drama ini akan segera berakhir, dan hidupnya akan kembali seperti biasanya yaitu bermanja ria dengan sang istri yaitu Anindya.

"Huft, aku tidak sabar menyaksikan bahwa drama ini akan segera berakhir. Dan ya, wanita yang malang itu ingin mengendalikan putraku, apa ia tidak salah.

Putraku adalah serigala, harimau, sekaligus rusa. Ia mempunyai banyak wajah untuk bisa menghipnotis semua mata para wanita.

Dan kali ini ternyata dia menggunakan wajah kucing, ku kira ia akan menggunakan wajah serigala atau tidak kuda.

Ck, aku sama sekali tidak menduga bahwa kau akan melakukan semua ini sayang. Dan aku berdoa, agar kau cepat bosan dengan wanita itu dan aku bisa berkumpul lagi dengan istriku yang manis dan juga bebas untuk bermanja ria.

Semoga drama ini segera berakhir, dan tugas sialan ini biarkan dia yang menyelesaikannya. Aku bosan dengan semua pekerjaan ini dan aku hanya ingin istriku berada disini dan menemaniku sambil bermanja ria.

Aku tidak sabar menantikan semua itu, tapi sebelum itu selamat bersenang-senang son dan akhiri drama ini dengan sangat cepat aku benci melakukan ini semua" sahut pria itu kesal menatap tumpukan dokumen yang sangat banyak di atas meja kerjanya tersebut.

Disaat Arkan sedang sibuk memikirkan masa-masa romantis dirinya dengan sang istri. Disisi lain Kinan sudah membulatkan tekadnya. Ia akan menerima permintaan Damian padanya, namun ia tidak ingin menjadi orang pertama yang mengatakan permintaannya. Ia ingin Damianlah yang mengatakannya terlebih dahulu agar ia bisa tahu bahwa apakah permintaan Damian itu menguntungkan dirinya atau tidak.

"Baiklah, Kinan setuju!" putus Kinan final membuat Damian menatapnya kesal.

"Yakin?" tanya Damian ulang karena ia butuh kepastian.

"Yakin!" balas Kinan tegas membuat Damian menganggukkan kepalanya pasrah. "Sekarang, Damian mau minta apa? Sebutin tiga permintaan Mian habis tu baru Kinan" bujuknya membuat Damian melepaskan pelukan mereka.

"Kinan aja dulu ya, kan Kinan yang minta tadi" tolaknya halus.

"Ternyata dia tidak sebodoh yang aku kira" bisik batin Kinan menatap Damian intens.

"Yaudah, tapi bila Kinan mengajukan satu permintaan, kamu juga harus mengajukan satu permintaan kamu. Agar semuanya adil." sambungnya lagi.

"Baiklah, Mian setuju." putusnya membuat senyum Kinan merekah.

"Permintaan Kinan yang pertama yaitu Kinan mau Damian itu enggak peluk Kinan lagi. Alias dalam satu hari Damian cuman boleh meluk Kinan lima kali. Itu permintaan Kinan yang pertama" ucap Kinan bahagia, membuat Damian membelalakkan matanya tak terima saat mendengar permintaan pertama Kinan padanya.

"Gak, Mian gak mau. Mian gak setuju" rengeknya menolak permintaan Kinan yang pertama membuat Kinan menatap pria itu dengan senyum bangga andalannya.

"Ops, gak bisa. Kamu harus setuju dan tidak ada yang namanya penolakan" putus Kinan final membuat wajah Damian masam dan juga kesal setengah mati.

"Oke Mian terima. Kali ini Damian juga punya permintaan sama Kinan" sahutnya tak mau kalah membuat Kinan menganggukkan kepalanya.

"Yaudah, memangnya Damian mau apa?" tanya Kinan mempersilahkan pria itu untuk mengatakan apa yang ia inginkan.

"Permintaan Mian yang pertama, Mian mau Kinan harus tidur satu kamar sama Mian dan diatas kasur yang sama. Mian gak mau dengar penolakan" balasnya membuat Kinan yang mendengar itu langsung terkejud atas apa yang pria itu inginkan kepadanya.

"Bwahahah, anak saya dilawan. Kalau kamu bisa licik dari dia maka dia jiga bisa lebih licik dari kamu" sahut Arkan yang tertawa jeras saat mendengar apa yang putra tunggalnya itu inginkan.

"Dasar bocah, kerjaannya nyusahin aja. Tinggal bunuh saja susah, banyak tingkah pula dia!" umpat Arkan menatap berkas laporan yang menumpuk banyak di atas meja kerjanya.

"Damiannnnn, sampai kapan saya harus seperti ini. Bisa gila saya kalau terus-menerus mengurusi laporan tidak penting ini!" guman Arkan kesal dan ingin sekali melempar berkas-berkas itu keluar dari ruangannya.

Namun, dikarenakan permintaan sang putra kesayangannya itu dia harus menerima segala konsekuensi yang ada tanpa bisa menolak atau melarang apa yang ingin putranya itu lakukan.

"Huft, sayang anak sayang anak. Begini nasib saya kalu terus-terusan menuruti anak" decaknya sebal dan menatap malas layar laptopnya yang menayangkan apa yang terjadi di dalam kamar sang putra.

Maniak Pelukan VS Cewek Gendut [ Tamat ] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang