04 - Keraguan

235 193 52
                                    


Bel sekolah sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu. Kini di kelas hanya menyisakan Zara dan ketiga sahabatnya, mereka masih bermalas - malasan di kelas.

"Males banget rasanya, nonton aja yuk guys". Ujar Eca dengan kepala yang masih setia ia sandarkan dimeja.
Salsa yang mendengar hal itu langsung duduk tegap. "Mauu. Ada film baru katanya".

"Gimana Ra?". Tanya Vera sambil melirik kearahnya.

"Gue izin dulu ya". Setelah mengetik beberapa pesan, Zara mengangguk setuju.

"Yeayyy, Ayo gass!". Ujar Eca bersemangat.

Mereka berempat bergegas keluar kelas menuju parkiran. Untung mereka membawa hoodie dan cardy yang akan menutupi seragam sekolahnya. Vera menahan lengan Zara saat mereka melewati lapangan basket.

"Kenapa?". Tanya Zara.
Bukannya menjawab Vera masih menatap kearah lapangan, seolah memberi kode untuk Zara.

Gadis itu menoleh, melihat Zein sedang latihan basket dengan teman-temannya. Ini hari rabu dan Zara sudah hafal kalau biasanya Zein tidak bisa mengantarnya karena latihan.

"Lo nggak izin dulu sama cowok lo?Ntar dia nyariin lagi". Tanya Vera.

"Setuju, izin dulu gih Ra. Ntar kalo ngamuk kita semua kena imbasnya". sahut Eca.

Zara menggeleng. "Engga bakal. Percaya deh sama gue. Lagian kan hubungan gue sama dia masih abu-abu". Gadis itu menghela napas pelan kemudian berjalan meninggalkan tempat itu.

'Aku hanya takut menaruh rasa jika hanya berujung luka. Hanya tak ingin terluka dengan cara yang sama'

• • •

Setelah menonton film Vera dan Eca pamit pulang lebih dulu. Bisa - bisanya mereka lupa kalau nanti malam ada acara keluarga mereka. Vera dan Eca memang sepupuan, mungkin karena itu juga yang membuat mereka sering bertengkar.
Sementara Zara dan Salsa pergi ke sebuah resto untuk mengisi perut mereka

"Huhhh laper banget gue". Ujar Salsa sambil menyantap makanannya tergesa.

"Pelan-pelan ih Sal ntar keselek baru-"

"Uhuk - uhuk"

"Nah kan keselek beneran". Ujar Zara sembari memberikan minum kepadanya.

Salsa menatap kearah sekitar kemudian sedikit memajukan kepalanya dan berbisik. "Zara".

"Apa?"

Bukannya menjawab, Salsa hanya tersenyum dan memamerkan deretan gigi putihnya. Membuat Zara heran dengan tingkah sahabatnya yang satu ini.

"Ra"

"Apa?"

"Mm, Ra".

"Apa?"

"Zara"

"Apaan sih?!. Kayak orang mau nembak cewek aja lo". Kesal Zara.

Salsa mencibirkan bibirnya kesal, namun beberapa detik kemudian kembali tersenyum.
"Victor itu punya pacar nggak sih Ra?".

Zara yang sedang menyantap makanannya langsung tersedak mendengar pertanyaan dari sahabatnya.
"Victor? cs nya Zein? lo suka sama dia?".

Setelah terdiam beberapa saat Salsa mengangguk pelan sambil mengaduk - aduk makanannya.

"Sejak kapan? kok lo nggak pernah cerita?".

"Gue malu cerita sama kalian. Takut sih sebenernya, toh belum tentu Victor juga suka kan sama gue".

Salsa mengerucutkan bibirnya kesal melihat Zara tertawa karena pernyataannya.

"Ish nyebelin banget sih lo Ra, tau gini gue nggak usah cerita".

ZeinaraOnde as histórias ganham vida. Descobre agora