3

9.8K 899 12
                                    

Sudah dari tadi Azizi sampai di rumah, sekarang ia sedang suntuk yang banyak pikiran.

Tubuhnya tidur-tiduran tapi pikirannya berkelana pada satu gadis. Perkara tahu Marsha Lenathea menangis, membuat Azizi kepikiran terus- terusan.

"Azizii begoooo" menutup wajahnya memakai bantal Azizi memaki sebal ke dirinya sendiri.

Berlama- lama dengan tingkah tidak jelasnya itu, akhirnya si gengsi Azizi ini punya keputusan yang sudah ia pikirkan dengan matang.

Ia bangun dari kasurnya, mengganti bajunya dan kemudian keluar kamar setelah mengambil ponselnya di nakas.

"Loh kak mau kemana?" Di sofa seorang wanita cantik mengejutkan Azizi yang sudah rapih dengan hoodienya.

Itu mommy Azizi dan Christy, Shani namanya. Zee yang melihat mommy nya itu pun menghampiri.

"Aku mau pamit keluar dulu boleh ga mom?" Zee berdiri di samping Shani.

Bukannya langsung menjawab, Shani menarik lengan Zee terlebih dahulu, membawa putri sulungnya itu duduk di sampingnya.

"Jawab dulu pertanyaan mommy, mau kemana? Ngapain? Sama siapa? Sampe jam berapa?" Shani membawa putri sulungnya itu kerangkulannya membuat Zee didekap ditubuh hangat mommy nya itu.

Zee yang diperlakukan seperti anak kecil ini nampak tidak keberatan.

"Aku ada urusan, singkatnya aku mau minta maaf sama seseorang karena udah bikin dia nangis, dan sampe jam berapanya aku gatau, aku niat ngajak dia buat jalan, tapi aku janji ga akan sampe jam 10 malem, mommy izinin ga?" Jelas Zee yang tidak menjawab semua pertanyaan mommy nya, namun menjelaskan secara keseluruhan.

Shani yang mendengar penjelasan anaknya itu sempat menautkan alisnya heran, ada rasa ingin bertanya lagi, tapi pikirnya nanti saja.

"Oke mommy izinin, dan tindakan kamu udah bagus kalo kamu mau minta maaf, kamu hati- hati dijalannya oke? Bawa motor apa mobil?" Kata Shani sambil berdiri mengikuti Zee yang juga berdiri.

"Bawa mobil mom" kata Zee sambil keluar dari rumah.

Shani pun mengangguk. Setelah mencium tangan mommynya pun Zee pergi dari rumahnya.












___

Sejak pulang dari sekolah tadi mood Marsha berantakan sekali. Sampai rumah pun yang biasanya ada senyum ramah dari Marsha hari ini malah tidak ada.

Semuanya memang gara- gara ketua MPK batu yang suka mendikte! Mengatakan namanya saja Marsha malas, membuat otaknya memunculkan wajah mengesalkan si gadis.

Zee itu apa ya, sangat mengesalkan menurut Marsha, setiap kali berinteraksi dengan Marsha selalu saja memercik api perdebatan, setiap debat pun Zee selalu memojokannya dengan berlebihan.

Kalo ada nominasi manusia paling mengesalkan, mungkin Marsha akan merekomendasikan Azizi dinominasi itu.

Masih bergelut dengan pikirannya tentang Azizi, notif pesan masuk membuyarkan pikiran Marsha.

Begitu mengambil ponselnya, sekali lagi dalam hidup Marsha ia dibuat terkejut, karena tanpa pernah ia duga, seseorang yang baru saja ia caci maki dipikirannya itulah yang mengirim pesan untuknya.

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
Enemies to Lovers [zeesha ff]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum