13ㅡ Resah

27 13 1
                                    

1000 tahun kemudian...

Play : Dean Lewis - Be Alright.

Mammon menghampiri Lucifer yang tengah sibuk mengurus beberapa dokumen mengenai sekolah. "Ini kita bakalan kedatengan murid pindahan bukan? Apa murid pertukaran pelajar?" tanya Mammon. Lucifer mengangguk, "Bukan murid pertukaran pelajar, tapi emang murid pindahan. Dia dari dunia manusia, pindahan dari Wisteria Magic Academy".

"Buat data-data soal murid pindahan atau murid pertukaran pelajar, gue sama sekali gak tau. Barbatos yang ngatur semuanya" lanjutnya. Mammon mengangguk mengerti lalu berpamitan pergi menuju kelasnya. Perasaannya tak tenang, siapakah murid pindahan dan pertukaran pelajar itu? Apakah penantiannya selama seribu tahun ini membuahkan hasil bahwa Valerie bereinkarnasi lagi? Yang Mammon bisa lakukan saat ini adalah menunggu hari esok.

Asmodeus yang melihat Kakak keduanya tengah sendiri memutuskan untuk menghampirinya. Ia merangkul pundak Mammon dan bertanya, "Ngapain? Ngelamun mulu... Gak baik tau". Mammon menggelengkan kepalanya dan menoleh ke arah Adik kelima nya, Asmodeus. "Enggak, gue cuman agak resah gara-gara mikirin murid pertukaran pelajar ama murid pindahan. Gue penasaran ae siapa orangnya" timpal Mammon.

Mendengar jawaban dari Mammon, Asmodeus merasa iba padanya. Ia lalu duduk di samping Kakak keduanya tersebut. "Lo masih nungguin dia?" Mammon menunduk dan tersenyum getir. Ia menjawab, "Selama seribu tahun ini gue selalu nungguin dia buat ketemu lagi. Gak ada satu hari atau satu malam pun yang gue lewatin tanpa mikirin dia, ini alasan kenapa gue selalu ngerasa resah tiap ada program pertukaran pelajar dari dunia manusia".

"Bukannya lo pernah bilang ke gue kalo lo nyuruh dia buat gak jatuh cinta lagi ke lo? Emang lo yakin lo bakalan baik-baik aja kalo ngeliat dia jatuh cinta sama cowok laen?" timpal Asmodeus. Mammon menghela nafasnya yang terasa berat itu. "Bohong kalo gue gak ngerasa sakit atau cemburu, tapi ini semua gue lakuin biar dia punya kehidupan normal. Yang gue pengenin adalah ngeliat dia hidup dengan bahagia, meskipun tanpa gue." balas Mammon.

Bel masuk pun berbunyi dengan keras, Asmodeus lalu kembali ke tempatnya dan membiarkan Mammon menyendiri. Selama jam pelajaran berlangsung, Mammon hanya mencoret-coret bagian tengah bukunya. Pikirannya berkelana ke masa lalu, ia sama sekali tak mendengarkan ataupun memperhatikan guru yang tengah mengajar.

Hatinya berharap bahwa tahun ini akan menjadi tahun dimana ia akan bertemu lagi dengan Valerie. Ia sudah lelah menunggu gadis itu bereinkarnasi lagi. Sesekali, Simeon memberitahu mengenai kondisi separuh jiwa Valerie yang kini tinggal di surga. Terkadang bahkan Luke dan Simeon mengirim foto Valerie yang tengah mengurus segala tanaman di Celestial Realm.

"Val... Gue harus nunggu berapa lama lagi biar gue bisa ketemu sama lo..?" batin Mammon. Karena ia sadar bahwa ia tak akan fokus untuk belajar, ia lalu memutuskan untuk pergi ke UKS untuk tidur hingga mata pelajaran terakhir. Teman-temannya seperti Thirteen ataupun Mephistopheles pun sudah merasa bingung harus bagaimana lagi agar Mammon ceria seperti dahulu.

Hari ini, Thirteen sedang berada di UKS dikarenakan ia merasa kekuatannya naik turun. Hal itu membuat keseimbangan tubuhnya tak stabil dan menyebabkan ia merasa sakit kepala yang amat luar biasa. "Loh? Lo ngapain disini?" tanya Thirteen sesaat setelah ia melihat Mammon berbaring di ranjang sebelahnya. Mammon menjawab, "Ya ngapain lagi selain ngerasa sakit?".

"Ngerasa sakit apa emang bolos buat tidur?"

"Berisik lo, udah ah gue mau molor."

Thirteen menghela nafasnya dan kembali memejamkan kedua matanya. Ia berkata, "Gara-gara gelisah soal besok? Kalo menurut feeling gue si kayaknya emang 'dia' yang jadi murid pindahan". Mammon memilih untuk diam dan tak menjawab perkataan Thirteen. "Lagian nih ya, lo bisa sabar kagak si? Pengumumannya besok ini, ya santai aja" timpalnya.

[✓] Hourglass ¦¦ Mammon [Obey Me!]Where stories live. Discover now